Lubang di dinding terpajang indah
Selongsong berserakan di tanah
Peluru berdesing nyaring memecah
Kau bermandikan darahMalaikat dan ksatria berseteru
Menggebu-gebu
Kau ingin jadi debu
Apa lagi yang kau tunggu wahai adikku !?Berpedang amarah
Bertombak sumpah serapah
Tubuh mungilmu terjebak dalam perang merah
Tak ada lagi tidur di rumahKini peluru berhasil mengoyak jiwamu
Melesat menghantui benakmu
Membayang-bayangi tidurmu
Tapi tidak dengan wajahmuSenyum tetap bertengger di bibirmu

KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Sajak
PoesiaKumpulan sajak yang turun dari gumpalan awan dalam hati, siap mengguyur para insan yang membaca tiap tetes diksinya. Selamat membaca :)