Saat itu bidadari terlihat ceria
Atas kemenangan yang mengguncang
Hasil karya peluh keringatnya
Namun, saat bintang yang ia raih ingin dipersembahkan....Ia melangkah pada singgasana
Tanpa adanya sang ratu dan raja
Istana berdebu
Ia sendiri diam termanguTercengang sang bidadari itu
Terpukul
Terkoyak
TersayatHancur luluh
------------------------------------------------------
Lantas ia menghibur diri
Pergi menenangkan hati
Mencari terang dalam gelapnya rasa
Namun yang ia temui bukanlah cahayaBagai semut bertemu gula
Iblis-iblis itu terpana
Berjumpa dengan sang bidadari yang terluka
Tentu yang bersedih menerima ajakannyaKini ia asyik terbenam dalam tanah
Kini ia mencicip rasa lumpur
Kini ia berani bermain kotor
Kini ia....Menjadi bagian dari iblis
Diikuti rontoknya bulu sayap bidadari yang manis
------------------------------------------------------
Saat itu sekilas kedua mata mengabarkanku
Semilir angin yang membawa sehelai bulu
Dan telinga menangkap satu cerita
Lantas kusuruh tinta menyampaikannyaIni tentang sebuah kisah yang diemban sehelai bulu
Bulu sayap dari seorang bidadari yang kini mulai membiru
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Sajak
PoetryKumpulan sajak yang turun dari gumpalan awan dalam hati, siap mengguyur para insan yang membaca tiap tetes diksinya. Selamat membaca :)