Dalam liukan perut ular yang mengangkut deru
Sang Ibu bersenandung merdu
Ditemani tembok kayu
Sembari menimang Si Bungsu yang tertikam senduLalu Sang Ibu berseru : "Hei anakku! Mari kita cari sarapan!"
Berbekal lusuh tangan dan kusam tampang
Tertatih memungut pundi pangan
Di bawah terik hiruk-pikuk kota metropolitan"Bagilah sesuap nasi ini untukku
Tubuh kecil adikmu butuh susu
Maafkan ibumu, ini tak buat perut penuh
Tapi anakku, jangan sampai luluh, walau terkadang hidup buatmu berpeluh"Lantas, terpikirkah oleh mereka?
Tentang raja-raja yang berebut mahkota, bertebaran di atas kepala
Yang bersantap di atas piring permata
Dan duduk di atas kursi mereka
Mereka yang esok tak tahu makan apa
Entah asap atau debu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Sajak
PoetryKumpulan sajak yang turun dari gumpalan awan dalam hati, siap mengguyur para insan yang membaca tiap tetes diksinya. Selamat membaca :)