03. setumpuk buku

2.2K 238 5
                                    

seperti biasa, kelas rusuh. emang ya kelar pelajaran guru belum juga gurunya keluar udah rusuh.

dan yang bikin renata heejin tambah pusing itu, dia sekelas sama febrian jaemin. ya masih mending kalo sekelas sama kembarannya lha ini si jaemin.

kan jadi suram.

terus sebangku lagi. fix, nata pengen pindah kelas aja kalo kek gini ceritanya.

"nata ihh, udah mau abis semester satu tapi engkau masih menjutekkan mas dilan." goda jaemin.

andaikan nata bisa mengubah teman sebangkunya, dari dulu ia akan memilih regina ryujin sebagai teman sebangkunya. masih mending rea daripada jaemin.

"febrian jaemin, bisa ga sih lo diem buat satu hari aja please." bujuk nata. namun yang namanya jaemin ga bakalan diem untuk sehari.

jaemin menggelengkan kepalanya lalu memajukan badannya agar sejajar dengan nata. "hehe gimana mau diem kalo di sebelah aku nata?" jawab jaemin.

kalo nata bisa teriak sekarang, ia akan teriak sekencang-kencangnya.

sementara itu ada regina ryujin atau rea yang sedang menonton drama nata-jaemin yang sedang berlangsung.

saking fokusnya, rea ga sadar bahwa alena shuhua sedang bengong menatap tingkahnya.

"rea, hoi, regina ryujin, waras kagak lo?" tanya alena shuhua sambil melambaikan tangannya di depan muka rea.

gadis berambut pendek itu langsung menyingkirkan tangan alena lalu lanjut nonton berdebatan nata-jaemin. "shh, diem lu, itu lagi seru si jaemin sama nata." ujarnya.

alena langsung iya-iyain, toh emang lagi seru.

sialnya, baru juga 2 menit nonton alena disuruh untuk mengantar setumpuk buku cetak mandiri ke kelas sebelah.

🚬

"eh anjir, maju dong ric!" teriak adytama jeno.

eric axelle edward menggerakkan jempolnya cepat ke depan sesuai arahan jeno

idan yap, sementara di kelasnya nata lagi rusuh gara-gara perdebatannya dengan jaemin, kelas sebelah malah rusuh gara-gara yang cowo pada main ml.

untung rea ga diajak, beuh kalo diajak langsung disikat keknya.

"RAFII KE KIRI FI!" teriak hyunjin arkanta. rafian sunwoo prasetyo langsung menggerakkan jempolnya secepat kilat lalu mulai membunuh lawannya.

yang cewe-cewe cuman ngerumpi atau bobo ae. kalo adelia hyunjin beda, dia malah nonton arka main ml bareng lucy.

"kan, kan, kAN BEUH MANTEP LIX SIKAT BUNG." komen lucy. iya ada felix widiyanto yang sedang numpang main aja.

lucy lanjut acara komennya sambil menonton para lelaki main ml denga fokus. "ANJIR JENOO MAJU BRO." teriak lucy. emang ya lucy sama sanha ga ada bedanya.

sementara itu adel hanya menonton dari layar arka. diem-diem aja dia, takut gangguin arka, katanya.

"alig sih, kalo udah ada rea langsung disikat lo pada." ujar lucy.

emang pada dasarnya omongan lucy itu nusuk banget. ga kuat lo kalo adu bacot sama dia kecuali sanha fakhri.

berakhirlah mereka menang berkat komentar semangatnya lucy. iya kudu cantumin nama lucy di sana, karena berkat dirinya mereka menang.

tar 17an kelas lo futsal lawan kelasnya lucy, beuh siap-siap ceming udah, lucy bakalan lakukan seribu cara agar kelasnya semangat sampe menang.

lucy sama fakhri ga beda jauh, ya bedanya cuman lucy bacotannya bermutu kalo fakhri bacotannya ya emang bacotan sesungguhnya.

"ET ET RAFII KIRI FI KIRI-"

omongan jeno terpotong, lantas guru ipa nya masuk. pemuda itu beserta temen-temennya langsung ngumpetin hp biar ga keciduk mabar.

mata pemuda bersurai hitam itu tertuju kepada gadis di belakang guru ipa nya.

alena shuhua hera.

jangan berfikir bahwa jeno naksir alena. oh tidak, pemuda itu hanya menatap teman semasa kecil nya itu. fyi, saat sejak kecil jeno itu berteman dengan jaemin dan alena karena tetanggaan.

"hoi ale!" teriak jeno.

gadis bersurai hitam panjang itu langsung menoleh ke arah jeno.

secara refleks, alena melambaikan tangannya ke jeno dan adel. maklum, deket. lucy dibiarkan kacang begitu juga dengan rafian sunwoo dan hyunjin arkanta.

gadis itu hendak balik ke kelas namun ditahan oleh guru ipa nya. "ya allah bu, napa lagi?" tanyanya.

bu ratna seohyun, alias bu ratna langsung menatap murid-murid kelas X-3 lalu mengisyaratkan alena untuk diam. "hyunjin arkanta dan adelia hyunjin tolong ke depan." suruhnya.

semua penghuni kelas langsung teriak cie saat nama duo hyunjin dipanggil.

dengan nyali yang mendadak menciut arka dan adel jalan ke hadapan bu ratna. "iya bu?" ucap adel dengan gugup. gimana ga gugup men! bu ratna kalo udah kek gini berarti mau marah-marah.

"nih." ucap bu ratna sambil mengulur dua buah buku cetak mandiri dengan nama duo hyunjin.

arka rasanya mau sujud syukur tapi ga mungkin di hadapan bu ratna, tar beneran dimarahin. mereka berdua langsung mengambil bukunya lalu ngibrit balik ke tempat duduknya.

"dan untuk alena, tolong balikkan semua buku ini ke meja saya." perintahnya.

sesungguhnya, alena mau tepar aja rasanya. masalahnya ruang guru dan kelas mipa 3 bisa dibilang jauh harus lewatin bejibun tangga.

"bu, please saya ga bisa sendiri ini, bukunya aja banyak, hampir menutupi muka saya lho." bujuk alena.

gadis itu rela melakukan seribu cara agar ada seseorang menemaninya ke rugur.

bu ratna menghela nafas lalu mengedarkan pandangannya ke kelas X-3. "kamu, adytama, bantuin alena." ucapnya dengan nada kesal.

jeno yang tadinya udah kek orang kebingungan langsung mengambil setengah tumpukan buku cetak mandiri yang terletak di meja guru.

alena rasanya mau sujud syukur aja ini yang bantuin jeno.

"jen, lo bawa semuanya boleh ga?" tanya alena.

hadeh, dasar lemah.

jeno menatap alena dengan ekspresi ogah. tapi yang namanya jeno ga bakalan bantah perintah dari ibunya, agatha, atau alena. dua orang pertama boleh lah dimaklumi, lha alena masuk listnya??

pemuda itu melirik alena lalu fokus ke depan. alena sadar, "ngapain lo liat-liatin gue? suka." ucap alena dengan nada nyolot.

"hilih, ngapain gua suka sama lo?" balas jeno.

alena terkekeh mendengar jawaban jeno. "ya sans aja sih bro." ucapnya. "lagian hak milih agatha mana bisa gue ganggu gugat?"

oh ya, agatha.

"agatha mah ga usah ditanya gue hidup mati sama dia." jelas jeno.

alena kadang cemburu dengan jeno yang dengan gampang mempunyai pacar. lha dirinya aja putus sama rafian sunwoo setelah 2 bulan pacaran.

menyedihkan? iya.

mungkin sudah saatnya alena untuk move on.


lama tak jumpa..

daily life | millennialsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang