satu hal yang mendeskripsikan seorang febrian jaemin ramadhan adalah sifat pantang menyerahnya, dan sifat ngerdusnya.
makanya saat renata heejin mendengar rumor-rumor tentang jaemin yang menyukainya ia langsung membantah. ngapain sih ngejar-ngejar cewe kayak nata yang cowo idamannya aja harry styles.
kalah lu jaem.
tapi itu bukan berarti jaemin akan langsung menyerah, menurutnya ia sebelas dua belas dengan harry styles.
sinting menurut nata.
dan setelah cowo-cowo kelar jumatan, nata harus menghadapi seribu satu gombalan yang dipersiapkan jaemin untuknya. nGaPAiN.
buang-buang waktu aja sih dia. untung belom mulai puasa, nata bisa dengan puas mengusirnya dengan seribu satu bahasa kasar.
"ini terakhir kali gue akan ingetin lo ya febrian jaemin ramadhan, mau seniat-niatnya lo ga bakalan dapet gue kalo gini caranya." senyuman yang awalnya menghiasi paras jaemin mulai luntur.
di depannya terdapat somi dan deva haechan yang sibuk main ludo di hp somi, tumben kan kalem. "terus gimana dong? gue kan udah seganteng harry styles." cerocos jaemin.
lagi-lagi nata harus menghela nafasnya saat mendengar jawaban jaemin.
"tetep aja, lu mau bilang mirip harry kek dilan kek siapa kek, gue ga bisa jaem."
jaemin yang awalnya semangat menjadi lesu saat mendengar pernyataan nata. dengan seribu satu caranya, jaemin tetep hanya bisa berandai-andai jika nata akhirnya menjadi pacarnya.
selama renata kirana heejin masih bisa seneng, ia akan seneng juga.
dan sekarang, jaemin hanya bisa menonton nata menghabiskan siomaynya. membosankan? menurut beberapa orang iya tetapi menurut jaemin mending daripada dengerin ocehan deva.
kebetulan mereka berdua duduk deket stand minuman mbak ika. selain menonton nata makan, kerjaan jaemin adalah menonton satu persatu murid smawi berlalu lalang.
beberapa ada yang ia kenal beberapa ya udah cuman tau muka nama kagak.
iris mata jaemin menangkap sosok diandra minju anggita, siswi pindahan yang baru masuk awal semester dua ini.
sontak tangan pemuda itu lambai terhadap diandra. gadis tersebut bingung saat jaemin melambaikan tangannya kepada nya, nata juga.
ia ingin bertanya kepada pemuda tersebut mengapa memanggilnya tetapi ga enak karena ada renata heejin, yang menurutnya apa pun situasinya kalo ada nata ia ga boleh deket-deket, takut kena semprot.
malahan anaknya mengangkat alisnya sebagai pengganti. jaemin langsung mengibaskan tangannya mengajak gadis itu ke mejanya.
"mbak, tar minuman diandra tolong di anterin ke meja itu ya." titip gadis itu.
ia berjalan menuju meja yang dihuni oleh jaemin dan nata. dengan bingung, diandra duduk beberapa jengkal dari jaemin. gadis itu berhasil mendapati tatapan sinis dari nata.
"kenapa?" diandra yang emang pada dasarnya polos menatap jaemin dan nata bergantian. dengan senyuman tengilnya, jaemin merangkul diandra.
gadis yang emang melakukan semua hal agar jauh dan tidak kena semprot nata itu kaget saat dirangkul jaemin yang notabene gebetan nata. ia langsung melipir dari rangkulan pemuda itu dan meminta maaf kepada nata dan buru-buru ambil minumannya.
nata hanya menonton diandra salah tingkah di depannya dan jaemin. oh tentu nata tau apa tujuan jaemin begitu, agar dia cemburu. sayangnya hari ini nata tidak akan memperlihatkan kecemburuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
daily life | millennials
Fanfiction'hampir' semua orang berkata bahwa masa remaja ialah masa terindah, tapi bagaimana jika masa remaja mereka tidak seindah yang dikatakan oleh sosialita? warning. lowercase, bahasa non baku, harsh words © violetfades, 2018