mashiho dirgantara
pemuda itu bukan merupakan santuy club atau pun anak-anak yang lumayan eksis selain santuy b. ia hanya pemuda biasa yang tidak ingin disoroti publik.
walaupun ia kenal satu atau dua orang dari santuy b, ia tetap humble. ia ingin dikenal sebagai dirinya, yaitu anak indie penikmat senja.
oh tentu saja banyak orang yang kenal dengan mashiho karena ia temenan dengan sherina kalila.
pemuda yang tidak ingin dipanggil dirga atau tara itu sudah kenal sheri sejak mos karena mereka satu kelompok. awalnya mashiho hanya ingin berteman dengan seorang perempuan karena saat smp, sekolahnya berpegang teguh dengan prinsip cewe cowo tidak bisa bertemanan.
tetapi mashiho beda, ia percaya bahwa konsep cewe cowo bertemanan itu normal, bisa dijalankan tanpa sebuah perasaan.
tapi ia salah, karena pada akhirnya ia jatuh cinta dengan sheri. walaupun mereka ga terlalu dekat, sering ngobrol bareng kalo ga di kelas, mashiho tetep jatuh cinta dengan pandangan mata sheri dan lesung pipi nya.
ia tau kalo ia tidak akan dapat sheri, makanya ia reply story ivanna di second account nya.
falling in love with people we can't have.
itu mashiho banget. selain karena ia udah berbanding balik sama tipe ideal sheri, menurutnya ketampanannya tidak setinggi gibran guanlin ataupun adytama jeno apalagi harry styles.
kebetulan loker mereka berdua sebelahan, itu juga alasan mengapa mashiho menyukai sheri.
mendengarkan ceritanya saat ia berberes untuk pulang dan juga senyuman binarnya saat ia sedang senang itu cukup untuk membuat mashiho senang.
"ho."
pemuda itu terbangun dari lamunannya saat sheri memanggilnya. ia segera menanggapi panggil gadis itu lalu menutupi lokernya. "lu follow second account nya ivanna ga?" tanya sheri.
mashiho hanya menjawab dengan sebuah anggukan lalu menggendong tasnya di bahu kanannya. "lu baca ga yang falling in love with people we can't have?"
"baca." mashiho menyenderkan bahu kirinya di dinding loker lalu fokus mendengarkan cerita sheri. "gila, gua bisa relate banget tau. kan gua falling in love with orang yang udah punya pacar gimana tuh?" jelas sheri. gadis itu menutup lokernya lalu menatap mashiho.
pemuda itu langsung tegak, canggung soalnya tiba-tiba liat-liatan. "ya-a gua juga bisa relate kok." mashiho menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu mengikuti sheri jalan.
"hah, demi apa, sama dong kita! elu suka sama siapa emang?" sheri berhenti di tengah jalan lalu menatap mashiho meminta jawaban. pemuda itu bingung gimana mau jawab, kalo mau jawab kan memalukan orang di depannya sheri, gadis yang ditaksirnya.
mashiho hanya menjawab dengan sebuah senyuman lalu memberantaki pucuk kepala sheri dan jalan ke arah lobby duluan meninggalkan gadis itu berdiri dengan diam.
"ihh ga jelas."
🚬
"ah masa sih?"
alena shuhua menganggukkan kepalanya lalu menjawab iya kepada yeji yang jauh di seberang sambungan telfon. "yah, gua udah balik, tau gitu elu bareng gua."
sejak bel pulang sekolah berbunyi, yeji sudah duluan pulang menggunakan motor honda super cub c125 nya yang ia dapat saat ultahnya.
biasanya alena nebeng, cuman katanya sulli adriana yusuf, kakak sepupunya mau jemput. ternyata hanya wacana, gadis itu mendadak ada rapat. TERUS INI DIA PULANG PAKE APAA. bisa sih bareng guanlin, cuman kan anaknya udah pasti ke teh yayan dulu.
"coba gua line noah, siapa tau anaknya masih di sana." alena membulatkan matanya, sejak pertama kali bertemu ia dan noah canggung banget. apalagi kalo dianter balik, beuh lebih baik alena bareng ojol aja.
gadis itu menggigit kukunya gelisah menunggu jawaban yeji, berdoa semoga jawabannya adalah ga bisa. "widih anaknya masih di sana, abis motoin anak basket."
alena ingin melempar hpnya tapi sayang, ia hanya bisa menghela nafas panjang "gua udah suruh noah samperin lo di lobby, pokoknya lu harus pulang sama dia." perintah yeji.
alena hanya bisa mengangguk pasrah lalu pamit mematikan panggilannya dengan yeji.
ia menghela nafas terlebih dahulu lalu memasang earphone nya dan menonton video youtube sambil menunggu noah.
baru aja ia menonton video nessie judge yang baru, ada seseorang yang memegang pundaknya. gadis iru refleks memukul tangan tersebut dan melepas earphone nya.
"ASU NAPA GUA DIPUKUL??" teriak noah.
alena tertawa mendengar teriakan noah. lucu aja cowo kayak noah kalo dipukul cewe reaksinya begitu. dengan cepat, ia meminta maaf kepada noah lalu mengikutinya ke parkiran.
sunyi
dan kecanggungan menyelimuti mereka. tanpa yeji, ga ada yang akan mulai sebuah percakapan di antara mereka berdua.
alena yang sibuk memainkan jari jemari nya sambil berjalan, sementara noah sibuk memandangi langit sore itu. lucu aja mereka kayak abg baru pertama kali jatuh cinta, padahal ini bukan yang pertama kalinya.
"nih."
gadis itu mengambil helm yang disodori noah lalu memakainya. pemuda itu tidak memiliki motor seperti jeno ataupun mobil seperti gibran, ia hanya memiliki vespa berwarna kremnya yang selalu ia pakai setiap hari.
noah memastikan alena nyaman saat menaiki vespa kesayangannya. beruntung gadis itu tidak memakai rok yang ketat seperti cewek-cewek pada umumnya. ga nyaman, katanya.
"eh, gua mau mampir ambil barang dulu, gapapa kan?" tanya noah. alena hanya menjawab dengan sebuah anggukan, ia pasrah mau gimana pun asalkan ia sampai rumah selamat.
noah mempercepatkan vespanya menuju tempat tersebut.
//
note,
beberapa couple/pairing di cerita ini ada yang merupakan keperluan cerita dan ada juga yang pure ship aku. ada juga yang untuk perluan cerita sekaligus shipku, ex : jaejin, shuhua-noa.yang merupakan keperluan cerita, contohnya : raesung-lucy, mashiho-herin.
KAMU SEDANG MEMBACA
daily life | millennials
Fanfiction'hampir' semua orang berkata bahwa masa remaja ialah masa terindah, tapi bagaimana jika masa remaja mereka tidak seindah yang dikatakan oleh sosialita? warning. lowercase, bahasa non baku, harsh words © violetfades, 2018