04. neng ale

1.9K 233 7
                                    

satu kata untuk mendefinisikan seorang regina ryujin sekarang, bosan.

gadis itu sedaritadi hanya mendengari adelia hyunjin dan renata heejin berbincang. rea mau aja nimbrung, masalahnya ga ngerti topik yang sedang mereka bicarakan.

rea hanya menopang dagu sambil mendengari bincangan nata dan adel.

sebenarnya ia ingin nimbrung meja alvaro jisung yang kebetulan sedang makan bareng rafian sunwoo.

"halo jajaran mantan arka."

oh pasti, rea tau siapa pemilik suara dan kalimah menjijikkan itu. hyunjin arkanta. "hush, sana, liat muka lo bawaannya gue pengen nampol." usir nata.

arka yang tidak terima dengan ucapan nata langsung menoyor kepala nata.

"YA ALLAH ARKA SAKIT." teriak nata. gadis itu langsung pukul bahu arka lalu kembali menatap adel.

adel nya cuman haha hehe doang sambil nonton nata sama arka ribut. rea as always gabut, sebenernya gatel nabok bibir doer arka. lagian siapa suruh ngomong seenak jidat.

nata? masih ribut sama arka, hampir mau dijambak tapi masih teriak-teriak kek orgil sampe alena dateng.

"masya allah, lo berdua ngapain berantem sih? berantem karena mau balikan?" tanya alena.

nata yang denger ucapan alena langsung bergidik jijik. "gue balikan sama dia? amit-amit." ucapnya. nata udah kenal arka luar dalam tapi ga selevelnya adel.

"udah sana pergii, gue masih mau ngegibah bareng adel." usir nata. gadis itu mendorong arka sampe ia berdiri.

"ck, yodah, adel jangan mau gibah bareng nata."

setelah bilang itu, arka langsung ngibrit balik ke mejanya. takut, takut digebuk sama nata lagi. iya, seorang hyunjin arkanta bisa kalem kalo udah dimarahin sama nata.

"ale! jangan lupa tar fotografi ya, bareng gua." teriak arka dari kejauhan.

iya, alena punya dua panggilan, alena untuk temen cewe nya dan ale untuk temen cowo nya. khusus pacar panggil alena boleh shuhua.

alena yang lagi meminum es teh nya langsung angkat jempol tanda ok kepada arka.

lalu gadis itu menepuk jidatnya mengingat sesuatu. kan dikasih tugas buat bawa satu temen untuk dijadikan model buat proyek minggu ini.

pengen ajak nata tapi gadis itu udah pasti ogah. pengen ajak rea tapi doi udah pasti ogah juga, katanya "ngapain jadi model mendingan main basket" gitu.

yaudah harapan terakhir itu adel.

alena menyolek lengan adel. gadis itu langsung menatap alena bingung. "del, mau jadi model but proyek fotografi minggu ini kagak?" tanya alena.

"maaf le, aku udah dibooking sama arka hehe."

hehe, iya del iya. arka udah booking duluan. sial emang, sekarang alena harus minta tolong ke siapa?

gadis itu lanjut meminum es tehnya yang mulai hambar karena es yang sudah mencair. es teh nya aja hambar gimana ide-idenya?

adel menepuk pundak alena beberapa kali sebelum membuka suara. "ga mau coba minta tolong ke jeno atau jaemin gitu?" saran adel.

kenapa ga gibran guanlin saja? karena pemuda itu udah pasti ogah kalo mukanya jadi bahan fotografi. jeno? doi cuman foto bareng cewenya atau gengnya, foto sendiri jarang. jaemin? narsis abis sih keknya, alena juga ogah.

lalu sebuah ide lewat, kenapa ga sherina kalila saja?

"sheri mana?" tanya alena.

nata menaikkan alisnya satu lalu berhenti memakan batagornya.

"sheri? keknya bareng bima kalo ga gibran dah. kenapa emang?" jawabnya. alena langsung menghabiskan es tehnya lalu lari keluar kantin.

"huh, as usual abstrak alena." ucap rea.

🚬

"kiw cewe."

alena yang sedang panik-panik ajaib sambil mencari sheri mendadak berhenti menatap haechan devanto jijik.

"dev, jangan dev, inget somi." ucapnya.

deva mendekati alena lalu merangkul gadis itu. "neng somi ga bakalan cemburu sama lo le, sans." ucap deva santai.

walaupun rata-rata anak classy b ga bakalan cemburu kalo alena deket sama pacarnya, tetep alena merasa tidak enak sama mereka. bukan haknya.

"neng ale."

dan satu lelaki buaya dateng lagi. febrian jaemin. alena rasanya mau istigfar aja ngeliat duo lelaki buaya bersamanya.

"udah ah lo berdua ngapain deket-deket sama gua anjir. mendingan bantuin gue cari sheri." keluh alena.

"le, sans le, jangan meledak gibran ga ada." ucap deva.

gimana ga emosi? mereka berdua bukannya ngebantu malah bikin alena makin emosi. "hhh, mana gibran." tanya alena.

jaemin yang kebetulan dari kelas gibran langsung tunjuk ke arah kelasnya. "noh di kelasnya."

alena langsung jalan cepet ke kelas gibran alias kelas X-1 berharap ada sheri dengannya. alena sedaritadi komat-kamit baca doa semoga ada sheri.

deva dan jaemin yang ditinggal alena langsung jalan menuju kantin. tujuannya untuk menggoda pacarnya dan gebetannya dan makan.

"kIW NENG SOMI." teriak deva ga malu.

somi suka heran, kenapa dia terima deva sebagai pacar, petakilan item sama ga malu gitu.

daily life | millennialsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang