part 20

22 2 0
                                    

AUTHOR POV

*diruang bk*

Darena dan deva memasuki ruang bk tanpa mengetok terlebih dahulu.
"Ada apa bapak memanggil saya" tanya ren pada pak botak.
"Iya pak ganggu orang pacaran aja" sahut deva protes.

"Sudah diam kalian berdua tidak punya sopan santu atau bagaimana bukannya masuk ketok pintu dulu ini malah langsung nyelonong aja, buta kalian ga liat ada guru disini" omel pak botak melihat tindakan yang dilakukan rena dan deva.

"Bacot lu pak langsung to the poin aja" balas deva kesal mendengar ocehan pak botak.

"Nah bener tuh pak,bapak kebanyakan bacotnya keriting nih kaki saya berdiri terus" sahut deva langsung melenggang duduk tanpa disuruh.

"Troublemarker sialan" batin pak botak.

"Begini kalian sudah tau kan ada murid baru disekolah ini" tanya pak botak
"Tau" sahut rena dan deva berbarengan.

"Nah Berhubung orang tua kamu tidak bisa datang ke sini kamu yang saya jadikan wakil untuk menandatangani surat persetujuan penerimaan murid baru dan kamu saya tanggung jawabkan untuk membantu siswa baru ini mengenal lingkungan sekolah ini" jelas pak botak panjang lebar.

"APA!" teriak rena dan deva berbarengan.

"Is kan yang disuruh gua kenapa lu ikutan kaget" ucap rena kesal

"Hehe kan kita sehati sayang" sahut deva dengan cengiran.

"Sayang pala lu jadian aja belum" balas rena kesal.

"Oh jadi kamu mau aku resmiin sekarang" goda deva berhasil membuat pipi rena merona.

"Is au ah gelap" sahut rena kesal.

"Tunggu ya sayang aku bakal nyiapain sesuati yang ga bakal terbayang diotak kamu" sahut deva bangga.

"Sudah- sudah kok ini malah ribut" ucap pak botak kesal.

"Jadi gimana rena" tanya pak botak.

"Saya ga mau pak suruh deva atau bang leo aja" balas rena.

"Leo lagi sibuk sebentar lagi ada ulangan kalo deva saya ga yakin murid baru itu bakal aman sama dia" sahut pak botak ketus.

"Wehh maksud bapak apa, bapak nuduh saya bakal nyelakain tuh murid baru" sahut deva sontak berdiri.
"Saya bukan pedopil pak,saya juga bukan kanibal jadi tuh murid baru bakal aman sama saya" lanjut deva kesal.

"Tuh pak deva aja mau lagian saya ogah bikin hidup saya tambah susah aja lagian disini kan ada banyak orang kenapa ga yang lain aja disuruh kayak ni sekolah isinya cuman kita aja" sahut rena tak kalah kesal.

"Yasudah nanti terserah muridnya aja, saya capek debat sama kalian" sahut pak botak frustafi mendengar ocehan mereka berdua.

"Oh iya pak murid barunya kemana dari tadi ga keliatan" tanya deva santai,rena sedang sibuk menandatangani surat- surat yang diberikan pak botak.

"Lagi ke toilet katanya" sahut pak botak.
"Ohhh" sahut deva.

DARENA PROV

Tok tok tok

Terdengar suara ketokan ditelinga gua. Gua yang masih sibuk menanda tangani surat- surat tak menghiraukannya hingga suatau suara mengagetkanku.
"Permisi pak maaf lama tadi saya kebelakang dulu" sahut dia.

DEG

"Suara itu, suara yang sama,suara orang ingin aku hindari,suara yang melenyapkan jati diriku" batinku.

Dan saatku mendonggakan wajahku betapa kagetnya wajah siapa yang aku lihat wajah yang membuatku tak bisa tenang, wajah yang selalu membuatku tak percaya akan cinta.

Story About Troublemarker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang