"rena bangun" ucap deva.
"hemm" sahut rena masih memejamkan matanya.
"aiss bangun nyehd" ucap deva sambil mengguncang-gundangkan kakinya.
"aiss iyaiya" sahut rena membuka matanya."bangun elah,kaki gua semutan" ucap deva.
"hehe maap,rena berat ya" sahut rena dengan cengiran."cengar-cengir bersihin dulu tuh iler lo" ucap deva sambil mengacak rambut rena. Sontak rena meraba-raba sisi sambil bibirnya.
"udah bersih belom" tanya rena.
"belom" sahut deva.
"aiss" ucap rena lantas menggunakan baju deva sebagi lap."eh baju gua" protes deva.
"iler gua harum kok" sahut rena terkikik.
"untung sayang kalau nggak udah gua tenggelemin lu" sahut deva mencubit pipi rena keras.
"sakitt" ucap rena sambil memegang kedua pipinya.
"turun kuy, udah bel masuk" ajak deva.
"lah kita ga istirahat dong" tanya rena.
"nggak hehe tadi gua ketiduran" sahut deva menyengir."laper" ucap rena memegang perutnya.
"yaudah kekantin dulu baru masuk kelas" ajak deva.
"yaudah ayok" sahut rena bersemangat.Mereka menuruni tangga sambil berpegangan tangan, melewati koridor sekolah yang sepi karna pelajaran masih berlangsung. Ditengah perjalanan dia bertemu dengan amanda and the geng,mantan sahabat rena dahulu.
"ehh ada mansah" sapa manda yang melihat mereka berdua.
"sosweet banget si kemana-mana berdua" lanjut manda menggoda mereka berdua."dev lu denger suara-suara aneh gitu ga sih" tanya rena pura-pura tak melihat keberadaan manda.
"kagak"sahut deva santai.
"wow songong banget nih bocah" ucap manda tersenyum sinis.
"eh lo berdua, denger suara nggak" tanya rena pada kedua perempuan yang berdiri dibelakang manda, tentu perempuan itu tau siapa rena, troublemarker yang merentas siapa saja yang bertindak semena-mena terhadap orang lain.
"ng-nggak ren" sahut perempuan tersebut terbata-bata.
"eh lu berdua kenapa dukung dia" protes manda kesal.
"man mending kita masuk aja yuk, jangan nyarik perkara sama si rena" bisik perempuan disebelah kiri manda tapi masih bisa didengar oleh rena.
" lo berdua mending masuk gih hawa disini ga enak soalnya banyak saiton" ucap rena memyuruh kedua perempuan itu masuk.
"i-iya" sahut mereka berdua."ngeselin banget sih lo" ucap manda.
"oh elo toh yang dari tadi ngomong, sorry gua kira hantu" ucap rena tersenyum sinis.
"cabut yuk ren gerah gua disini" sahut deva dengan seringan kecil dibibirnya. Tapi saat rena mendak berjalan manda tiba-tiba menampar pipinya.
Plakk
Tamparan yang diberikan manda membuat pipi rena memerah sontak membuat deva menjambak rambut manda keras.
"BITCH"teriak deva.
"GUA UDAH BILANG JANGAN PERNAH NYENTUH RENA SEHELAI PUN TAPI SEKARANG LO BERANI-BERANINYA NAMPAR RENA, PUNYA NYALI BERAPA LO NYAKITIN RENA" teriak deva berapi-api.
"sa-sakit" ringis manda hingga meneteskan air mata.
"dev udah" ucap rena mencoba melerai.
"DIEM" bentak deva pada rena."LEPAS" teriak seseorang adalah frans.
"ups pahlawan lo dateng" ucap deva dengan senyum evilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Troublemarker
Fiksi RemajaKisah cinta sebuah pasangan yang sama-sama memiliki sisi kelam dalam hidupnya walaupun ia terlihat ceria namun itulah yang menjadi tameng agar kesedihan yang ia alami tak terlihat pada semua orang, namun sisi kelamnya ini juga yang merubahnya menjad...