part 31

29 0 0
                                    

AUTHOR POV

Mama's calling

"................"
"dijalan". Sahut deva cepat.
"................"
"trus" tanya deva santai.
"................"
"kan deva udah bilang,deva ga mau tinggal serumah sama dia" sahut deva protes.
"..............."
"yang nyuruh dia kesini siapa? Deva? Enggakan" ucap deva santai.
"................"
"lah bukan urusan deva dong"
"................"
"bodo amat lagian dia bukan siapa-siapa deva" sahutnya santai.

Tut

"kenapa lagi" tanya rena yang penasaran melihat reaksi deva.

"kesel banget gua, masa dia disuruh tinggal bareng gua" sahutnya kesal.

"wehhhh,ngajak gulat tuh emak lo" sahut rena yang tak trima juga.
"kalo bukan emak gua udah gua cocol sambel kali" ucap deva tak kalah kesal.

"eh gapapa kali tuh bule tinggal dirumah lo" sahut rena santai seketika membuat deva tercengang.

"lo gila ya, tar kalo dia ngapa-ngapain gua gimana" tanya deva kesal.
"dih berasa apaan dah lu pake diapa-apain" sahutnya dengan wajah jijik.

"lagian nih ya, gua percaya kok sama lu, sans aja" lanjutnya.

"percaya sih percaya, tapi ga segitunya juga kalik" ucap deva protes.
"setau gua kalo cewek punya pacar ganteng itu harus protektif,harus pantau pacar lu lagi sama siapa aja, apa yang dia lakuin gitu" lanjutnya.

"pen banget lu digituin, kan gua udah bilang gua percaya sama lo, lo ga mungkin nyakitin gua, ga mungkin ngancurin kepercayaan gua, ga mungkin menghianati cinta gua, ngertii ga lu " tanya rena sambil menunjuk dengan wajah serius.
"ngerti lah, ngapa jadi lu yang galak yak" sahut deva polos.

"iya iyak kenapa yakk" tanya rena dengan wajah polosnya.

"setan,untung w sayang" batin deva

"eh tapi awas lu ya gua bakar lu kalo sampe macen-macem" ancam rena dengan muka serius. Deva hanya membalas dengan ciuman singkat.

"kuy turun" aja deva turuh langsung berjalan meninggalkan rena dibelakang.

"OI TUNGGUIN" teriak rena kencang.
"DEVAAA" teriak rena sambil berlari mengejar deva yang jauh.

"berisik, malu bego" ucap deva berlari kearah rena dan langsung menggendongnya.
"eh eh gua mau jatuh" ucap rena ketakutan.
"jangan teriak-teriak gitu sayang" ucap deva menatap dalam mata rena membuatnya merona.

"ih dev, turunin malu diliatin" ucap rena menenggelamkan wajahnya dibahu deva.

"yukk jalan" ucap deva menggandeng tangan rena. Berlajan memasuki airport. Beberapa menit berjalan deva menerima panggilan.

Agnes's calling

"....................."
"brisik, gua otw" jawab deva dingin.

Tut

"dimana dia" tanya rena.
"didalem yukk" ucap deva menggandeng tangan rena. Begitulah bedanya deva, sifatnya alaminya dia adalah dingin,tapi hangat jika diperlukan seperti saat bersama rena,dia akan menjadi hangat jika sedang bersama orang dia sayang walaupun kadang suka ngeselin tapi begitulah caranya mencintai seseorang.
Sudah semenit mereka mencari agnes tapi masih tidak ketemu.

"capekk" ucap rena manja. Tapi tak dihiraukan deva tetap berjalan kedepan.

"devaa, gendong" rengek rena.

"ais nyusahin lu mah" ucap deva menghela nafas kasar.

"salahin tu nenek lampir dari tadi dicari kaga ketemu, nyempil dimana si tu orang" ucap rena kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story About Troublemarker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang