DARENA POVGua baru selesai memesan makanan ditangan gua ada nampan berisi 2 mangkok bakso dan 2 es jeruk manis saat hendak berjalan ada yang menjambak rambut gua dari belakang.
"Apa maksud lu jambak rambut gua" tanyakku masih santai. Tak meladeni 3 wanita yang berdandang menor
"Cihh dasar cewek ga tau malu masih nanyak aja apa maksud gua jambak rambut lu, dulu aja deketin leo eh sekarang ada deva malah deketin deva" ucap gadis pirang yang setauku bernama sinta.
"Clam down girls gua ga ada masalah sama lu lu pada jadi jangan ganggu gua kalo ga mau kena batunya" ucapku sinis memandang sinta tajam.
"Wahh cewek jelek kayak lu berani nantang kita ga tau kita siapa dia sin" sahut gadis berambut caramel dengan nada meremehkan.
"Gua tau siapa lu cewek yang bisanya ngebully orang, yang selalu menghambur- hamburkan uang orang tua,yang selalu bersikap seolah-olah dia adalah ratu, bersembunyi dibawah ketek orang tua. Bener ga? " tanya gua tak kalah sinis membalas ledekan yang mereka berikan.
"Kurang ajar" ucap sinta melanyangkan tanganya. Sebelum sinta mendaratkan tangannya dipipi gua ada yang menangahnya
"Apa maksud lu gangguin rena jalang sialan" gua kaget mendengar suara deva sedikit berteriak.
"D- deva" ucap sinta dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
"Sayang masa tadi rena ngata-ngatain aku" ucapnya sambil bergelayutan manja.
"Sayang muka lu ijo, sana minggir jijik gua" ucap deva membuat seisi kantin tertawa.
"Untung lu cewe kalo cowo udah gua abisin lu" ucap deva mengepalkan tangannya didepan muka sinta.
"Dev pegangin bentar" ucapaku memberikan nampar pesananku.
"Halo dar lu berdua cepetan kekantin dan bawa alat- alat berharga kita" ucapku menelfon dara menyuruhnya membawa alat yang biasanya gua pake buat bully orang yang ga bener ya ga jauh seperti sinta dkk ini.
"Ren nihh alatnya" ucap dara memberiakan alat yang gua minta.
"Der,ra udah lama kan kita ga main beginian" ucapku sinis memandang sinta dkk yang terlihat pucat.
"Wahh ada mainan baru nih" sahut 2 kecebong(dara,dera) tak kalah sinis.
"Oke gengs let's go play" ucapku sinis sambil berjalan mendekati sinta dkk"Lu mau gua kasih yang mana dulu telor busuk,tepung kanji,oli bekas atau gunting" tanyaku berjalan mendekai mereka.
"Mau ngapain lu jalang" ucap sinta berlajan mudur.
" woy jangan ada yang ngasik dia keluar kalo ada yg berani urusannya sama gua" ucapku berteriak memperingatkan semua orang yang menonton aksi kami."Dar,ra gua sinta lu berdua sisanya oke" lanjutku menyuruh mereka bergerak ikut ambil dalam permainan.
"Rena,rena,rena ayokk sayang lu pasti bisa jadilah troublemarker handal" teriakan deva yang membuatku semakin bersemangat.
Plakk
Gua tampar pipi sinta keras "itu balasan karna lu berani ganggu gua" ucapku. Gua lempar satu persatu alat yang gua punya tadi mulai dari telor busuk,tepung,oli bekas dan yang terkahir gunding. "Ucapkan selamat tinggal pada rambut pirangmu ini jalang sialan" ucapku sinis mulai mendekati guntingku dengan rambut sinta.
"Lepasin gua dasar cewek gila" ucapnya sedikit berontak.
"JANGAN MEMBERONTAK BITCH" teriakku menahan emosi.
"Lu mau tau siapa gua kan sin tapi jangan kaget pas tau gua sebenarnya siapa sinta valeri artama anak dari atmojo artama" ucapku tersenyum licik."Ke-kenapa lu bisa tau nama bokap gua" ucapnya gugup gua melihat wajahnya yang pucat pasi.
"Ga pentin gua tau dari mana yang penting gua ngasih pelajaran sama orang yang ga tau sopan- santun kontras banget ya lu sama bokap lu" ucapku terkekeh pelan. Tiba- tiba aku mendengar suara tepukan tangan seseorang kencang
Prok prok prok
"Kerenn kamu ren ga salah mama sama papa buat kamu" ucap seseorang yang membuatku kaget
"Mama,papa,bang leo" ucapku gugup takut bila mendengar amukan papa.
Kantin yang tadinya riuh sekarang mendadak sepi."Good job my sister" ucap bang leo menyium keningku bangga. Semua orang yang ada dikantin melongo melihat adegan tadi.
"Papa tau kamu ngebully orang karna dia salah dan kali ini apa kesalahan dia sampai kamu bully dia" tanya papa santai.
"Nih pa first dia tadi jambak rena, second dia ngatain rena jalang,third dia marah kalo rena deketin bang leo sama deva" sangutku tersenyum sinis.
"APA! SIAPA KAMU BERANI JAMBAK RAMBUT ANAK SAYA" teriak papa marah. Papa memang posesif kalo sudah menyangkut gua karna gua cewek satu- satunya paling bontot lagi.
"Tuh sinta om yang mukanya udh pada ancur karna ulah darena dkk" sahut deva sembanggakan apa yang dilakukan rena.
"KAMU,KAMU,DAN KAMU saya keluarkan dari sekolah ini dan saya batalkan kerja sama perusahaan keluraga kamu dengan martin's company mengerti! Sampaikan pembatalaan kontrak saya pada orang tuamu" ucap papa berusaha menangan amarahnya. Semua orang disana hanya diam tak berani berkomentar apapun sedangkan sinta dkk terisak mendengar ancaman dari papa.
"Pa udah pa rena gapapa" ucapku menenangkan papa dan bang leo yang terlihat marah.
"Idihhh kagak mau gua dia udah berani nyentuh lu ren" ucap bang leo kesal.
"Pa, bang udah biar ini jadi urusan rena aja jangan keluarin mereka dari sekolah ataupun cabut kontrak kerja sama papa dengan keluarga sinta dkk" ucapku berusaha menenangkan papa.
"Denger lu semua betapa baiknya rena sama lu. kalo bukan karna rena gua sendiri yang bakal nyeret kalian keluar dari sekolah ini bahkan keluar dari negara ini, ini berlaku buat semua orang" ucap bang leo memberi ancaman tegas pada semua orang. Ini alasan Gua seneng punya orang- orang yang sayang sama gua. mama,papa,bang leo,bang artha mungkin dave nyusul hehehe mereka best of the best banget.
"Lu inget baik-baik kata- kata gua JANGAN PERNAH NYENTUH RENA WALAU HANYA SEHELAI RAMBUT" ucap deva tegas dengan penekanan diakhir.
"Dev udah ahh yukk cabutt" ucapku langsung keluar kantin.
Vote&comment terimakasih🍃
••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Troublemarker
Novela JuvenilKisah cinta sebuah pasangan yang sama-sama memiliki sisi kelam dalam hidupnya walaupun ia terlihat ceria namun itulah yang menjadi tameng agar kesedihan yang ia alami tak terlihat pada semua orang, namun sisi kelamnya ini juga yang merubahnya menjad...