AUTHOR POV
"morning rena" ucap deva sambil mengedipkan mata.
"pagi deva" sahut rena memberi senyuman selamat pagi.
"yuk berangkat" ucap rena melenggang pergi.
"truk aja gandengan" sindir deva membuat rena sontak berhenti.
"aa maksud deva" tanya rena sambil menunjukkan wajah polosnya.
"Ohh deva mau digandeng sama truk" tanya rena yang membuat deva tambah kesal."au ahh sebel" sahut deva menghentak-hentakan kakinya.
"idih gini nih punya batang tapi kelakuan berbie" ucap rena terkikik.
"ehh mulutnya" ucap deva melebarkan mata.
"hehe nggak itu tadi ada bencong lewat" sahut rena menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"alasan klasik" sindir deva.
"kalo kayak gini terus sampe lebaran semut ga bakalan kelar" ucap deva jengah melihat tingkah rena yang bego bin idiot.
"makannya ayok berangkat, udah jam tujuh ni tar telat" ucap rena menarik tangan deva cepat.
"jam berapa ren" tanya deva sekali lagi.
" jam tu-" belum sempat rena melanjutkan ucapannya dia tersadar bahwa dia dan deva telat."anjirrr jam tujuh dev kita telat busett" oceh rena berteriak.
"deva sih tadi ngajakin rena ngobrol jadi telat gini kan" lanjut rena kesal."salahin aja gua terus salahin gapapa kok ikhlas gua" ucap deva pasrahh.
"bacot,udah cepetan ngebutt ah elah lamakk" omel rena.
"eh ren btw sejak kapan lo perduli kalo kita telat" tanya deva yang baru menyadari perubahan sifat rena.
"rena sekarang udah pensiun jadi troublemarker hehe" sahut rena menyengir.
"gayaan lo tar gua ajak bolos paling mau" sindir deva.
"enggakk kok" sahut rena mantap.
"alah ga percaya gua" ucap deva tak percaya.
"ah ga asik lu" sahut rena.
"eh itu bahasa gua keles" protes deva."dih sejak kapan itu bahasa manusia kali" sahut rena tak kalah protes.
"bodo amat gua mah" ucap deva pasrah.
"yaudah" sahut rena acuh.
*dikelas
"pagi pak" sahut deva dan rena berbarengan.
"stop" tahan pak botak.
"kenapa pak" tanya deva.
"masih nanya lagi kamu kenapa" omel pak botak.
"jam berapa sekarang" tanya pak botak."jam set 8 pak" sahut rena.
"kamu tau kamu telat" tanyanya.
"tau pak" sahut mereka berbarengan.
"masih nyaut lagi kamu" omelnya lagi.
"lah kalo kata mama saya kalo ditanya sama orang tua itu harus jawab pak" sahut rena.
"haah bener, kalo kata guru ngaji saya kalo ada orang yang nanya harus dijawab pak karna orang tua itu harus dihormati gitu pak" sahut deva."bener ga ren" tanya deva pada rena.
"yoii dev" bela rena membebarkan ucapan deva."pak hukum aja tuh si rena sama deva" ucap rakry tiba-tiba.
"eh paan lo ngompor-ngomporin" sahut deva tak terima.
"hukum aja tuh pak si rena pacaran mulu mereka" sahut dara ikut mengompori.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Troublemarker
Ficção AdolescenteKisah cinta sebuah pasangan yang sama-sama memiliki sisi kelam dalam hidupnya walaupun ia terlihat ceria namun itulah yang menjadi tameng agar kesedihan yang ia alami tak terlihat pada semua orang, namun sisi kelamnya ini juga yang merubahnya menjad...