DEVA POV
"Happp ketangkepp kan" sahut deva senang.
"Rasain nih" gelitik deva membuat rena tertawa terpinggal- pingkal sambil guling- guling ditanah.
"Deva udah devaa rena pingin pipis" ucap rena disela tertawanyaa.
"Ga mau Siapa suruh tadi rese" balas deva.
"Ih rena kan cuman bercanda, stop deva tar rena ngompolin" ucap rena yang masih tertawa terbahak- bahak seakan dunia milik mereka berdua untung tamannya lagi sepi jadi ga ada yang ngira mereka gila.
"Ga mau sebelum dicium" ucap deva
Cup
Seketika deva memberhentikan aksinya dengan posis yang lumanyan ekstrim deva diatas dan rena dibawah.
"I love you" ucap deva mengecup bibir rena cepat.
"I love you too" balas rena tersenyum."Yudah yuk balik" ajak deva sambil berdiri membenarkan seragamnya dan seragam rena.
"Ayukk" sahut rena menggandeng tangan deva."Cie digandeng" goda deva.
"Harus lah biar ga diculik cabe- cabean" sahut deva.
"Ga akan" balas deva sambil merangkul sesekali mengecup puncuk kepala rena.
"kenapa"tanya deva yang menyadarin tatapan rena
"ahh nggak, lupain aja" sahut rena berbohong
•••••••••••••••••••Setelah mengantar rena pulang gua langsung balik ke apartemen karna sumpah kepala gua pusing, ada satu masalah yang ngeganggu otak gua, gua pengen ngasih tau rena tapi gua ga mau liat rena sedih dan masuk ke kehidupan gua yang gelap dan saat baru saja berjalan beberapa langkah ada seseorang yang mengagetkanku
"baru pulang lo"
"baru inget rumah lo"
"kemana aja baru pulang jam segini" pertanyaan yang dilontarkan beberapa orang dibelakamg pintu."astaga" ucapku terkejut reflek melihat kebelakang siapa yang bertanya terlihat 3 curut berdiri dibelakang pintu
"eh curut ngapain lu disini anjing" ucapku kesal.
"dateng bukannya salam malah marah-marah" ucap rakry.
"suka-suka gua dong apartemen siapa ini coba gua tanya"
"apartemen lo" sahut mereka bertiga.
"yaudah" sahutku beranjak pergi dann...."oh iya gua laper beliin gua makanan"lanjutku menyuruh.
"ja beliin gih" ucap rakry.
"dih ogah noh suruh dion ae" ucap reza.
"ehh apaan lu nyuruh-nyuruh gua" balas dion tak terima disuruh."bacot lo tinggal beli aja susah amat" sahutku kesal mendengar perdebatan mereka.
"gua ogah" sahut dion cepat.
"gua capek habis ngaterin nyokap ngemall tadi" sahut reza. Kini tertinggal rakry."rak beliin yahh gua laper" ucapku mengeluarkan puppy eyes
"ck! Yaudah minta uang" ucap rakry sambil menjulurkan tangan.
"pake uang lu dulu yah duit gua habis belum ngambil" ucapku mengeluarkan puppy eyes lagi.
"duit jajan gua" ucap rakry menatap isi dompetnya memebuatku tertawa.
"yah yahh tolong rak gua laper" ucapku memelas.
"udah lah rak beliin gih demit amat lu sama sahabat sendiri" sahut dion.
"bacot lu yon, yaudah tunggu bentar" ucao rakry.
"makasii rakrakk" ucapku ingin memeluknya.
"lepas dev geli gua" ucap rakry protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Troublemarker
TeenfikceKisah cinta sebuah pasangan yang sama-sama memiliki sisi kelam dalam hidupnya walaupun ia terlihat ceria namun itulah yang menjadi tameng agar kesedihan yang ia alami tak terlihat pada semua orang, namun sisi kelamnya ini juga yang merubahnya menjad...