31. Dinner

4.7K 207 18
                                    

"Jangan tebar pesona kalau lagi nggak sama aku"
-Davaka bramasta

Vomment gengss
•••

"Arnold" sapa seorang laki-laki sebaya dengan papa audy dan di samping laki-laki itu sebaya dengan mamanya. Audy menoleh dan mendapati kedua orang yang menurutnya rekan kerja papanya, Dan...dua cowok muda yang sebaya dengannya dan lagi satu sebaya dengan kakak-
Tunggu...
Kedua cowok itu cukup familiar di mata audy.
Itu dava! Iya dava.
Dava dan raka.

"Lohh rak!" Sapa dika

"Hei broo" balas raka sambil menjabat tangan dika dengan gaya kekinian.
Dava melihat audy yang masih tercengang. Mata mereka bertemu tanpa ada yang mengalihkan. Hangat. Itu yang dirasakan oleh kedua sejoli ini. Namun, lamnunan mereka terhenti karena panggilan dari orang tua mereka. Raka dan dika sudah pergi entah kemana, mungkin jalan-jalan.

"Audy" panggil arnold

"Sini"

Audy menganggukan kepalanya. Posisi mereka sekarang arnold duduk bersebelahan dengan rani dan berhadapan dengan bramasta dan litania. Dava duduk di sebelah litania dan otomatis berhadapan dengan audy.

Audy rasa ini adalah pertemuan yang buat dia canggung. Walaupun status audy dan dava sekarang masih pacaran, bagi mereka ini adalah moment langka yang harus diabadikan.

"Jadi kamu mau buat perusahaan dimana lagi bram?" Tanya arnold basa basi

"Kalo bisa mau buat di jerman"

"Terus yang di jakarta siapa yang ngurus? Kamu gak bakal ngurus keduanya sekaligus gitu kan?"

"Ya kalo mau, si raka aku suruh ngurus yang di jakarta nanti"

"Hahaha... hebat kamu bram"

"Ah kamu juga hebat ar, perusahaan kamu tu udah maju pesat sekarang. Apalagi yang di london" puji bramasta.

Baramasta dan arnold. Mereka mempunyai perusahaan ternama. Memang mereka bersaing. Tapi mereka juga saling bantu agar perusahaan mereka berdua tidak sampai mengalami kebangkrutan. Sejauh ini perusahaan mereka setara berkembang pesatnya. Tidak ada yang saling menjatuhkan. Mereka justru saling menolong satu sama lain.

"Oh iya kenalin ini anak aku yang kedua" kata arnold memperkenalkan audy.

"Oh ini ya...cantik, setara sama dava dong ya?" Tanya bramasta

"Mungkin kali ya"

"Dav kenalan dulu sana sama anaknya om arnold yang papa bilang temen kerja papa"

'Hadehhh munaf banget sih pa, biasanya aja dirumah gak sesopan ini" batin dava miris

"Udah kenal kali pa" ucap dava memutar bola matanya malas.
Audy yang terkejut mendengar hal itu pun melototkan bola matanya. Untung gak lepas.
Sebenarnya audy malu, dan takut kalau dava sampai bilang status mereka sekarang ini apa.

"Oh ya? Kok bisa kenal?"

'Gini nih papa gak pernah perhatian sama gue!'

"Satu sekolah"
'Lebih tepatnya kita udah pacaran'

"Ooo satu sekolah..." kata arnold mengangguk paham

Troublemaker BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang