Sebuah kiriman masuk di handphone dava. Sebuah video yang mengagetkan dava begitu juga temannya. Sekarang seperti biasa dava sudah berada di warbi.
"Hah? Masa iya?" Kaget leon saat melihat video tersebut
"Coba aja ni video isi suara pasti kita bisa denger apa yang mereka bilang" ucap deva
"Gak nyangka gue kok bisa vania yang ngelakuin ini ya"
"Iya setau gue vania orangnya baik baik aja, tapi salah dugaan gue" kata galen
"Belom tentu bener video nya" ucap satria tiba-tiba
"Maksud lo? Orang udah jelas-jelas ni video ada vania nya!" Ketus dava
"Kita selidikin lebih lanjut" saran satria
"Gue bakal tanya vania apa maksud nya ini!" Emosi dava
"Gila sih"
***
Malam hari menggantikan siang hari. Dava baru sampai di rumahnya. Seperti biasa yang selalu ada di rumah hanyalah raka dan Litania-(ibu dava), kalau ayahnya sudah dipastikan sedang bekerja. Hal itu yang membuat dava selalu malas pulang ke rumah cepat."Eh dava baru pulang" sapa litania yang sedang membaca majalah kesukaannya
"Hm"
"Dava! Lo gak sopan banget sama mama!" Tegur raka
"Kenapa? Gue capek!"
Dava menaikki anak tangga untuk berjalan ke arah kamar tidurnya.
Dava merebahkan tubuhnya di kasur. Iseng dava membuka hp nya dan kebetulan sebuah pesan masuk dari rania.Rania TL : lo udh liat video yg gua kasi?
(Read)
Rania TL : yah kok di read aja?
Dava Brams : dh
Rania TL : singkat bngt:(
Dava Brams : udah rania
Rania TL : hehehe
Rania TL : good night dav 😴Dava hanya membacanya saja tidak berniat untuk membalas. Pikiran untuk menelfon audy terlintas di pikiran dava. Tapi dava tidak tau apakah audy sudah tidur atau belum.
***
Di rumah audy, suasana semakin dingin. Angin-angin menyeruak ke tubuh audy. Audy diam di kamarnya sambil menonton drakor kesukaannya. Audy sedang menonton tapi pikirannya tidak pada film tersebut. Pikiran tentang dava selalu terbayangkan oleh audy. Ia masih membayangkan hari-hari nya bersama dava waktu menjalani tantangan itu. Tiba saja lamunan audy berakhir karena ada yang menelfonnya. Audy langsung mengangkat telfon itu tanpa melihat nama si penelfon."Halo"
"Halo"
"Ini siapa?"
"Gue dava"
Audy sempat terkejut. Ia melihat layar hp dan benar saja dava menelfonnya.
"Ng..ngapain lo nelfon?"
"Gue cuma bosen aja"
"Terus apa hubungannya sama gue
"Ya gue gak ada kerjaan jadi nelfon lo lah"
"Oh"
"Dy"
"Hm"
"Lo lagi deket sama danan?"
"Hah? Danan? Yakali...gue aja baru kenal!"
"Gue kirain"
"Emang kenapa?"
"Gak kenapa, lo lagi punya pacar?"
"Gue gak pernah pacaran"
"Cewek kayak lo gak pernah pacaran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Boy
Fiksi RemajaWARNING! Belum di revisi. Alur masih random. Masa SMA. Masa yang dimana tepatnya para siswa-siswi memakai pakaian putih abu-abu. Dimana juga para siswa siswi menikmati kisah kisah pacaran yang sewajarnya. Dimana juga sebuah perkumpulan yang membuat...