BAGIAN 8

910 42 0
                                    

"Tunggu jangan dulu , haduh sekarang gak ya??".
Aku Pening melihat ponselku ada nomor peter yang tertera diatas. Tiba tiba saja aku ingin dia menjumpaiku, sepertinya ada yang aneh dengan diriku.
Untung saja semua pintu sudah terkunci rapat, karena hari sudah menjelang malam. Selang beberapa menit, peter mengirimkan pesan.

"Malam Gwen , apa kau baik baik saja??"
"Ya aku baik baik saja peter, malam ini sangat dingin sekali"
"Kau kedinginan, tunggu aku datang,jangan kemana mana sayangg.."
"Eh bukan gitu.."
Peter tidak membalas lagi. DASAR PRIA ANEH!.

TOK TOK!

Suara itu dari pintu kaca kamarku, dia seperti berteleportasi saja , sangat cepat sekali
"Peter masuk"
Aku masih bergeming, dia duduk dikursi, aku menelan ludah, jantungku tidak karuan.

"Duduklah" perintahnya kepadaku. Aku duduk disampingnya , aku lupa sesuatu "peter tunggu aku mau mengambil jacke..."
Belum selesai aku ngomong ,Peter sudah menyambarku. Dan memelukku sangat erat. Pelukannya terasa hangat , hangat sekali, aku terbuai dengan kenyamanan peter yang misterius ini.

"Aku sangat tenang jika sudah memelukmu gwen".
Aku tidak menjawab. Dalam batinku , aku juga terasa sangat nyaman dipeluk oleh peter.
Tubuh dia harum sekali. Aku hampir menahan rasa kantuk, karena sekali lagi aku masih terbuai dengan kenyamannya. ,mungkin dia tahu jika aku mengantuk , dia Melepaskan Pelukannya dari tubuhku , lalu seraya melepaskan kacamataku .
Dia menggendongku ala Bridal Style kearah ranjang tempat tidurku, mungkin badanku hanya kapas bagi dia , sehingga dia dengan begitu gampang Menaruhku pelan pelan diatas ranjang, aku sudah lemah dengan rasa kantukku, aku bisa merasakan peter menarik selimut untukku.aku tidak menghiraukannya.
Dan aku sudah tertidur lelap.

KEESOKAN HARINYA,.

"HELLO DEAR, GOODMORNING" . Bisik peter ditelingaku. Aku masih menahan rasa kantuk yang tak kunjung usai ini , mungkin saja badanku kelelahan.

Peter sudah bangun, cepat sekali.

Peter membawaku nampan berisi makanan. Dia menaruhnya di nakas samping tempat tidurku. Tiba tiba kepalaku melayang ke arah pundaknya , dia mengangkat wajahku,
"Hey , Cuci mukamu dulu sayang..."
Laki laki perfect lah dia.
"Iya tunggu sebentar", aku sudah setengah sadar. Aku pergi kearah wastafel. Lalu duduk disamping peter.
Aku mengambil kacamataku. "Peter dari tadi malam kau disini?"
"Ya , aku Menemanimu ". Aku kaget . "Kau tidur dimana , tidak disamping ku kan tapi??" . Peter menjawab "Aku tidur di kursi sofamu, kau tidur sangat lucu sekali hahaha".
Aku memukul pundak peter , peter hanya tertawa seraya mengejekku.
"Mana mungkin aku tidur disampingmu, kita belum sah , tapi tunggu sajaa aku pasti akan melamarmu , didepan kerabatmu , sehingga mereka tau bahwa kau istriku!! Sayang"
"Halah mana mungkin ". Aku mengejeknya .
"Kau bisa buktikan omonganku , lihat saja nanti"
"Hem baiklah ".
Peter memeluk ku dengan sangat erat . Lalu mencium Dahiku.
"Aku sangat mencintaimu , tolong kau jangan jauh dariku, kau bisa buktikan omonganku , selama kau masih Tetap dekat denganku, kau pasti akan aman bersamaku Gwen"

You Know How To Find MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang