BAGIAN 12 ( 4 MINGGU TIDAK BERJUMPA DENGANNYA)

769 31 1
                                    

"Hoahh, goodmorning to me ". Aku semangat bangun pagi hari ini. Kuliah sudah mulai masuk. Sebelum ke kamar kecil , aku merapikan tempat tidur dahulu. Aku berlari kecil sambil mengambil handuk yang tergeletak di atas meja.
Aku mandi , terasanya beban ku lepas dari hari hari Biasanya.

"Hye Gwenn" . Temanku menyapa , aku pun membalas senyum kearahnya . Aku berjalan ke arah bangku ku.
Aku sedang asik menulis diary ku,Britany Menghampiriku.
"Hay Gwen, tumben sekali rambutmu tidak kau ikat". Britany menanyakanku. "Tidak , tidak apa apa" . Tidak tahu mengapa aku rasa Males Bicara dengan orang orang disekitarku bahkan sahabat ku sendiri.
Untuk beberapa saat Britany tidak bertanya lagi , dia tersenyum kepadaku. Dia beranjak pergi ke kursinya.
                
                                                           ⚘

Bunyi Bel Berdentang keras, pertanda jam mata kuliah berakhir.aku segera Melirik lirik pintu kelas. Aku memasukkan semua Buku kedalam Tas ku. Kunci rumahku? , aku memeriksa semua bagian Bagian yang ada didalam tas ku. Apakah masih ada bagian bagian yang tertinggal. Hah untung saja tidak ada. Aku lupa jika aku ternyata meletakkan kunci rumah di saku celanaku.
Aku bergegas Pulang. Darah dikepalaku seperti berdenyut. Tiba tiba saja aku merasakan sakit kepala yang amat Mencekam.aku memegang kepalaku. Langkah langkah kaki ku tidak karuan. Aku sadar orang orang di kampus tengah menatapku. Aku berusah menahan rasa sakit yang amat menderu ini. Semakin aku melangkahkan kaki semakin rasa sakit kepalaku ini menjalar. Mengapa rasa sakit ini mendadak? , apa karena aku kelelahan?. Akhirnya aku sudah tiba di gerbang depan kampus. Britany melihatku seperti perasaan khawatir.,tapi aku membalasnya dengan tersenyum dan melambaikan tangan kearahnya. Aku tidak mungkin meminta Britany untuk mengantarkan ku kerumah. Karena aku tau sahabatku sedang sibuk. Rasa skait dikepala ini sepertinya tak henti henti
"GWEN ! "
Spontan aku menoleh ke arah sumber suara. Sambil menajamkan mata, kulihat seorang Pria sedang bersandar di Pintu mobil sport.

Tangan kanannya melambai kearahku, seolah isyarat aku harus mendekat padanya, namun karena sakit kepala ini , aku tetsp saja memegang Pelipisku sambil bergeming

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan kanannya melambai kearahku, seolah isyarat aku harus mendekat padanya, namun karena sakit kepala ini , aku tetsp saja memegang Pelipisku sambil bergeming.
     TUNGGU ! DIA..... BUKANKAH DIA.....
Mulutku sedikit terbuka begitu mengamati dari jauh perawakan orang itu. Tetapi tidak jelas. Aku mulai membenarkan letak posisi kacamataku. Aku melihat orang itu. Pahatan wajahnya yang tampan , garis wajah yang sempurna , hidungnya yang mancung, tubuh yang tinggi dan terlihat kukuh, aku merasa amat mengenalinya. Aku lebih memicingkan mata dan baru benar benar yakin bahwa sosok itu adalah PETER.

 Aku lebih memicingkan mata dan baru benar benar yakin bahwa sosok itu adalah PETER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatapnya dengan tatapan kosong.

Pria yang waktu itu menciumku sampai lepas kontrol. Kami sudah lama tak jumpa , mungkin sekitar 4 minggu. Aku juga tidak tahu apakah dia Masih mengikutiku atau tidak, dan sudah 4 minggu aku dengannya tak saling kontak.
Mungkin apa dia merasa bersalah waktu itu??.
Lagi pun aku juga sudah melupakan kejadian itu. Tidak terlalu penting untuk dipikirkan. Cuma caranya saja yang liar dan masih melekat di pikiranku. Aku ingin sekali pergi jauh darinya. Cuma hatiku ini seperti tidak mengizinkan. Langkah niatku untuk pergi darinya terhalang oleh sesuatu yang ada didalam dirinya yang tak ku ketahui, tetapi aku merasakan kehadiran dirinya setiap saat. Pedulinya terhadapku.
"Peter?" Tanyaku bingung sambil berjalan menujunya.
Aku berhenti beberapa langkah didepan peter dan pria yang identitasnya tak jelas itu langsung tersenyum kepadaku.sepertinya satu satunya yang masih terlihat sama dalam diri peter adalah senyum manisnya. Tumben sekali dia tidak memakai masker untuk menutupi setengah wajahnya. Ah tapi aku tidak terlalu memerdulikannya. Karena lebih baik jika dia seperti ini.

...........

Kalo gua yang jadi gwen udah seneng banget dah❤

Gaysss sebelumnya gua kan udh update cerita, tapi gaada gambarnya..

Iya gua bingung..
Gua kasih gambar di part part serunyaa aja yaa.

Biar mancap❤

*lah malah curhat wkwkwk

Silahkan komen2 Wattpaders

You Know How To Find MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang