BAGIAN 22

564 23 0
                                    

Aku memakai jaket, aku lihat peter sudah menunggu.
Dia berbalik arah , dia menatap mataku , aku hanya menatap sekilas lalu menunduk lagi.
Peter menarik tanganku untuk masuk kedalam mobil.
"Tak bisakah kau mengerti perasaanku peter , saat kau bersifat seperti kesan memaksa kepadaku?". Ucapku lambat.
Karena Jika dia Keras , tak bisa dibalas dengan sifat keras juga.
Peter Hanya Diam , seolah olah dia tak mendengarkanku.
Seraya menutup pintu mobil, dia berlari kecil kearah tempat duduknya sembari menutp pintu mobil dengan keras.

"PETER SUNGGUH KAU MANUSIA ANEH! "
Ucapku dengan nada tinggi sambil menangis, mengapa sifat dia jadi seperti ini, tiba tiba pula ,jika tak ikhlas mencintaiku mengapa tak dia lepaskan saja aku?.

Dia menoleh kearahku, menatapku . Menatapku seperti kesan ingin membunuhku, sedangkan aku memberi tatapan basah dan terluka padanya.
"Tak bisa kau baik baik saja peter?, aku ini wanita , apakah kau berpikir tentang itu?, dengan sifatmu yang berubah ubah , kau pikir aku tidak terluka?" , ucapku dengan nada marah kepadanya,mengeluarkan semua Perasaan yang Gantung .
Jika dia seperti ini terus, bisa saja aku rela pergi untuk menghindar darinya.
"Kau tidak tau gwen mengapa aku keras padamu, padahal ini adalah satu satunya cara untuk melindungimu!, jika aku jelaskan sekarang mengapa aku keras padamu kau tak kan mengerti , ini terlalu rumit untukmu sayang..". Balas peter kepadaku.
Aku tak mengerti , apa maksudnya?, melindungiku dari apa?
"Sudahlah tak usah kau pikirkan , lupakan saja". Peter memegang pipiku mengusap air mata yang jatuh membasahi pipiku.
Peter menghela napas .
"Bisa kau lupakan semuanya sayang...?, aku mohon berhentilah."
Aku menatapnya , lalu mengangguk. Peter tersenyum kepadaku.
Mau kubantah dengan cara apapun , dia selalu punya cara untuk menenangkan ku dari sifatnya yang tak jelas. Aku membalas senyumannya yang manis itu.

Peter mengendarai lambat mobilnya , terlihat hamparan pemandangan yang sangat indah , menara eiffel yang menjulang tinggi , Orang orang pada Berlalu lalang.
Peter memegang tanganku . Aku hanya membalas senyuman kepadanya.
Peter memberhentikan mobil didepan sebuah tempat.
Ya , itu adalah taman , taman yang cukup luas , daun daun hijau bertebaran.
Aku dan dia turun dari mobil. Kulihat peter tengah mencari sebuah bangku yang kosong, peter tersenyum. Peter menggenggam tanganku dan Melangkah ke sebuah bangku kosong itu. Kami pun duduk.

"Gwen , taman ini sangat indah dan bersih"

"Iya indah , baru sekali aku kesini"

"Ini adalah tempat masa kecilku untuk menenangkan diri dari segala Beban"

"Kau dulu sering kesini?". Tanyaku.

"Iya, bersama Ibuku kadang kadang , ibuku sudah tiada"

"Ooh.. maaf , aku tak bermaksud menanyakan itu."

"Iya , ibuku orang yang tangguh , Setelah berpisah dari ayahku , ibuku sering bilang kepadaku , jika sudah besar nanti aku ingin menikah , cari perempuan sepertinya, orang yang lemah lembut, dan sepertinya itu adalah Kau Gwen "

"Kita sama peter , ayahku sudah tiada , ayah ku juga bilang jika sudah besar nanti aku ingin menikah , cari laki laki sepertinya , laki laki yang tangguh , dan kuat. Terkadang sifat ayahku sepertimu jika berhadapan dengan wanita yang ia cintai , sama sama Memaksa dan tak jelas"

"Apakah kita ditakdirkan untuk melengkapi hidup yang kurang lengkap".tanya Peter

"Ntahla Peter ". Aku menunduk sedih

Peter menghela napas "gwen , tatap aku" . Aku mengusap air mataku , lalu menatap Matanya .

"Aku ingin Hidup bersamamu , kau bilang sifatku seperti ayahmu , sangat tak jelas, jika begitu  , apa kau mau menerimaku?

"Pet...." . Peter memegang pipiku.

"Aku serius , aku tak pernah main main dengan semua perasaanku gwen" . Ucap peter serius.

"Aku rela Menunggu sampai kapan pun , untuk Jawabanmu"

"Peter?"

"Ya?"

"Apa kau memang benar benar mencintaiku?"

"Sangat , sangat mencintaimu"

"Apa kau dulu pernah menjalin hubungan dengan wanita sebelum aku?"

"Belum , belum pernah"

"Kenapa?"

"Karena aku tak ingin Memiliki seorang wanita Yang Seenaknya saja Meninggalkanku "

"Lalu sekarang kau..." .peter memotong pembicaraanku.

"Aku tak ingin wanita yang benar benar aku cintai , meninggalkanku, apa kau tau gwen , cinta terkadang menyakitiku"

"Lalu , mengapa kau ingin mencintai jika cinta itu menyakitkan bagimu?"

"Jika aku tak mencintai , mungkin hidupku tak akan pernah bahagia, Gwen? , boleh aku menceritakan sesuatu tentangmu?"

"Apa?"

"Saat awal aku mengikutimu, aku takut untuk bertemu denganmu"

"Lalu?"

"Saat aku bertemu denganmu , aku takut untuk mempercayaimu"

"Maksudnya?"

"Saat aku mulai mempercayaimu , aku takut untuk mencimmu"

"Peter?"

"Saat aku menciummu , aku takut jatuh cinta denganmu"

"Hah?"

"Saat aku Mulai mencintaimu , aku takut untuk kehilanganmu"

"Peter jangan begitu.."

"Saat aku kehilanganmu , aku tak kan pernah bahagia menemui seorang wanita yang benar benar aku cintai"

Peter menatapku dengan tatapan redup.

.........

You Know How To Find MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang