BAGIAN 23

454 25 0
                                    

"Peter..."
Aku memegang wajahnya , peter menatapku masih dengan tatapan redup, aku tau apa yang dia rasakan.

"Aku mohon kau jangan berbicara seperti itu". Aku menatapnya lekat lekat . Mata kami pun beradu.

"Kau sangat cantik". Peter melontarkan senyum kepadaku. Aku melepaskan pegangan tanganku dari Wajahnya . Peter malah menahan tanganku

"Jangan kau lepaskan , telapak tanganmu sangat Lembut "
Ucapnya seraya memberikan senyum Tulus.

"Jadi , aku harus memegang wajahmu terus?" . Tanyaku sambil tertawa.

"Iya! , kau harus memgang wajahku sampai aku melamarmu!"
Peter tertawa dan melepaskan Tanganku yang menempel diwajahnya.

Peter memegang tanganku erat.
"Aku mencintaimu , mau seberapa Besar kau tolak perasaanku , kau tak kan pernah bisa sayang..". Ucapnya Lembut.

"Ayo kita jalan jalan lagi" , ajaknya kepadaku.

Kami meninggalkan taman , Peter mengiringku naik ke mobil sportnya . Lalu dia berlari kecil ke tempat duduk. Peter  menutup pintu mobil.

Aku menoleh kearahnya , aku lihat dia seperti kebingungan.

"Peter ada apa ? ", tanyaku

Peter menoleh kearahku . "Perasaanku seperti ada yang janggal gwen" . Ucapnya

"Ada apa?" , tanyaku lagi dengan nada serius.

"Aku belum mencium bibirmu" ucap peter serius.

"What?!!. No no no , jangan sekarang!!!"
Peter menatapku tajam dan langsung seenaknya menyambar bibirku, aku tak bisa bernapas.

"Peter lepaskan!" Peter menekan bibirnya ke bibirku .

"Peter....mmpphhh" . Aku nyaris kehabisan udara , aku mendorong dadanya sekuat tenaga , tetapi mustahil , dia menangkap tanganku.
Peter menciumku ganas , lalu menggigit gigit kecil permukaan bibirku.

"Peter sakit.... mmmpphhh" . Peter akhirnya meresponku , dia melepas lumatannya , aku memegang bibirku, nyeri terasa menjalar .

"Peter sakit !, seenaknya saja kau menciumku!".
Aku kesal dengan sifatnya yang lagi lagi tak terkendali jika sudah menciumku.

"Bibirmu rasanya sangat dingin dan nikmat , seperti apple , bibirmu adalah tempat favoritku!!" , ucapnya dengan gaya percaya diri.

"Hah kau ini , menyebalkan sekali". Ucapku kesal.

"Hahaha " . Pria tampan ini tertawa.

"Maafkan aku sayang.., belum pernah aku merasakan bibir semanis Itu"
Dia mencium dahiku.

"Aku mencintaimu" .

Lalu beranjak kembali untuk mengemudikan mobil.

......

You Know How To Find MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang