BAGIAN 19 (ROMANCE)

753 29 0
                                    

Hari sudah mulai gelap
Aku mondar mandir menunggu peter pulang, mengapa aku mendadak khawatir seperti ini padanya?.
Aku masih khawatir, aku bisa saja menunggunya sambil terlelap, tapi masalahnya aku tak bisa.

BRUKK!!!

aku terkesiap spontan menghentikan langkah.
Aku berbalik. Seseorang jatuh telungkup di ambang pintu.
Dan orang itu adalah ..peter.
Aku mendekatinya, sudsh kubilang khawatirku terhadapnya itu benar.
Kuamati wajahnya yang pucat dengan mata terpejam. Apa dia sakit?
Susah payah aku membopong tubuh atletisnya ke tempat tidur,
Aku membuka sepatu dan kaos kaki nya pelan pelan, lalu berlanjut melepas jam tangan dan dasi yang masih membelit lehernya. Bulir bulir keringat dingin bercucuran dari dahinya.
Refleks aku mengelap keringatnya dengan telapak tanganku. Aku merasa iba melihatnya, aku menatapnya sambil berpikir .
"Apa dia emang benar benar mencintaiku, jika iya , apa aku harus belajar untuk mencintainya dengan tulus , meski rasa ini masih ku pendam?" .
Aku merasa linglung memikirkan perasaan ini.
Peter yang sifatnya kadang berubah ubah . Dirinya yang suka sekali menciumku dengan paksa?, dan berusaha Melindungiku setiap saat lewat kata kata  , tatapan mata maupun bahasa Tubuhnya? . Apa bisa aku menerimanya meski terasa bagiku Seperti mengekangku?. Apa bisa Mama merestui kami berdua?.
Karena aku diam diam juga mencintainya , aku menunduk sedih.
"Gwen?..", ada apa denganmu?"
"Tidak ada apa apa" .ucapku kepadanya sambil melontarkan senyum.
Peter yang tadinya berbaring lekas duduk menatapku, sepertimya dia tau apa yang tengah kurasakan. Tetapi aku menahannya.
"Peter berbaringlah dulu, kau sedang kelelahan, wajahmu pucat, tunggu sebentar...aku akan mengambilkan makanan".
Aku  memegang tangannya . Kudorong tubuhnya perlahan untuk merebahkan diri lagi ,baru saja mau beranjak pergi,
Peter menarik tanganku.
"Aku mencintaimu" .ucapnya dengan nada lembut sambil tersenyum. Aku hanya membalasnya dengan senyum sekilas lalu menutup pintu kamar.
Aku berjalan ke arah dapur menyiapkan makanan untuk peter, pelayan pelayan tersenyum kepadaku.
Kulihat peter masih berbaring, nampan yang sedang kupegang ku taruh diatas nakas .
Aku memandang wajah peter seraya merapikan rambutnya.
"Peter makan dulu, duduklah".aku memegang piring sambil menyuapkan nasi, dia seperti bayi polos saja yang terus mengumbar senyum kepadaku.
"Gwen temani aku disini , jangan pergi kemanapun", dia gampang saja berbicara itu kepadaku, sedangkan aku menahan perasaan yang terpendam ini mati matian.
"Bisa kah kau senyum yang tulus kepadaku , agar rasa letihku hilang sayang..?".ucapnya seraya memegang pipiku.
Aku hanya mengangguk, dan tersenyum tulus kepadanya tanpa dibuat buat.
"Kau imi sangat menggemaskan sekali". Peter menyubit pipiku dengan jemarinya. Aku hanya tertawa kecil.
"Kau tau, tawamu itu sangat mahal untukku sayang..".

Peter memelukku erat sambil mencium dahiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peter memelukku erat sambil mencium dahiku. Ini kebiasaannya yang suka kali dia lakukan kepadaku.
"Gwen , Maukah kau menjadi istriku , dan mendampingi hidupku ?"
Bisiknya di telingaku, aku hanya tersenyum didalam pelukannya, hatiku bergejolak , pipiku memanas, aku mengalihkan pembicaraannya.
"Sudah sudah kau isitirahat , kan kau sedang kelelahan."perintahku kepadanya .
Aku melepaskan pelukan eratnya , dia menatapku dengan tatapan mendalam. "Aku sangat mencintaimu"
Aku mengangkat nampan diatas nakas tadi , lalu memberikannya segelas air putih.
"Malam ini kau tidur disampingku , Harus!".aku sontak terkejut dengan ucapannya.
"Tapi kita kan bel...".kalimatku terpotong.
"Jangan Banyak bicara!" . Aku hanya menunduk mendengar ucapannya, dia mengangkat daguku.
"Sudah jangan banyak omong lagi!!" . Dia menatapku tajam, dan mengecup bibirku sekilas. "Jangan membantahku lagi!".
Dia tersenyum kepadaku, seraya mengambil selimut dan berbaring lagi. Aku membawa nampan kedapur.
Sifat peter sulit dimengerti. Tetapi aku tau bahwa sifatnya menunjukkan betapa jelas peduli kepadaku dan mencintaiku.
"Belum saat ini aku membalas lamaranmu peter..."
Dalam batinku

......

Kalo Bagian Yang Romantis Tu Sengaja Gak dikasi Gambar..

Biar buat gambaran Sendiri Di Mimpi wkwkwk❤

Next...

You Know How To Find MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang