chapter 3 : tetangga baru

185 28 0
                                    

"kenapa sih mah,pah nelfonin Rey terus?" Tanya Rey kesal saat baru mendaratkan pantat nya di sofa ruang keluarga.

"Ni juga kok banyak koper,kardus kardus,rumah juga berantakan kaya orang mau pindahan ajah?" Tanya Rey bertubi tubi karena ke heranan melihat kondisi rumahnya yang lebih mirip kapal pecah ituh.

"Iya Rey kita mau pindah,itu juga koper sama kardus isinya barang barang yang mau di angkut." Jawab Rita mamah nya Rey

"Hah pindah?"tanya Rey shock

"Iya pindah"jawab Riyan papahnya Rey memper tegas.

"Emang kenapa rumah yang ini?"tanya Rey lagi

"Rumah ini papah warisin buat Kaka kamu,bentar lagi kan dia nikah"-riyan

"Iya Rey udah gih mandi terus kita pindah malam ini!"-rita

"Malam ini?"tanya Rey kaget

"Iya malam ini,udah gih sana mandi"titah Rita.

Rey pun menuruti ucapan mamahnya untuk membersihkan diri.

****

"Bang!"panggil Riska

Merasa namanya di panggil iapun menghentikan aktifitasnya dan langsung mensejajarkan badannya dengan adiknya itu "Iya,kapa RIS?"

"Abang lagi ngapain?"Riska balik bertanya

"Ini Abang lagi beresin rumah"jawab bang rizan sambil melirik ke sekitar ruangan

"Riska tau,tapi buat apa?"tanya Riska sedikit kesal.

"Ouhh.ini RIS ada yang beli rumah ini,jadi Abang bersihin deh."

"Jadi rumah ini udah ke jual bang?"tanya Riska tak percaya.

"Iya,malam ini mereka bakal nempatin rumah nya,makanya Abang ngebut buat beresin rumahnya"jawab bang rizan sambil meneruskan mengepel lantai.

"Kok Abang gak bangunin Riska sih?kan Abang kasian ngeberesin rumah segede ini sendirian"

"Abang gak tega bangunin kamu tidur,mana tidurnya nyenyak banget lagi"

"Ya udah deh aku bantuin pel lantai atas ya bang"ucap Riska saat mengambil pelan dan langsung menaiki tangga menuju lantai dua.

Hampir satu jam lamanya adik dan kakak itu membersihkan kan rumah peninggalan keluarga mereka yang sudah terjual setelah lama di jual.oleh karena itu mereka sangat bersemangat saat di beritahu bahwa rumah itu ada yang berminat menempatinya.

"Huuhhffttt"Riska mengelap keringat di keningnya

"Capek juga ya bang?"ucap Riska saat sedang rebahan di kursi panjang yang ada di ruang tamu.

Bang rizan menoleh memandangi adiknya yang sedang menyenderkan tubuhnya ke punggung sofa."Iya RIS"

"Btw bang"Riska bangkit dari posisinya lalu duduk tegap menghadap abangnya. "gimana ceritanya rumah ini bisa ke jual?"tanya Riska serius

"Jadi gini......"bang rizan mencoba mengingat ngingat kejadian beberapa Minggu yang lalau......

Flashback on

"Brakkk..."suara tumpukan berkas berkas yang jatuh berserakan di atas lantai.

"Aduhhh pak maaf saya gak sengaja"sesal rizan saat menabrak seseorang yang baru keluar dari lift.

"Rizan!"panggil seseorang yang tak sengaja di tabrak tadi.

"Pak Dutta?"tanya rizan tak percaya saat melihat orang yang memanggil nya.

"Iya saya pak Dutta dosen pembimbing saat sidang kelulusan kamu dulu."jawab pak Dutta

"Iya saya ingat"ucap rizan sambil membereskan berkas berkas yang berserakan di lantai.

"Inih pak!"rizan menyodorkan berkas berkas itu ke pak Dutta.

"Makasih"ucap pak Dutta sambil melemparkan senyuman ke arah rizan .

Merekapun berjalan menuju kantin kantor sambil mulut yang terus mengobrol kan ini itu ini itu.

"Jadi kamu sedang mencari pekerjaan dan sedang berusaha menjual rumah?"tanya pak dutta saat sudah menyimak obrolan rizan.

Rizan mengangguk membenarkan

" Kebetulan rizan,di kantor saya sedang membutuhkan seorang meneger kamu boleh interview besok jam sembilan"

"Serius pak?"tanya rizan tak percaya

"Iya saya serius"jawab pak Dutta meyakinkan. "ini kartu nama saya,di situ juga ada alamat kantor nya"pak Dutta memberikan secarik kertas berwarna biru langit dengan tinta hitam kepada rizan

"Baik pak saya bakal datang ke Sanah"ucap rizan penuh kebahagiaan saat menerima kartu nama tersebut

"Oh ya,kamu juga mau jual rumah?"tanya pak dutta memastikan apa yang ia tangkap dari obrolannya dengan rizan.

Rizan mengangguk

"Besok saya liat rumahnya"

Flashback off

"Jadi selain rumah kita kejual,Abang juga dapat pekerjaan?"tanya Riska dengan senyuman bahagia di wilayah nya.

"Iya"jawab bang rizan tersenyum lebar.

"Abaaaanggg"teriak Riska sambil memeluk tubuh abangnya itu. "Gue seneng banget sumpah. Makasih ya Allah!"

Bang rizan membalas pelukan adik nya itu.

"Seneng si seneng, tapi lepasin kali RIS. Bau acemmm"bang rizan melepaskan pelukan Riska sambil menutupi hidungnya dengan telapak tangannya.

"Ihhhh Abang nyebelin"Rajuk Riska sambil memukul-mukul tangan abangnya.

"Udah gih Sanah mandi,sebentar lagi yang mau nempatin rumahnya Dateng,nanti ketemu kamu yang kaya gini mereka kabur lagi"goda rizan pada adiknya.

"Iya iya Riska mandi,tapi Abang juga mandi ya"Riska berdiri menuruti ucapan abangnya dan lalu bergegas mandi di rumah yang ia tempati bersama Abangnya.

Rumah milik keluarga Riska yang di jual dengan rumah milik keluarga Riska yang ditempati sekarang bersebelahan,jadi tidak perlu waktu lama untuk bolak balik kesana sini hanya tinggal membuka gerbang kecil sudah sampai di rumah kanan maupun kiri.

****

Maaf ya kalau ceritanya gak bagus,soalnya baru pertama kali.kalau udah selesai jangan lupa vote and coment yaaa😂😂😂

Irishka (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang