chapter 34 : ekhem part 2

109 16 0
                                    

Sebuah motor ninja berwarna merah dengan dua pengendara memasuki kawasan rumah mewah bernuansa gold. Ninja merah itu berhenti di  depan di depan rumah tersebut.

Gadis yang duduk di boncengan ninja itu turun dari motor itu. Sedangkan sang pengemudi membuka kaca helm nya lalu menatap gadis yang menyodorkan helm berwarna putih ke arahnya.

"Makasih ya"ucap gadis itu.

"Buat apa?"tanyanya heran.

"Udah mau pacaran sama cewek bawel kaya gue!"jawab gadis itu.

"Lo tau apa yang buat gue suka sama Lo selain paras Lo ini?"tanya pria itu dengan tangan menangkup wajah sang gadis. Gadis yang di tanya nya menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.

"Bawel nya lo"pria itu menempel kan jari telunjuknya tepat di bibir sang gadis yang sedikit terbuka. Tersenyum bahagia yang di lakukan gadis itu saat mendengar pria di hadapannya itu bicara.

"Tutup bibir Lo gue takut hilang liat bibir basah Lo yang sedikit terbuka."

Gadis itu sepontan menutup bibirnya karena peringatan pria di sampingnya lalu sedetik kemudian ia memeluk tubuh pria itu yang kini sudah ada di hadapannya. "Mahesa boy's. Gue cinta banget sama Lo!"ucap gadis itu lembut.

"Sellaliana gue juga cinta banget sama Lo!"pria itu mempererat pelukannya.

Mahesa dan sella ? Ya mereka adalah dua pengemudi motor ninja berwarna merah yang memasuki halaman besar sebuah rumah mewah bernuansa gold yang sebenarnya adalah rumah sella. Mereka baru saja pulang dari kencan singkat yang menjadi awal mulanya Lo gue menjadi kita.

Setelah beberapa detik hanyut dalam ke hangatan yang di berikan masing masing. Mahesa melapaskan pelukannya, lalu menatap wajah sella.  "Masuk gih!"titah nya.

Sela mengangguk menuruti ucapan lelaki yang sudah menjalin hubungan dengannya dari satu jam yang lalu itu "ya udah aku masuk. Tapi setelah kamu pulang!"

Mendengar syarat yang di berikan gadisnya itu. Mahesa langsung menstater motornya lalu melemparkan senyuman manis yang di balas tak kalah manisnya dari sang gadis. Lalu sedetik kemudian ia melesat jauh meninggalkan halaman rumah. Sella yang sudah tidak bisa melihat punggung Mahesa memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya itu.

****

Pukul 08:39 pm Fahri dan Nadhira masih berada di mall tempat mereka tadi nonton. Kaliiniereka sedang menikmati makan malam di salah satu restoran di mall tersebut.

"Ri?" Panggil Nadhira. Fahri yang sedang mengunyah spaghetti carbonara nya langsung menolah ke gadis di hadapannya itu. "Gue mau tanya"

Fahri menelan spaghetti carbonara nya. "Nanya apa?" Tanya Fahri.

"Kok Lo bisa suka sama gue?"

"Kok nanya nya gitu si?"heran Fahri.

"Ya nggak. Gue cuman mau tau ajah kenapa bisa? Padahal kan banyak cewe yang lebih cantik dari gue yang udah ngantri buat jadi pacar Lo !"

"Yang lebih cantik dari Lo emang banyak. Tapi yang jutek kaya Lo itu langka, si SMA Gandari cuman lo sama Riska ajh yang kak gitu. So kenapa gue bisa suka sama lo itu kerena Lo beda ajah dari cewek centil kaya mereka!"

Nadhira tersenyum mendengar perkataan panjang lebar dari Fahri. Entah kenapa hatinya mendorong nya untuk tersenyum selebar sekarang. Fahri yang menyadari itu hanya tertawa kecil karena ia baru pertama kali melihat seorang Nadhira tasha tersenyum lepas seperti itu.

"Sekarang giliran gue yang tanya ke Lo"Fahri memajukan wajahnya. "Kenapa Lo Nerima gue jadi pacar Lo?"

Nadhira sempat ternganga mendengar pertanyaan sang pacar. Tetapi itu hanya sebentar. Sedetik kemudian ia mneguk silva nya dan menghirup nafas sejenak . "Karena Lo cowok yang bener bener perjuangin gue. Makanya gue terima Lo dan jatuhin hati gue buat lo!"

Fahri di buat tak percaya dengan alasan yang di berikan sang kekasih itu. Lalu ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Nadhira. Nadhira bangkit dari duduknya ketika Fahri sudah berdiri di sampingnya.

"Pulang yuk!"ajak Fahri sambil menggenggam tangan Nadhira erat. Nadhira tersenyum melihat genggaman Fahri di tangannya lalu ia menatap pria itu dan mengagumkan kepalanya.

Fahri menarik lembut tangan Nadhira menuju kasir untuk membayar makanan yang di makannya tadi. Lalu kemudian membawa gadis itu turun dari lantai dua menuju lantai satu dan berakhir di mobil yang akan mengantarkan sang pacar ke rumahnya.

*****

Duduk termenung menatap ke arah jendela sambil memutar kembali kejadian yang baru beberapa puluh  menit yang lalu mengubah setatus nya yang jomblo menjadi taken. Sungguh dan sangat membahagiakan bagi seorang Rosella putri bahwa ia bersetatus pacaran dengan lelaki yang Memeng sudah di taksir nya lama. Yaitu arull Septian sosok laki laki yang kini sedang memenuhi otaknya.

"Dertt...dertt....dertt....."smartphone gold milik rose bergetar di atas nakas dengan sepat ia lompat dari duduknya untuk mengangkat telfon di handphone nya itu.

"Hallo"sapa rose sambil menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang.

"Belum tidur?"tanya seseorang di sebrang Sanah.

"Belum kan nunggu telfon dari kamu"jawab rose sambil memeluk bantal guling nya.

"Cieee nungguin!"goda nya.

"Ihhh nyebelin!"kesal rose.

"Iya iya maaf. Kamu udah makan?"

"Belum!"

"Makan gih!"

"Gak mau"

"Kenapa?"

"Takut gendut. Nanti aku gendut kamu berpaling lagi!"

"Hahaa" arull itu tertawa.

"Ishhh arull kok ketawa sih!"kesal nya

"Abisnya kamu lucu. Masa takut gendut cuman kerena gak mau aku berpaling si?"

"Ya iya lah! Aku gak mau kamu di ambil orang!"

"Kamu gak usah takut. Gak akan ada yang ambil aku dari dan lebih gak akan ada yang ambil kamu dari aku"

Rose tersipu malu dengan ucapan pria itu. Entah kenapa hatinya menolak untuk di netral kan seperti biasa .

"Bisaa ajah! Kamu udah makan?"rose bangkit dari tidurnya lalu beralih berjalan menuju jendela sambil memeluk boneka Teddy bear besar milik nya.

"Udah kok!"

"Tidur gih udah malem. Besok aku jemput!"titah arull yang masih berada di sebrang Sanah tak tau apa yang sedang ia lakukan.

"Ya udah aku tutup yaaa"

"Iya sok!"

"Iya love you!"

"I love you too!"

Rose tersenyum lalu menutup telfonnya dengan arull. Ia pun langsung menuruti perkataan sang pacar. Ia akan memejamkan matanya sambil memeluk boneka kesayangan nya itu.

****

"Jadi sekarang mereka jadian?"tanya Riska tak percaya saat sudah mendengar cerita dari sang pacar.

"Iya gak percaya banget si yang! Kamu juga udah liat kan chat mereka."jawabnya.

"Kok mereka gak ada yang cerita ke aku kalau mereka suka sama bradernya kamu!"kesal Riska.

"Mana aku tau! Mending besok suruh mereka cerita ajh!"

"Iya aku bakal paksa mereka cerita se detil detilnya!"

Rey tidak merespon ucapan kekasihnya itu. Ia memilih untuk menyenderkan kepalanya di bahu gadisnya itu.

*****

Untuk para readers vote and coment nya di tunggu yaaaa🤣🤣🤣

Irishka (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang