Part ini lanjutannya part sebelumnya yaa😉😉😉
.
.
.
."Gue bakal jawab pertanyaan Lo Rey"Riska menatap Rey. Rey tersenyum.
"Gue punya masalalu kelam Rey"Riska menundukkan kepalanya memandangi lantai.
"Keluarga gue hancur semenjak ayah kenal dunia malam."Riska menatap sendu wajah Rey
" waktu gue umur sepuluh tahun dan bang rizan lima belas tahun, ayah gue bangkrut dia frustasi sampai akhirnya ia terjerumus dunia hitam. dia minum dia ngobat dan sebagai nya untuk nenangin beban di pundak nya. "Tapi?"Riska tersenyum miris. Lalu menarik nafasnya panjang.
"bukannya menyelesaikan masalah ayah malah jadi pecandu dan sikap nya berubah jadi kasar. Dia ngelakuin apa ajah buat dapet uang untuk beli barang najis itu. Dia selalu ngasarin bunda setiap bunda gak ngasih dia uang. Sampai suatu hari ayah bener bener kalap. Dia tampar bunda dia cekek bunda tendang bunda dan sebagainya."air bening jatuh tanpa di pinta. Dada Riska sesak mengingat kejadian itu.
"Abang rizan datang saat itu tetapi iblis itu malah mau ngebunuh bang rizan pake vas bunga, entah bisikan dari mana si anjing itu ngarahin vas itu ke arah kepala. Bukan kepala bang rizan tapi kepala bunda yang kena vas itu. Bunda nggak bernafas saat itu juga"Riska mengubah posisinya memeluk lutut.di tahannya air mata supaya tidak jatuh terlalu banyak lagi.sedetik kemudian Riska menarik nafas dalam-dalam.matanya melirik Rey yang raut wajahnya ikut sendu mendengar cerita Riska itu.
Seakan memahami arti tatapan Riska . Rey merangkul pundak Riska menguatkan.
"Gue terlalu kecil untuk faham semua itu tapi keadaan yang memaksa gue ngerti kekejian yang ayah gue lakuin,Rey!"
"Bajingan itu di penjara setelah bang rizan melaporkan ke polisi."
"Dan setelah satu Minggu ke pergian bunda gue sama bang rizan pindah ke sisnih ke Jakarta. Nempatin rumah warisan bunda yang sekarang gue dan elo tempat in"
"Pernah juga di suatu hari ayah nyekik bunda sampe bunda masuk rumah sakit selama seminggu. Dia ngelakuin itu cuma beli barang kotor yang selama ini di pake"
"Asal muasal kepergian bunda. Ya karena bunda nolak ngasih sertifikat rumah yang akan di jual si bajingan untuk untuk ngeblog barang haram."
"Gue pernah tanya ke bunda. Kenapa dia masih terus bertahan setelah semuah yang ayah lakuin. Dan dan dia ngejawab karena bunda cinta."air mata Riska kembali tumpah.
"Gue benci cinta Rey. Coba kalau bunda gak cinta sama iblis itu bunda masih ada sama gue dan bang rizan dia juga bakal seneng sama Lo dan dia juga bakal restuin elo."
"Tapi bunda udah ngga ada Rey"
"Tadi gue mimpi dia Dateng Rey, dia Dateng mau bunuh bang rizan gue takut"Riska mengeratkan pelukan di lututnya.
"Lo gak usah takut ada gue, ada mamah sama ayah gue yang bisa Lo anggep jadi orang tua Lo. Gue sama bonyok gue bakal jagain lo. Terutama bang rizan dia bakal jagain Lo. Lo gak usah takut ya!"Rey mengusap air mata yang tertinggal di sudut mata Riska . Sedetik kemudian Rey mencium kening Riska. Riska yang di perlakukan seperti itu hanya diam menikmati kenyamanan yang di berikan oleh Rey.
"Gue faham sekarang. Kenapa Lo gak percaya cinta? gara gara ini kan?"tanya Rey sedetik setelah ia mencium kening Riska mesra.
Riska mengangguk.
"Lupain masalalu Lo, ingetin masa sakarang karena gue bakal selalu berusaha buat Lo bahagia, dan satu lagi!"Rey menggantungkan ucapannya. Sedetik kemudian ia menggenggam tangan Riska lembut. "Persiapin diri lo buat masa depan kita"
Riska tersenyum bahagia mendengar ucapan Rey yang sangat menyejukkan telinganya.
"Gue gak akan ngasih air mata penderitaan ke elo gue bakal berusaha selalu ngasih air mata ke bahagiaan buat lo." Rey menyisir rambut Riska yang kusut dengan jari jarinya.
"Rey!"panggil Riska.
Mendengar namanya di panggil Rey menghentikan aktifitasnya menyisir rambut Riska dengan tangannya. "Kenapa?"tanya rey dengan tangannya yang berada di atas pahanya.
"Laper"jawab Riska memegangi perutnya.
Rey terkekeh geli melihat tingkah gadisnya itu yang sepontan tanpa rekayasa apapun untuk menarik perhatian nya.
"Ya udah yuk!"Rey bangkit dari duduknya. "Mau makan apa? ke mana?"tanya Rey mengulurkan tangannya.
Riska tersenyum. "Kata katanya masih sama ya?"Riska menerima uluran tangan pria di hadapannya itu.
"Orangnya juga masih sama, cintanya juga sama"Rey menatap pekat manik mata milik Riska.
****
"Nanti si kalau gue laper Lo ajak gue kesinih ajah! Jangan nanya mau makan apa? Ke mana?"pinta Riska.
"Kecuali gue yang minta atau Lo yang maksa Lo boleh ajak gue makan selain warung soto nya mang Tejo."
Rey terkekeh kecil. Entah kenapa jika bersama riska ia sangat mudah untuk tersenyum bahkan tertawa lepas. Beda dengan saat ia berada di tempat lain tanpa Riska , rasanya mulut terkunci saat ia tau tidak ada Riska di Sanah kecuali alternatif saat bareng brader brader nya ia masih bisa tersenyum dan ketawa walau tak sedikit bahagia bersama Riska.
"Masih sama ajah ya makannya? Belepotan!"Rey mengambil tisu di depannya lalu mengelap bibir riska yang basah oleh kuah soto yang di makannya.
"Masih. yang ngelapin nya juga masih sama"Riska tersenyum manis.
"Bisa ajah!"Rey mengacak-acak kan rambut Riska. Lalu sedetik kemudian ia melanjutkan makannya.
****
Hay! Hay!🖐️🖐️🖐️
Gimana part nya? Semoga kalian suka yaa🙏🙏🙏
Ouhhh yaa🤔🤔🤔
Kalau mau baca part berikutnya jangan lupa vote and coment Nyaa yaa😉😉😉
Author doa kan yang ngasih dukungan supaya rejekinya bertambah...
Amin😂😂😂
See you next part ya guys😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Irishka (Komplit)
Novela Juvenil[tahap revisi] Irishka Novia kurniawana gadis cantik namun jutek yang menolak kata cinta.tetapi ketika ada seorang laki laki yang berhasil membuat nya menerima apa itu cinta,saat itu juga ia merasakan indah nya rasa yang selama ini ia tolak Penasara...