chapter 19 : salah satu bukti

116 15 0
                                    

Hay! Hay! Author mau ngasih tau kalau Chapter ini lanjutannya chapter sebelumnya yaa😂

Oke dehh makasih atas perhatiannya.😘

Happy reading guys 😀

.
.
.
.
.
.

"Lo kok jahat?"

"Jahat jahat gini Lo suka kan?"Riska menaikan alisnya.

"Gak gue gak suka!"sangkal Rey.

"Lo Gak pinter bohong, jadi gak usah bohong!"ledek Riska.

"Gue gak bohong!"nada bicara Rey serius.

Mendengar jawaban itu Riska bangkit dari duduknya lalu bersiap pergi dari hadapan rey. Entah kenapa dadanya serasa sesak mendengar pengakuan Rey tadi. Setelah siap Riska akan melangkah kan kakinya untuk menjauh dari situ tetapi belum juga mengangkat kaki untuk pergi tangannya terlebih dulu di tahan oleh Rey lalu diseretnya riska untuk duduk di tempatnya tadi.

"Gue emang gak suka sama Lo!"Rey menatap mata Riska. Saat kalimat itu di dengarnya fikiran fikiran kotor hinggap di kepalanya. Tak tahan! Itu yang Riska rasakan dadanya yang sedikit sesak sekarang malah tambah sesak.

"Kalo gak suka gue kenapa Lo yakin nin gue?"tanya Riska lemas.

"Gue lakuin itu karena...."Rey menggantung ucapannya. Panas tiris yang Riska rasakan sekarang. entah apa yang akan ia lakukan ketika mendengar apa yang di ucapkan Rey nanti. mungkin ia akan mengeluarkan semua air bening yg ia tahan sedari tadi sebagai perwakilan dari perasaannya yang hancur lebur.

Sudah lama ia menunggu lanjutan kalimat Rey tetapi tidak juga di teruskan nya.

Satu tetes air mata lolos dari penjagaannya, segera ia hapus tetapi saat tangannya bergerak untuk menghapus air itu tangan Rey menahannya. Riska menatap Rey bingung.

"Gue gak suka sama Lo!"

Dua tetes air mata meluncur deras ketika Rey mengatakan kalimat itu. Riska menundukkan kepalanya sudah tak sanggup mendengar apa yang akan Rey katakan lagi.

"Gue gak suka sama Lo tapi gue cinta sama Lo!"ucap Rey menatap mata Riska.

Riska menatap mata Rey tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Gue cinta sama Lo"Rey memegang wajah Riska sambil tersenyum tulus. "Gue cinta banget sama Lo! Mulai hari ini kita pacaran! Lo mau kan?"tanya Rey.

"Harus ya di tanya lagi?" dengan suara paru khas orang menangis Riska balik bertanya.

Rey bangkit dari duduknya lalu duduk kembali kali ini bukan di hadapan Riska tetapi di samping riska. Beberapa detik kemudian Rey memeluk Riska erat. Tangannya membelai rambut Riska lembut. Riska tidak dapat menahan air mata nya lagi. Bukan air mata kesedihan tetapi kebahagiaan yang meluncur deras membasahi pipinya yang sudah memerah. Memerah? Iya jika sedang menangis wajah Riska memang memerah seperti kepiting rebus bukan dibuat buat itu memang sudah jadi ciri khas dari diri Riska.

Rey melepaskan pelukannya. "lo inget? Kalau Gue gak akan ngasih air mata penderitaan ke elo gue bakal berusaha selalu ngasih air mata ke bahagiaan buat lo." Riska mengangguk. "Ini salah satu bukti dari ucapan gue"Rey tersenyum menatap Riska begitupun sebaliknya.

"Makasih udah nunjukin bukti itu".Rey mengangguk lalu sedetik kemudian ia mencium kening Riska lembut. Detik berikutnya ia memeluk Riska lagi dengan penuh kehangatan.

"Laper rey!"

"Laper?"tanya Rey menatap kebawah mensejajarkan pandangannya dengan mata Riska.

"Iya!"jawab Riska.

"Ya udah makan gih hamburger nya!"pinta Rey.

"Gak mau"tolak Riska.

"Faham aku"Rey mengangguk kan kepalanya.

"Gue Lo ajah pakenya"

"Kenapa? Bukannya kebanyakan orang kalo udah pacaran manggilnya aku kamu ya?" Rey bingung .

"Emang si? Tapi geleh gue si dengernya. Kaya anak sama bapa jadinya"jelas Riska.

"Gue Lo ajah ya"pinta Riska.

"Oke deh!"Rey menurut.

"Ya udah Yo cus berangkat" ajak Rey menggandeng tangan Riska.

Merekapun keluar dari restoran lalu memasuki mobil mewah berwarna hitam milik seorang Reyhan Dutta.

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang menuju sebuah warung kecil bertuliskan warung soto mang Tejo yang berada tepat di depan komplek perumahan Juanda.

"Belepotan gituh si?"protes Rey.

"Biar kamu bersihin!"Riska tersenyum renyah.

Merekapun melanjutkan makan soto ayam dengan lahap.

Pukul 08:49 pm. Riska dan Rey sampai di rumah yang bertetanggaan. Merekapun langsung merebahkan tubuh nya di kasur masing-masing.

****

Vote and coment Nyaa di mohon🙏🙏🙏

Irishka (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang