"RIS!"panggil seseorang di balik pintu kamar Riska.
"Iya." sahutan Riska terdengar samar di balik pintu.
"Kenapa?"tanya Riska saat sudah membuka pintu.
"Temenin Abang yuk."pinta Rizan
"Kemana?"tanya Riska.
"Beli kado buat kakanya Rey"
"Emang kenapa si bang?"
"Lo gak tau?"Rizan menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan.
"Ngga kenap?"Riska mengikuti apa yang di lakukan kakanya
"Minggu depan ramon kakanya si Rey kawin. Masa Lo gak tau Kakanya pacar sendiri mau nikah."
"Ihhh... Lo mah ngomong tuh ya? Gue gak pacaran sama si Rey. Dan dia juga gak ngomong apa apa sama gue!"
"Ya udah banyak bacot, yuk berangkat!" Rizan menarik tangan Riska sedikit kasar.
"Bentar pe'a!"Riska ngerem dadakan.
"Kenapa?"rizan jengah.
"Masa gue keluar kaya ginih?"Riska melirik semua bagian tubuhnya yang hanya menggunakan celana pendek selutut dan baju tanpa lengan berwarna hitam.
"Ouhhh iya ya, kaya orgil" Rizan mengangguk angguk kan kepalanya. "Ya udah jangan lama!"
"Oke bos"
Riska berlari cepat menuju kamarnya di lantai dua.
****
"Lo mau kemana bang?"tanya Rey menghampiri rizan yang sedang duduk di kursi depan rumah.
"Eh Lo Rey! Ini gue mau beli kado buat Kaka Lo"
"Lo Sama Riska bang?"
"Heeh. Kenapa?"
"Yah! Padahal gue mau ngajak dia jalan sambil cari kado sama pakean buat hari H di suruh sama mamah."nada bicara Rey sedikit melemah karena kecewa.
"Ya udah gih sana!"
Rey menatap rizan bingung.
"CK!"rizan tersenyum. "Ganteng ganteng lemot! Udah Sanah samperin si Riska ajak jalan sekalian tembak jangan di gantungin terus adek guenya kasian. Galau ajah tau!"
Rey tersenyum. "Masa si bang? Si Riska galau?"
"Gak percayaan!"
"Iya deh gue percaya"
"Gue jalan duluan!"pamit rizan.
"Sendiri?"pertanyaan bodoh ala Reyhan Dutta.
"Berdua bareng mobil" jawab Rizan sambil tertawa geli mendengar pertanyaan konyol dari cogan seperti Rey.
Beberapa detik setelah kepergian rizan seorang gadis cantik memakai baju putih dengan rambut terurai keluar dari rumah.
"Rey!"lirih Riska saat melihat pria yang sedang duduk itu bukan kakanya tetapi Reyhan Dutta.
"Abang gue mana?"tanya Riska sesaat sudah mendaratkan tubuhnya di kursi yang bersebelahan dengan Rey .
Bukannya menjawab pertanyaan Riska, Rey malah memandangi Riska tanpa jeda sedetikpun. Riska yang menyadari hal itu merasa salah tingkah karena tidak biasanya Rey menatap sampai seperti itu walaupun sebelumnya ia sering menatapnya tetapi tidak pernah seperti ini.
"Rey!"Riska mengibaskan tangannya di depan wajah Rey. "Rey!" Riska melakukan hal yang sama. "Rey!"kali ini riska bukan mengibaskan tangannya melainkan menghentakkan tangannya di meja yang memisahkan kursi nya dan kursi yang diduduki Rey.
Rey terlonjak kaget. "E-eh kenapa RIS?"tanya Rey gagu
"Abang mana ko malah Lo yang duduk di sini?"tanya riska sedikit kesal.
"Udah duluan."jawab Rey.
"Si Abang mah nya teu puguh men! Tadi gurunggusuh ngajak ageh ageh ayeuna malah ninggalken! Hayangan naon tateh!"gerutu Riska mengeluarkan bahasa Sunda nya. Ia memajukan bibirnya beberapa centi karena kesal dengan tingkah kakak suatu nya itu.
"Hayangna maneh jalan jeng urang!"
Riska mendelik melihat Rey , ia memasang wajah kagetnya ketika ketika pria itu berbicara bahasa Sunda . "Si Rey ngomong apa tadi? 'hayangna maneh jalan jeng urang?' gak salah denger gue, dia pake bahasa Sunda?" Batin Riska bertanya tanya.
"Lo ngerti bahasa gue?"tanya Riska.
"Ngerti lah kan gue keturunan darah Sunda."Rey menaikan satu alisnya.
"Udah yuk temenin gue beli kado sama pakean buat hari H"ajak Rey bangkit dari duduknya. Sedetik kemudian ia mengulurkan tangannya ke hadapan Riska.
"Yok!"Riska menerima uluran tangan itu dan langsung bangkit dari duduknya.
.
"Kok Lo gak cerita ke gue kalo kakak Lo mau nikah?"tanya Riska saat di perjalanan di dalam mobil.
"Rencana nya si sekarang. Tapi Lo udah tau duluan."jawab Rey.
Tidak ada pembicaraan setelah itu Rey sibuk menatap jalanan sedangkan Riska sibuk mendengar kan lagu dangdut di earphone yang menempel manja di telinganya.
****
Vote and coment nya di tunggu yaa ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Irishka (Komplit)
Teen Fiction[tahap revisi] Irishka Novia kurniawana gadis cantik namun jutek yang menolak kata cinta.tetapi ketika ada seorang laki laki yang berhasil membuat nya menerima apa itu cinta,saat itu juga ia merasakan indah nya rasa yang selama ini ia tolak Penasara...