38 : bangga di cintai kamu (end)

155 11 4
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Ramon dan Indi. Sesuai tema seluruh tamu memakai pakaian sesuai tema yaitu flower dress dan jas.

"Gue gak nyangka Kaka gue kawin."

"Emang kenapa kalau gue kawin? Pengen nyusul lo?"tanya Ramon sambil menatap adik bungsu nya itu.

Tak ada jawaban dari Shan. Pria itu sedikit tersinggung oleh pertanyaan Kaka nya itu.

" Eh  ralat.  Gue lupa  Lo Pacar ajah gak punya. Gimana mau nyusul gue? Kalau si Rey si gue percaya dia kan udah gandeng cewe lah lu?" Ladek ramaon yang di respon tawa semua orang.

"Hahaha jones!"ledek Riska sambil memegangi perutnya yang sedikit sakit karena tertawa.

"Kasian kamu nak. Sinih ibu jodohin ajah sama Siti mau?" Goda Mahesa sambil mengelus ngelus rambut dan punggung Shan seperti anak kecil.

"Gila Mahesa jijik gue!"pekik Shan melihat tingkah Mahesa kepadanya.

"Unchhh Abang Shan..."arull menghampiri Shan dengan lenggokkan manjanya sambil sesekali memelintir kan telunjuknya bak artis Korea yang memainkan rambutnya. Tentu saja adegan itu mengundang gelak tawa semua teman temannya  bahkan para tamu yang melihatnya.

"Lo gak jomblo sendirian kok. Lo sam-------"

"Ogah!"potong Shan cepat. "Gue gak homo ya! Gue laki laki tulen. Gue masih beki perempuan!"heboh shan ketika membayangkan apa yang akan terjadi jika memang benar arull mengajaknya. Ah! Sudahlah lupakan. Jijik aku!.

"Eh Marjan!"arull menoyor kepala Shan gemas. "Gue juga normal. Gue udah punya rose"arull menatap rose lalu melemparkan senyum termanis nya untuk gadis yang sangat di cintanya itu.

"Terus kenapa lo----"

"Gue gak ngajak Lo pacaran sama gue tapi sama tuh!"arull menunjuk seorang gadis cantik yang sedang berjalan ke arah mereka. Shan mengikuti arahan dagu Arul lalu menganga sedetik.

"Lo suka kan sama dia?"tanya arull.

Tak ada jawaban dari Shan.

"Cebong. Lo sukakan sama Salwa!"tereak arull geregetan.

"E--eh iya suka banget malah." Jawab Shan sepontan. Tanpa di sadari nya gadis yang di sebut namanya sudah berada di hadapan dirinya sendiri.

"Lo suka sama gue?"tanya Salwa gugup bercampur malu.

"E--eh a--nu!"Shan mendadak gagap.

"Anu kenapa si Shan aneh deh?"heran Salwa.

"It--u"Shan panas tiris.

"Itu apa?"Salwa makin kesal bercampur gereget.

"Lo yang nembak apa gue yang nembak!"celetuk Rey yang kesal menunggu kembarannya itu untuk menyatakan cinta nya pada Salwa.

Riska yang mendengarnya langsung memajukan bibirnya kesal. Rey yang peka langsung meraih tangan gadisnya itu dan langsung mencium punggung tangan gadisnya dengan bibir basahnya yang lembut. Sumpah Riska melayang saat itu juga entah kenapa belakang ini Rey selalu bersikap manis dan romantis padanya.

"Aku becanda kok. Gak ada yang bisa nyaingin kamu di hati aku. Aku cinta kamu dan selamanya akan seperti itu."Rey menarik Riska dalam pelukannya. Sedangkan gadis itu sedang meratapi detak jantungnya yang sudah tak karuan di peluknya.

"Maaf"lirih Riska.

"Untuk?"tanya Rey menangkup wajah nya.

"Aku udah cemburu"Riska menundukkan kepalanya. Rey yang tidak suka melihat tingkah nya langsung menarik dagu Riska dengan lembut, dan langsung mengunci mata Riska dengan tatapan nya. "Makasih."Rey tersenyum manis.

Irishka (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang