chapter 11 : fase-fase

126 19 4
                                    

Sudah satu Minggu setelah janji yang Rey buat untuk meyakinkan bahwa cinta itu ada. Tetapi sudah selama ini dia yang mengucapkan janji tidak sekalipun menunjukkan bukti nya.

"Karena gue CINTA sama Lo RIS!"

"Gue cinta sama Lo dari pertama gue liat lo.hati gue meleleh saat pertama kali gue natap mata Lo"

"Gue bakal nyakinin kalau cinta gue ini ada dan gue bakal nyakinin kalau gue beda dari cowok berengsek yang bisanya cuma buat cinta wanita lemah"

"Jangan tolak semua usaha gue buat nyakinin itu semua ke elo"

Riska duduk termenung menatap dedaunan yang menari nari tertiup angin di balik jendela kamarnya. Riska menopang dagunya membayangkan setiap ucapan yang pernah Rey ucapkan.

"Mana janji Lo? Katanya Lo mau yakin gue kalau cinta itu ada!"

" Tapi kenapa setelah janji yang Lo buat untuk nyakinin gue,Lo malah cuek dan gak ada reaksinya gitu!"

"lo tuh cinta beneran ke gue ngga sih Rey?"

Banyak sekali pertanyaan di benak Riska saat ini.meskipun kamarnya menggema dengan cekikikan sahabat sahabat nya.tetapi baginya sepi seperti tak ada penghuni nya di kamar itu.

Entahlah belakangan ini fikiranya di penuhi oleh sosok cogan super tajir bernama Rayhan Dutta.

Riska menenggelamkan wajahnya ke meja belajar di hadapannya.sedetik kemudian ia memejamkan matanya.

"Lo tuh maunya apa sih?"tereak Riska menggelegar saat ia sadar bahwa Rey sedari tadi mengikuti nya.

"Gue bukan majikan Lo,dan Lo bukan babu gue. Jadi gak usah ngikutin gue kemanapum gue pergi!"amarah Riska memuncak.

"Gue cuman mau pastiin Lo baik baik ajh RIS,udah itu doang"Rey memelankan Nada bicaranya karena dadanya sedikit sesak mendengar apa yang Riska katakan tadi.

"Lo liat gue kan gue baik baik ajah"Riska melirik semua bagian tubuhnya.

"Lo pergi gih"usir Riska.

"Lo ganteng, Lo kaya, Lo manis, Lo familiar. jangan sia sia in gelar Lo buat ngejar cewek gak berguna kaya gue"

"Tapi ris,"Rey tidak melanjutkan ucapannya karena Riska sudah tidak ada lagi di hadapannya.

Riska membuka matanya paksa karena tak sanggup menerima kekejamannya sendiri terhadap Rey dulu.semua yang ia putar di fikiran nya hanya sebagain kecil dari sampah yang pernah dikeluarkan oleh bibirnya.

"Gue udah percaya sama janji Lo,tapi kenapa Lo gak tepatin janji yang Lo buat,Lo malah bikin gue tambah bersalah."batin Riska.

Nadhira yang melihat gelagat Riska yang tidak biasa itu  langsung berdiri dari duduknya lalu menghampiri Riska.

"RIS!"Nadhira menepuk pundak riska pelan tak ingin mengagetkan Riska dalam lamunannya.

Merasa di tepuk pundaknya Riska menolehkan wajahnya ke belakang.
"Nadh!"lirih riska.

"Lo kenapa?"tanya Nadhira .

Riska bangkit dari duduknya lalu mengajak Nadhira keluar dari kamar,karena ia tau kalau ia bercerita di depan sella dan rose gak akan ketemu ujungnya.

"Lo kenapa?"tanya Nadhira saat sudah di tempat yang diinginkan Riska. Taman belakang.

"Gue bingung nadh."Riska menatap sahabatnya itu.

"Minggu Kemarin Rey bilang kalau dia mau nyakinin gue kalau cinta itu ada.tapi sekarang sikap dia malah biasa ajah seolah dia gak pernah janji Sama gue."Riska menceritakan yang ada di benak nya dengan nada sedikit sedih dan bercampur kecewa .

"Dia ginih malah buat gue ngulang kejadian di mana gue begitu kejam nolak dia."Riska menurunkan pendanaannya menatap rumput hijau di bawahnya.

"Mending Lo tanya deh ke si Rey nya. jujur ya gue juga gak ngerti.tapi ya ini bisa jadi cara dia nunjukin janjinya"

"Masa kaya ginih si nadh?"Riska menatap Nadhira dengan tatapan sayunya.

"Bisa jadi.nih ya dia nyikapain ginih supaya Lo ngerasain cinta"

Riska menatap Nadhira bingung.

"Gue jelasin. bisa jadi di kaya ginih buat nunjukin cinta di hati Lo buat dia apa buat orang lain. fase nya gini " Nadhira menarik nafas panjang ." Lo mulai kehilangan di saat di gak nunjukin sikap nya yang biasanya. terus Lo juga mulai sadar dan merasa bersalah atas sikap Lo ke dia yang gak enak buat di dengernya. lo mulai ke fikiran. dan terus Lo sadar kalau Lo cinta sama dia. dan Lo bakal nunjukin itu dengan sikap Lo." Nadhira menatap Riska yang sedari tadi menatapnya.

"Gue tanya,Lo harus jujur!"pinta Nadhira.

Riska mengangguk.

"Lo ngalamin fase fase yang gue sebutin itu?"tanya Nadhira.

"Iya gue ngalamin, tapi fase yang terakhir Lo bilang. gue gak yakin gue ngalamin itu"jawab riska.

"Itu caranya Rey supaya Lo yakin Sama cinta"Nadhira bangkit dari duduknya dan langsung meninggalkan Riska yang berusaha keras menyimak perkataan Nadhira di otaknya.jujur saja tidak seratus persen Riska mengerti ucapan Nadhira tadi. karena memang tidak biasanya dia pakai bahasa seperti itu saat menjelas kan sesuatu.

Bukan nya tidak mau membuat Riska faham. hanya Saja Nadhira ingin Riska itu peka dengan perasaannya sendiri. nadhira ingin Riska sadar kalau cinta dia itu ada buat Rey dan sebaliknya.

"Maaf ris!"batin Nadhira saat ia menengok ke arah Riska yang sedang berfikir keras itu.

****

"Maaf,"lirih seseorang di balik tembok sebrang.

"Nadhira bener ris. Ini cara gue nyakinin lo kalau cinta itu ada.mungkin emang sakit, tapi dengan ini Lo bakal sadar kalau Lo punya cinta."

Rey menelan ludahnya paksa. lalu ia membalikan tubuhnya karena seseorang yang ia pandangi sedari tadi sudah tidak duduk di bangku taman itu lagi.

Ya! Rey lah yang menguping pembicaraan Riska tadi.sebanarnya ia pun sesak melihat Riska seperti itu tapi itulah cara yang ampuh membuktikan janjinya bahwa cinta itu ada. dengan cara itu tidak ada janji dan kata manis yang bisa sajah melukai hati Riska di suatu hari nanti.

****

Hay! Hay! Hay!🖐️🖐️🖐️

Ketemu lagi😂

Terima kasih telah membaca cerita irishka sampai sejauh ini.eitss aku ngomong gini gak ada maksud lain ko😁 cuman mau minta vote and coment nya ajah.hehee😂sama ajah ya?

Oke deh dari pada garing.mending lanjut ke part berikutnya ajah yaa😂

Irishka (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang