chapter 20 : H -7

138 12 1
                                    

Hari ini adalah hari minusnya ke tujuh untuk acara pernikahan Ramon kakanya Rey.

"Gubrak!"suara tumpukan kertas jatuh ke atas lantai dengan sangat keras. saking kerasnya sampai mengagetkan seluruh orang yang ada di ruang tamu.

"Lo kenapa si Rey?"tanya seorang gadis kesal saat baru saja menghampiri Rey.

"Bawa begituan ajah gak kuat!"cerca gadis itu lagi.

"Berat riska!"balas Rey dengan nada yang ditahan agar tidak meluapkan emosinya.

"Udah sinih gue bantuin!"Riska memunguti kertas kertas yang berserakan di lantai.

.

"Suara apa tadi?"tanya Ramon menatap Riska dan Rey bergantian.

"Nih"Riska menunjukan tumpukan kertas di tangannya ke arah ramaon."di jatohin sama si ogeb!"lanjut Riska dengan tatapan sinis ke arah Rey.

"Gak gue jatohin ko kak, cuman jatoh!"ralat Rey cepat .

"Ko bisa jatoh si sayang?"tanya rita

"Kesandung!"jawab Rey lirih menahan malu.

"Cek! Kaya bocah lo! Udah punya cewek cantik juga,masih ajah kek gitu pantes si Riska marah marah Mulu deket Lo."sindir ramaon sambil tertawa meledek.

"Peletak!"Rey melemparkan sendal yang di pakai nya ke arah Ramon. Ramaon yang kepalanya terkena lemparan sendal dari Rey meringis kesakitan.

"Cek! Udah mau kawin juga masih ajah cengeng. Pantes ka Indi nolak Lo sampe empat kali"balas Rey.

"Curut Lo bilang apa?"Rey bangkit dari duduk nya menghampiri adiknya.

"Udah mau kawin juga masih ajah cengeng. Pantes ka Indi nolak Lo sampe empat kali"ulang Rey dengan senyuman meledek terhias di wajah tampannya.

"Kurang ajar Lo"Ramon menjambak rambut Rey yang sedikit gondrong.rey meringis. "Lepasin kunyuk!"Rey memukul tangan kakanya. "Lo tau? Gue gak pernah di tolak sama siapapun apalagi sama Indi! Dia yang malah ngebet minta gue kawinin."

"Ramon!"teriak Rita sambil menajamkan matanya ke arah pria itu. Ramon yang menyadari arti tatapan itu langsung melepaskan jambakannya di rambut adiknya itu.

"Dasar kakak durhaka lo!"cerca Rey sambil mengusap bekas jambakan Kakanya yang terasa perih di kulit kepala nya.

"Dasar adik laknat Lo!"balas Ramon.

.

Kalian pasti bingung kenapa ramaon baru muncul di part ini? Akan author jawab. Karena di chapter ini adalah bagian yang menceritakan persiapan pernikahan nya Ramon kakanya Reyhan Dutta. Jadi jangan bingung lagi ya!

"Ka ramaon!"panggil Riska.

Merasa nama indahnya di panggil Ramon membalikan badannya.

"Eh cadipar!"ramaon nyengir kuda.

"Cadipar? Apaan tuh kak?"tanya Riska bingung.

"Calon adik ipar"jawab ramaon memberikan tawa renyah nya.

"Dihh si Kaka mah bisa wae!"Riska tersenyum malu.

"Kenapa Lo manggil manggil cowok Ter ganteng di keluarga Dutta."tanya Ramon dengan nada becandaan nya.

"Si Kaka mah ya?  Pede pisan!"Riska tersenyum manis.

"Jangan senyum RIS, gue mau nikah. nanti gue ke goda sama gadis se cantik Lo!"ramaon merayu Riska dengan tatapan jahilnya.

"Bacot loh! Cewek gue masih ajah Lo embat. Inget Minggu depan Lo nikah goblok!"semprot Rey yang tiba tiba muncul dari jendela ruang tamu. Memang posisi Riska dan ramaon yang sedang mengobrol sangat pas dengan jendela ruang tamu.

Irishka (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang