chapter 27 : jelas

88 10 1
                                    

"gimana nyesek gak liat cewek Lo gue cium?"tanya pria berbaju hitam.

"Gue kan udah bilang jangan sakiatin cewek gue!"sentak pria yang tangan dan tubuhnya terikat di kursi.

"Dan gue kan udah bilang gue bakal nyakitin Lo dengan dia!"

"Lo sodara gue! Kenapa Lo giniin gue!"

"Sodara Lo bilang?"pria hitam tersenyum picik. "Gue tanya sodara mana yang tega ngerebut hak dari sodaranya sendiri?"

"Gue gak pernah ngerebut hak apapun dari Lo!"

"Ouhh ya?"pria itu mencengkram wajah pria di hadapannya. "Lo ambil kasih sayang nyokap bokap dari gue, Lo ambil orang yang paling gue cinta.  Rilliya ingget gak lo?"tereak pria hitam itu menggelegar di seluruh ruangan.

"Gue ingetin sekali lagi gue gak ambil hak yang seharusnya Lo dapetin dari nyokap bokap. Dan gue gak pernah ngambil cinta Rilliya  dari Lo. Gak pernah!"

"Gak pernah Lo bilang?"sentak pria hitam itu. "Terus kalau Lo gak pernah ambil kenapa mereka semua pergi?"

"Sikap Lo yang kaya gini yang ngebuat mereka jauhin Lo. Lo selalu nutup akses buat mereka deketin Lo."

"Asal Lo tau? Apa yang Lo tudunin ke gue sama rilliya itu gak bener."

"Apa maksud Lo?"pria itu mendongkakan wajahnya ke arah pria di hadapannya itu.

"Di hari itu Rilliya ngomong sama gue kalau dia cinta banget sama Lo. Dia nemuin gue saat itu bukan buat dia nembak gue atau pun sebaliknya. Dia nemuin gue karena mau ngasih ini!" Pria itu mengeluarkan sesuatu di kantung seragamnya. "Rilliya ngasih ituh buat Lo!" ia melemparkan benda yang tadi di ambilnya.

Pria berbaju hitam itu menatap sebuah kalung yang bertuliskan Allah sebagai pemanisnya. Sebuah penyesalan hadir di dirinya saat ini.

"Dia ngasih itu buat Lo. Buat nyadar in Lo! Dia bilang kak kasihin ini ke reysahn bilang kalau gue cinta banget sama dia. Gue gak mau dia terus salah jalan! Dia sayang banget sama Lo. Tapi Lo malah buat dia nangis dan ninggalin dia gitu ajah. Dia ngejarlo sampe dia gak liat kanan kiri pas dia nyebrang dia gak perduli sama mobil motor yang ngancem nyawanya. Dan bener ajah bukan cuman terancam Shan," pria itu tersenyum miris. "tapi melayang "tegas nya.

"Asal Lo tau, satu kata terakhir yang dia ucapin adalah reyshan. Nama Lo bangsat. Nama orang yang udah ninggalin dia tanpa noleh sama sekali.

"Dia sekarat dan Lo nilang gak tau kemana! Lo tuduh gue, dan Lo bilang gue pembunuh!"

Mendengar apa yang di omongkan oleh pria tak berdaya di hadapannya. Seketika raut wajahnya berubah sendu, tersirat kesedihan saat ia melihat ke belakang. Kejadian yang telah merenggut hidup wanita yang sangat di cintanya.

Terputar jelas di kepalanya

Flashback on

Seorang laki-laki tampan berjalan ke arah seorang wanita dan seorang pria yang sedang bercengkrama di depan sebuah kafe.

"Ohhhh, jadi ini kerjaan Lo kalau gak ada gue?"tanya nya pada seorang wanita dengan sorot mata tajam nya.

"N-ngga koh Shan!"jawab wanita itu gugup

"Nggak apa? Ngga kalau kali---".

"Cukup Shan!"potong pria yang sedang berada di samping wanita tersebut. "Jangan Lo bentak dia!"

"Ouhhh pahlawan nya gak terima doi nya di bentak sama bajingan kaya gue! Iya?"pria itu tersenyum picik.

"Lo ini kenapa sih? Selalu kaya ginih! Gue sama rilliya gak pacaran Shan, dia cuman mau ngasihhin in-----"

"Stop nyet! Gue gak butuh penjelasan Lo!"potongnya.

"Shan!"panggil wanita yang bernama rilliya lembut.

"Apa bangsat!"sentak nya.

"Aku -----"lagi lagi ucapannya terpotong.

"Lo pacaran sama manusia ini kan?"sentak nya sambil menunjuk pria di samping wanitanya.

"Udah berapa kali gue ngomong gue gak pacaran sama Rilliya!"jelas pria itu.

"Gak? Tapai lagi peroses tembak menembak kan?" Tanyanya.

"Shan!"panggil Rilliya

"Apa? Lo minta gue pergi? Gue akan pergi."pria itu melangkah menuju jalan raya.

"Shan!"teriak Rilliya sambil mengejar pria itu.

Tak ada sahutan dari pria yang sudah ada di sebrang jalan namun ia tidak perduli hal itu.

"Gue yang akan pergi Shan! elo jangan!"

"JEGER!"

Sebuah truk teronton menabrak tubuh seorang gadis. Gadis yang di tabraknya pun terhempas beberapa meter dari tempat kejadian. Kepala berlumur darah dengan mata menatap ke arah tempat tadi laki laki angkuh yang sedang di kejar nya berdiri.

Pria tadi yang bercengkrama di depan kefe dengannya langsung menemui gadis yang nafasnya sudah Ter penggal penggal karena rasa sakit yang mungkin sedang menyerang seluruh tubuhnya.

Dimana pria yang sedari tadi dia kejar? Pria itu tidak menoleh sekalipun meski ia tau kejadian yang menimpanya . Ia menghilang dengan mobilnya entah kemana.

"Reyshan!" Ucap gadis itu dan langsung menutup matanya rapat untuk selamanya.

"Rilliyaaaaa" teriak pria yang sedang memangku tubuh gadis yang sudah tak bernafas lagi. Satu tetes air mata membasahi wajah Rilliya gadis itu yang berlumur darah.

Flashback off

"Kejadian itu yang gue sesalin. kenapa Lo lakuin itu? Gue gak keberatan sehari setelah itu Lo hajar gue dan mau bunuh gue pake ini"pria itu melempar cerulit yang di lipat setelah bersusah payah mengbillnya di kantung celana. "Tapi kenapa sehari sebelum itu Lo gak peduliin dia dan ngebuat apa yang dia omongin kenyataan?"

"Kenapa Lo baru bilang si?"kesalnya.

"Karena Lo gak ngasih gue kesempatan, Lo malah ngehajar gue Sampe gak berbentuk lagi tau nggak!"

"Gue lakuin itu karena gue lagi kacau banget saat itu. Gue frustasi cewek yang gue cinta pergi, dan di saat itu mamah sama papah usir gue. Gue khilaf pas mau bunuh Lo, sumpah gue gak ada niatan buat bunuh lo. Fikiran gue gak karuan. di malam itu gue mau ngelayat tapi gue di tolak keluarganya. Gue bener bener gak tau apa yang harus gue lakuin. Samape akhirnya gue liat Lo lagi di sayang mamah papah, gue benci saat itu, gue gak ada di posisi lo. Gue hajar dan nusuk Lo pake itu"pria itu melirik celurit di bawahnya. "Di depan keluarga karena gue bingung, gue marah, gue kesel, gue kecewa. Sumpah gue gak sadar saat nusuk lo."pria itu meneteskan air mata

"Gue kacau. Gue sadar pas lo sekarat di rumah sakit. Gue mau minta maaf. Tapi saat gue tau mamah papah laporin gue ke polisi. Rasa benci gue ke elo timbul lagi. kenapa papah mamah laporin gue ke polisi ? Sedang kan Lo di bela. Gue tau gue salah. Tapi bukan itu yang gue mau. Bukan!" Tegasnya.

"Gue butuh dukungan saat itu, gue butuh sandaran untuk nyeritain apa yang gue rasain saat itu, kenapa gue lakuin hal bodoh itu. Tapi gak ada yang bersedia dengerin semua itu. Abang? Dia juga gak peduli sama gue. Mereka peduli sama lo."

"kenapa mamah papah laporin gue? Kenapa?"pria itu frustasi.

.
.
.
.
.
.


****

Lanjutan nya di next part yaaa😂

Vote and coment nya jangan di lupain okee 😆😉

See you 😚

Irishka (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang