Bagian 1

8.4K 212 9
                                    

Jika boleh memilih mungkin gue bakal milih mati dari pada hidup menderita tanpa cinta sedikitpun ~shea

----------------------------------------------------

"baru pulang sye? " tanya wijaya tanpa menoleh.
Shea kaget setengah mati mendengar suara papa nya tapi dia tetap berlagak cuek seakan dia tidak takut.

Hari ini seperti biasa shea kembali bolos sekolah, bukan nya belajar shea malah pergi ke mall dan diskotik bersama teman nya dan baru pulang tengah malam.

"iya" jawab shea ketus

"shea papa udah terlalu sering bilang sama kamu kan, jangan melakukan hal yg tidak sepantas nya, kamu tau hampir setiap hari wali kelas kamu nelfon papa cuma untuk mengadukan tingkah kamu yg semena mena begini, mau kamu itu apa? " omel wijaya pada anak nya.

Shea tetap berlagak cuek seakan tidak peduli dengan ceramah papa nya.

"shea cuma mau tidur. Shea cape denger ocehan papa" jawab shea tanpa menoleh.

"papa ga pernah ngajarin kamu untuk kurang ajar shea, apa kamu gabisa menghargai papa sedikit saja" ucap wijaya mulai mendekati shea.

"papa selalu nyuruh shea untuk menghargai papa, sekarang shea tanya apa papa pernah menghargai mama disaat mama jelas-jelas sangat mencintai papa?ga kan? lalu menghargai seperti apa yang papa pertanyakan? benar kata mama papa itu ga pantas untuk dihargai" ucap shea sambil menangis.

Wijaya sangat kesal mendengar ucapan shea, lalu tanpa sengaja dia melayangkan tamparan yg cukup keras ke pipi mulus shea sampai meninggalkan jejak memerah.

"jaga omongan kamu shea, tidak sepantasnya kamu bicara seperti itu sama papa" ucap wijaya emosi

"papa nampar shea? papa tega. Shea benci sama papa! " ketus shea lalu segera naik ke tangga dan meninggalkan papa nya.

Wijaya menyesal dengan apa yg telah dia lakukan pada putrinya, apa yang dikatakan shea memang benar selama ini wijaya tidak pernah menghargai istri nya dia malah tega meninggalkan Rabella istrinya demi wanita lain, tidak salah jika shea sangat membenci nya bahkan shea tidak pernah lagi menyapa nya selama beberapa tahun belakangan ini meskipun mereka berada di satu rumah.

Shea menangis sesenggukan sambil mengelus foto mama nya, jujur dia tidak lagi sanggup untuk hidup, selama ini hanya mama nya lah satu-satunya tempat shea berbagi cerita, satu-satunya orang yang selalu memahami isi hati shea, tapi kini shea tidak punya siapa-siapa lagi hidup nya hancur dia tidak lagi punya tujuan hidup.

Shea mengambil handphone nya dan menelfon seseoarang. Tidak butuh waktu lama seseorang itu langsung mengangkat telfon shea.

"sye? Lo belum tidur? "

"gue ditampar lagi sya"

"apa?om wijaya nampar lo lagi? Sye gue kan udah bilang berenti ngomong kasar ke papa lo, gue mohon sama lo, cuma om wijaya tempat lo bernaung sekarang "

"gue gatau kenapa setiap kali gue mendengar suara nya hati gue terasa sakit gue benci, sampai kapan pun gue gabakal pernah maafin dia"

"lo emang keras kepala sye, yauda mending sekarang lo tidur, jangan sedih lagi besok kita cerita lagi oke"

Shea mematikan telfon nya, seumur hidup dia tidak pernah punya sahabat sebaik fasya, fasya adalah orang yang selalu siap mendengar kan keluh kesah nya, dan hanya fasya lah yang tau tentang bagaimana hancur nya kehidupan shea.

Malam itu shea tertidur dalam keadaan hati dan fisik nya terluka, dia berharap akan bangun dan melupakan kejadian hari ini besok nya.

Shea Rabella Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shea Rabella Wijaya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

CAUTION ! ! !

Cerita yang dituliskan dalam setiap bagian hanyalah fiktif belaka ( khayalan penulis) , diperankan oleh beberapa tokoh yang mungkin kalian udah tau nama aslinya.

So, expected to be a smart reader!! ^_^ berkomentar lah dengan layak dan enak dibaca hehe^_^

Happy reading all😊😊😊💕

MINE [ COMPLETED ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang