1995
Tak terasa sudah seminggu Prabu dan keluarganya berada di Adelaide. Esok hari rombongan keluarga Prabu dan Prayoga akan meninggalkan Adelaide. Hanya menyisakan seorang Panji Indra, karena dia harus menyelesaikan studi S2 nya. Selain itu, Panji Indra sedang merintis usahanya. Sehari sebelum kepulangannya ke Indonesia, Nana tiba tiba saja "diculik" oleh calon suaminya. Nana yang kala itu sedang mempersiapkan kepulangannya esok hari, harus mau ditarik paksa ke dalam mobil. Dengan sedikit bujuk rayu dan ciuman hangat di bibir manisnya, Nana yang semula uring uringan karena belum berbelanja buah tangan untuk teman temannya, akhirnya menyerah. Astri dan Fransisca malah mendukung upaya Panji Indra untuk "melarikan" Nana. Sang ayah sendiri, hanya bisa mengiyakan permintaan calon menantunya setelah mendapat ancaman kecil dari istri tercintanya.
"Kasih ijin Panji untuk bawa Nana pergi. Nana itu meski belum seutuhnya, sudah jadi tanggung jawab Panji. Nana juga tau lah batasannya. Nana itu mau 20 tahun. Bentar lagi jadi istri orang. Kasih sedikit kebebasan. Toh ini yang ngajak pergi calon suaminya. Inget ya kalau sampai Panji mundur gara gara sikap kolot kamu, ga usah tidur sama aku lagi"
Prabu memang agak sedikit kuno jika berhubungan dengan masalah putri tunggalnya itu. Selama Nana dan Panji Indra pacaran, sangat jarang sekali mereka berdua pergi kencan bersama.Mobil yang dikendarai oleh Panji Indra melesat jauh ke arah tenggara Adelaide. Sepanjang perjalanan, Nana memilih diam karena dia masih sedikit marah dengan calon suaminya itu. Panji Indra yang melihat gelagat tak menyenangkan dari calon istrinya itu, meraih tangan Nana dan menciumi punggung tangannya berkali kali. Entah karena kelelahan, atau terbuai dengan sikap romantis seorang Panji Indra, tidak lama kemudian Nana terlelap. Tangan gadis itu sekarang beralih ke dada bidang Panji Indra. Sesekali dia mencuri pandang melihat betapa cantiknya putri semata wayang Prabu Dewantara itu.
"Terima kasih masih setia bersamaku. Maaf sudah melukaimu. Aku janji, selanjutnya, kamu akan selalu bahagia denganku. I love u my queen Adjna"Setelah memakan waktu hampir 2 jam, mobil yang mereka kendarai sampai disuatu tempat. Sebuah perbukitan yang berisi tanaman anggur. Dan disinilah mereka berada. The Barossa Valley yang merupakan sebuah kawasan lembah yang dikenal sebagai kawasan perkebunan anggur dan pusat industri minuman anggur di Australia Selatan. Barossa Valley memang sebuah kawasan lembah pegunungan yang menarik untuk dikunjungi. Bentang alamnya kira-kira mirip-mirip kawasan perkebunan teh. Berhawa sejuk, berpemandangan indah dengan morfologi tanahnya yang berbukit-berlembah, di mana kebun anggur membentang di kawasan seluas tidak kurang dari 25 km x 11 km. Tidak mengherankan kalau lebih seperempat produksi anggur Australia dihasilkan dari daerah ini. Aslinya Barossa Valley dibuka oleh pendatang para petani Lutheran Jerman di tahun 1830-an, yang tidak hanya menanam anggur tapi juga membawa minuman anggur dari negerinya dan teknik pengolahannya. Lalu tahun 1842, seorang mineralogist asal Jerman, Johann Menge, ditugaskan menyelidiki kawasan ini. Namun yang terangkat dalam laporan penyelidikannya justru bukan adanya potensi geologi melainkan kebun anggur, jagung dan anggrek. Meskipun sebuah ladang emas, Barossa Goldfields, pernah ada di kawasan ini hingga penghujung abad 19. Yang kemudian berkembang hingga sekarang adalah kawasan kebun anggur dan industri minuman anggurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRADJNA Season I (Tamat) Dan Pradjna Season II (On Going)
RomanceSeorang perempuan cantik, keturunan bangsawan tanah jawa, putri tunggal seorang pengusaha sukses mempunyai kisah cinta yang tidak biasa. Sebuah kisah cinta yang punya prolog begitu indah dan sangat manis. Tak ada yang mengira jika cerita cintanya p...