Pradjna Season II (First )

4.6K 234 6
                                    

Warning : 21++ Area

2012

Sinar matahari pagi sudah tersenyum cerah. Cahaya perlahan menerangi setiap sudut ruangan sebuah kamar tidur. Sepasang suami istri itu, masih setia berpelukan erat meski terpaan sinar mentari menyentuh lembut kulit mereka berdua. Sang suami malah semakin erat memelik istrinya dan menenggelamkannya dalam kehangatan selimut tebal yang menutupi tubuh polos mereka.

"Suamiku, aku mau bangun. Kasihan Elea sarapan sendirian"

"No...."

"Udah siang. Aku mau mandi"

"No"

Sang suami masih memeluk erat istri tercintanya. Meski kedua matanya terpejam dan 3jam yang lalu baru saja meyudahi aktivitas panas diantara mereka berdua, kedua tangannya masih mampu menahan pergerakan istrinya.

"Badanku lengket semua"

"Kalau kamu masih protes, aku buat kamu mendesah sepanjang hari. Dan sampai nanti sore, ga aku biarkan kamu untuk keluar kamar"

Pradjna memutar bola matanya. Sejak tiba di Indonesia dua hari yang lalu, lelaki yang berstatus suaminya itu semakin protektif dan juga mesum. Telah dua hari ini pula, Elea harus menghabiskan sarapannya sendirian meski gadis kecil itu tidak pernah keberatan karena Peter telah menyewa seorang baby sitter untuk menemani segala aktivitasnya.

"Elea sedang asyik main sama mbak anik. Jadi tugas kamu, cuma melayani aku seharian ini"

Pradjna dibuat kesal dengan perkataan suaminya yang kini bertingkah seperti anak baru gede alias abege. Ketika mendapat kesempatan untuk lepas dari pelukan suami mesumnya, Pradjna segera berlari menuju kamar mandi. Namun sayang, ketika hanya tinggal dua langkah menuju kamar mandi, tubuhnya sudah melayang dan pelaku utamanya sudah dapat dipastikan adalah Peter. 

"You made a wrong, Mrs Peter"

"Let me go. Don't you fell starving? "

"Nope. I feel horny, sexy wife"

Dan setelahnya, aktivitas panas yang beberapa jam sebelumnya telah usai, kini telah dimulai kembali. Sepasang manusia itu seolah tak mengenal lelah dan waktu. Keduanya seolah larut dalam gelora cinta yang pondasinya telah mereka bangun dengan kuat belasan tahun sebelumnya.

Tanpa Pradjna menyadari, Peter menyembunyikan ketakutannya sendiri. Sejak kakinya menginjak tanah air, rasa kehilangan akan sosok seorang Pradjna, kembali hadir. Hatinya terus gelisah tak beralasan. Ingin rasanya ia berbagi dengan istri tercinta, namun urung dia lakukan. Dia berusaha sesering mungkin untuk menyentuh istrinya, mengurai segala kegundahan yang ia sadari, telah ia ciptakan sendiri

#########################

Peter duduk termenung di ayunan kayu yang berada di area taman belakang rumahnya. Rumah yang sengaja ia beli sesuai dengan rumah impian Pradjna. Ada Elea dengan baby sitternya  yang berlarian di sekitar taman. Kedua netra hitamnya beralih memandangi sosok wanita yang tengah asyik merawat aneka ragam bunga dan tanaman. Lelaki itu berkali-kali menghela nafas panjangnya.

Pemandangan yang ada di depannya adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Pradjna dan Elea adalah hartanya yang tak ternilai dengan apapun juga. Kegelisahan itu kembali hadir. Peter tak akan pernah sanggup kehilangan keduanya. Kehilangan Pradjna dan Elea adalah hal terakhir yang dia inginkan.

Kegelisahan Peter sangat beralasan mengingat kejadian siang tadi yang membuatnya memutuskan untuk tidak memperpanjang waktu untuk berada di kantornya

"Akhirnya, kamu kembali juga Sepupuku. Bagaimana kabar calon istriku? Tidak lama lagi, sepupuku. Dia akan menjadi milikku"

Perkataan dari lelaki yang sangat ia benci itu, kembali berputar di telinganya. Rasa takut akan kehilangan Pradjna kembali hadir meski sebelumnya ia rasa itu menghilang karena Pradjna yang semakin memanjakannya. Tanpa ia sadari, stem glass  yang sedari tadi berada di telapak tangannya, telah berserakan di tanah dengan hiasan cairan kental berwarna merah yang ada di setiap kepingan pecahannya

PRADJNA Season I (Tamat) Dan Pradjna Season II (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang