2000
Pertengkaran hebat antara ayah dan anak itu, mengakibatkan kondisi Pradjna menurun drastis keesokan harinya. Pradjna ditemukan Setya dalam keadaan tidak sadarkan diri di kamar mandi apartemen milik adik angkatnya itu. Pradjna kembali harus berkutat dengan selang infus dan berbagai alat penunjang hidupnya.
Kabar tentang kesehatan Pradjna membuat hati Prabu kembali terpukul. Terutama jika dia mengingat perlakuannya kepada putrinya sendiri. Berkali kali lelaki paruh baya itu bergumam maaf disamping ranjang perawatan putrinya. Astri yang melahirkan seorang Pradjna pun harus kembali tidak sadarkan diri ketika melihat anaknya terpejam dengan aneka macam alat yang mengelilingi tubuh indah putrinya.
Dokter Setya sendiri masih setia menemani adik angkatnya itu. Dia sendiri yang menangani perawatan Pradjna dan tidak mengijinkan dokter lain membantunya. Rasa cinta yang terlampau besar membuat Setya sedikit possesive. Bahkan Dokter Setya menyediakan ruang perawatan khusus untuk kekasih hatinya. Meski cinta tak terbalas, melihat Pradjna kembali ceria sudah merupakan anugerah yang paling indah bagi Setya.
Prabu mendekati anak angkatnya yang memilih berdiri dan menyandarkan bahunya di dinding."Kau mencintai adik angkatmu kan nak? Kenapa tidak kau perjuangkan? Sungguh aku akan sangat merestuimu jika sekarang kau ingin memperistri putriku"
Setya masih memandangi wajah kekasih hatinya. Mengamati setiap sudut wajah pucat yang sampai dengan hari kelima belum ada tanda untuk membuka matanya
"Rara hanya mencintai Panji. Hanya ada Panji di setiap hela nafasnya. Hanya ada nama Panji di setiap tetes darah yang mengalir di tubuhnya. Cinta itu tidak egois Om Prabu. Cinta itu merelakan dan Cinta itu menyembuhkan. Bahagia nya Rara sudah lebih dari cukup dari pada saya harus memiliki raganya. Karena Raga tidak akan bisa hidup tanpa jiwanya. Jiwa Rara ada pada Panji."
"Panji sendiri menghilang semenjak peristiwa tiga tahun yang lalu. Aku mengira dengan menghilangnya lelaki itu, Nana bisa melupakannya. Tapi aku salah, menghilangnya Panji justru menyebabkan Nana menjadi seperti saat ini. Apa yang harus Om lakukan Setya?. Om sangat menyayangi Nana lebih dari apapun. Dia putri kandungku satu satunya". Prabu terisak pelan ketika mencurahkan isi hatinya. Bagi Prabu, kehancuran yang paling mengerikan adalah kehilangan Pradjna untuk selama-lamanya.
"Biarkan Rara mencari apa yang dia inginkan. Kendalikan amarah dan emosi Om Prabu. Jangan memaksa atau menekan Rara. Setya yakin, suatu saat Rara akan mencapai titik lelah. Titik dimana dia akan menyerah untuk mencari. Menyerah untuk tetap menanti. Dan di titik itu, Setya yakin Rara akan kembali kepada Om dan Tante. Jika Rara sudah lelah, dengan senang hati Setya akan merengkuh putri Om untuk menjadi milik Setya selamanya. Apakah Om bersedia?"
Prabu meraih bahu anak angkatnya. Menatap lekat kedua mata hitamnya. Dapat Prabu lihat ada ketulusan dan cinta luar biasa dari seorang Setya.
"Aku berterima kasih kepada Candra dan Erika, mendiang orang tua kandungmu, karena telah menitipkan anak yang luar biasa sepertimu.
Kami akan turuti semua saranmu. Tolong jaga Nana. Kami percayakan dia kepadamu sepenuhnya"Di hari ke sepuluh, Pradjna kembali sadar dengan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Prabu mencoba memperbaiki hubungan dengan putrinya, namun sayang, Pradjna masih enggan bertatap muka dengan ayah kandungnya. Pradjna hanya mau berbicara dengan ibu dan tantenya.
Tepat di hari ke empat belas, Pradjna diperbolehkan pulang dengan banyak catatan medis yang harus dipatuhi. Setya sendiri rela membeli unit apartement di samping unit apartement milik Pradjna. Rasa cinta yang terlampau besar menjadi alasaannya untuk selalu setia berada di samping Pradjna.Setelah pulih sepenuhnya, Pradjna memutuskan untuk kembali ke kantor milik Prabu. Awalnya Pradjna menolak keras untuk kembali bekerja di perusahaan milik Prabu, namun karena permintaan Astri, akhirnya Pradjna mengalah. Setya yang kini menjadi tetangga apartement, masih dengan setiq mengisi hari hari Pradjna, menjadi teman di kala sarapan, makan siang maupun makan malam.
Seperti malam itu, mereka berdua berinisiatif untuk masak makan malam bersama di apartemen Pradjna. Tidak ada rasa canggung di antara mereka berdua. Saling melempar candaan, terkadang juga saling menggoda satu sama lain. Tak jarang Setya membelai lembut pipi merah Pradjna, mengelus rambut hitam legam belahan jiwanya. Jika orang luar melihat, pasti semua akan mengira bahwa sepasang manusia itu adalah dua sejoli yang dimabuk asmara. Saat makan pun, tak jarang mereka saling menyuapi makanan. Masa seperti ini adalah masa yang membahagiakan bagi Setya. Jauh dalam lubuk hatinya, ingin sekali dia menyingkirkan nama Panji Indra dalam ingatan Pradjna. Namun hati nuraninya masih berteriak untuk mengatakan tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRADJNA Season I (Tamat) Dan Pradjna Season II (On Going)
RomantikSeorang perempuan cantik, keturunan bangsawan tanah jawa, putri tunggal seorang pengusaha sukses mempunyai kisah cinta yang tidak biasa. Sebuah kisah cinta yang punya prolog begitu indah dan sangat manis. Tak ada yang mengira jika cerita cintanya p...