Complex Mental Disorder

3.7K 288 49
                                    

2008

Pradjna masih duduk tenang di dalam sebuah limosin yang membawanya entah kemana dengan Elea yang tertidur dalam gendongannya dan Setya yang juga duduk di sampingnya. Beberapa jam sebelumnya, Pradjna yang masih berurai air mata, harus mau dibawa paksa oleh segerombolan orang yang selanjutnya baru dia pahami adalah para pengawal calon mantan suaminya. Setya dan Ryan yang melihat peristiwa itu tak bisa berbuat banyak ketika Pradjna beserta Elea dan kedua pengasuhnya dibawa paksa masuk ke dalam sebuah limosin mewah berisinisialkan nama Pradjna. Beruntung setelah terjadi perdebatan sengit, akhirnya Ryan diijinkan untuk mengikuti kemana Pradjna dan Elea akan dibawa.

Setelah melakukan perjalanan darat selama setengah jam, mereka tiba di Bandara Schipol Amsterdam dan langsung masuk ke dalam sebuah jet pribadi yang Pradjna yakini adalah milik keluarga calon mantan suaminya. Di dalam pesawat, telah ada seseorang yang menyambut mereka dengan sangat ramah.

"Maafkan kami harus membawa dengan cara seperti ini, kakak ipar"

Pradjna berlari memeluk seseorang yang ada di depannya. Telah lama tidak berjumpa, namun sosok lelaki yang ada dihadapannya adalah salah satu yang paling berjasa mempersatukannya dengan Peter

"Apa kabar kamu, Gamma ? You look so handsome"

Gamma adalah salah satu tangan kanan Peter. Anak kedua dari Gerry dan Sarah dan merupakan adik kandung Ghea. Setelah mereka semua duduk di tempatnya, tak lama kemudian pesawat jet yang merak tumpangi akhirnya lepas landas. 

"What's going on, Gamma ?. Is there something happened?"

"There is something serious"

" What happened ?"

" Nanti kakak ipar. Semuanya akan kami jelaskan. Istirahatlah"

Pradjna dan Setya saling beradu pandangan namun tak ada kata yang keluar dari bibir mereka. Mereka berdua saling berpegangan erat dan mempersiapkan segala macam kemungkinan yang akan terjadi. 

##########################################

Sekitar dua jam kemudian, pesawat mereka mendarat di sebuah landasan pacu dengan pemandangan Sungai Mersey. Mereka mendarat di John Lennon Airport di Kota Liverpool. Perjalanan yang mereka tempuh belumlah usai karena selanjutnya Pradjna dan beberapa orang lainnya masuk ke dalam beberapa mobil yang telah menunggunya di area parkir bandara

" Beristirahatlah kakak ipar. Perjalanan masih sekitar dua jam lagi"

Pradjna meraih Elea dalam gendongannya. Bayi kecil itu tak terlihat lelah sama sekali. Seakan dia telah mengetahui tujuan perjalanannya kali ini.

Sekitar satu setengah jam kemudian, rombongan mobil itu tiba di sebuah tempat yang begitu terlihat sunyi. Ada bangunan berbentuk rumah dengan gaya eropa klasik di tengahnya. Pradjna dan beberapa orang lainnya dipersilahkan masuk ke dalam bangunan itu.  Alangkah terkejutnya Pradjna ketika melihat beberapa orang yang sangat ia kenal

"Mommy..Daddy..."

Pradjna berlari ke arah Sarah yang sudah merentangkan kedua tangannya. Mereka berpelukan erat seolah telah lama tidak berjumpa. Di samping Sarah ada sosok Gerry yang kemudian membawa Pradjna dalam dekapannya.  Tak berapa lama, Ghea menghampiri Pradjna dan memeluknya begitu erat. 

"Kamu sudah sehat sekarang"

"Kemana kalian semua pergi ?. "

"Panjang ceritanya. Sekarang, biarkan Elea istirahat. Nanti Ghea yang akan mengantarkannya ke kamar. Kamu dan Dokter Setya harus segera menemui seseorang. Mereka sudah menunggu kita di lantai 2"

PRADJNA Season I (Tamat) Dan Pradjna Season II (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang