Matahari mulai tersenyum ceria meski segerombolan awan putih menutupi keceriaan sang mentari. Hembusan angin yang sejuk, mampu membuat dedaunan menari tiada henti.
Di sebuah kamar tidur yang cukup luas, sepasang anak manusia saling berpelukan di atas ranjang besar. Alam mimpi masih menguasai alam bawah sadar mereka, meski tanpa mereka sadari, di luar sana, langit sudah menunjukkan warna yang begitu cerah. Pagi hari pertama bagi Adjna dan Indra, merupakan pagi yang paling membahagiakan selama 3 tahun terakhir. Tentunya setelah sebuah perpisahan yang dipaksakan, dimana Adjna berjuang untuk kesetiannya, Panji Indra berjuang untuk kehidupan yang baru.
Pradjna terbangun terlebih dahalu dan merasakan dekapan hangat lelaki yang telah menghilang lama dalam hidupnya. Perlahan Pradjna memindahkan tangan kekar Indra, dan beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama bagi Pradjna karena 10 menit kemudian dia sudah berpakaian rapi dengan menggunakan long dress lengan pendek motif floral dengan warna dasar broken white. Ketika akan merapikan rambutnya, dua buah tangan kekar melingkar di pinggang ramping putri Prabu Dewantara itu. Kepalanya menyeruak diantara leher mulus Pradjna.
"I love you, Queen. This is the most beautiful morning. I can't believe this. I can hug you very tight. Am I dreaming?" . Pradjna hanya mengulas senyum dan melihat pantulan bayangan mereka berdua. Indra masih sibuk menciumi leher Adjna tanpa memperdulikan geliat tubuh Adjna yang sudah tidak tahan dengan perlakuan Indra
"Mau sampai kapan kita di kamar terus, Sayang? Kamu gak lapar?. Jujur, perutku sudah berbunyi dan sebentar lagi jadwalku minum obat dari Kak Setya. Aku bisa pastikan sebentar lagi Dia menghubungimu untuk memastikan.."
"Ssstt...Bisa kan tidak menyebutkan nama dia saat ini? Oke tunggu beberapa menit, setelah itu kita ke bawah sarapan. Aku akan memperkenalkanmu dengan orang orang yang bekerja dirumah ini. Just five minutes. Would you like waiting for me, Mrs Peter?"
" Yes, Of Course". Sebuah kecupan hangat dan cukup lama, mendarat di bibir ranum Adjna dan setelahnya Indra bergegas menuju kamar mandi
********
Pradjna masih berdecak kagum memandangi keseluruhan isi rumah yang dia tempati saat ini. Rumah besar bergaya eropa klasik dengan dominasi warna putih dimana seluruh perabot di dalamnya merupakan barang kualitas tinggi yang Pradjna yakini harganya amat sangat mahal. Gadis itu sekarang duduk di ruang makan dimana terdapat sebuah meja oval berukuran besar berbahan marmer dengan 10 kursi makan mengelilingi meja. Aneka masakan eropa tersaji di atas meja, yang tentu saja tidak cocok di lidah Adjna, namun Adjna berusaha memakannya karena di depannya kedua mata Indra mengawasi setiap gerakan Adjna.
"Habiskan makananmu, sayang. Aku tidak akan sudi jika dokter brengsek itu mencari alasan untuk membawamu pulang"
"Iya.."
"Setelah ini kamu di rumah ya, aku ada rapat penting. Makan siang nanti aku kembali. Lebih baik kamu kembali ke kamar. You need more take some rest, Queen". Setelah mengecup kening Adjna dan meninggalkan jejak di bibir merah Adjna, Panji Indra meninggalkannya bersama beberapa orang pelayan. Setelah menghabiskan sarapannya, Adjna berniat mengelilingi rumah besar itu, namun langkahnya tertahan oleh sapaan seorang wanita yang seumuran dengan sang mama tercinta.
"Selamat pagi Nyonya, perkenalkan nama saya Sarah. Saya istri Gerry". Wanita bernama Sarah itu menjabat tangan Pradjna dengan kepala sedikit menunduk. Pradjna dengan ramah menyambut uluran tangan Sarah dengan seulas senyum manis yang bisa membuat siapapun merasa nyaman jika harus berbicara berdua dengan kekasih hati Panji Indra itu
" Tante Sarah, panggil saja saya Nana. Tidak usah ada tambahan Nyonya. Saya belum menikah Tante ". Sarah mendekat kearah Pradjna, membelai lembut surai serta wajah cantik Nana dan setelahnya dia menyunggingkan sebuah senyuman
![](https://img.wattpad.com/cover/156996961-288-k669398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PRADJNA Season I (Tamat) Dan Pradjna Season II (On Going)
RomanceSeorang perempuan cantik, keturunan bangsawan tanah jawa, putri tunggal seorang pengusaha sukses mempunyai kisah cinta yang tidak biasa. Sebuah kisah cinta yang punya prolog begitu indah dan sangat manis. Tak ada yang mengira jika cerita cintanya p...