9. Tidak Ingin Berharap (Lagi)

8.1K 925 56
                                    

Pemenang GA akan saia hubungi ya!

Selamat membaca, ditunggu komentarnya 🖤
.

.

.

.

.

"Kau mau tambah?" Lucas mengunyah makanan dalam mulutnya perlahan sambil mengangkat wajahnya menatap pada Lisa yang menunjuk mangkok berisi sop ikan.

"Ehm, boleh" Lisa tersenyum tipis lalu bangkit berdiri mengambil piring milik Lucas dari hadapan pria itu.

"Ku dengar dari Mark ada seorang produser yang mendatangimu selama sebulan terakhir di Hongdae"

Lisa menoleh sekilas menatap Lucas lalu kembali pada fokusnya mengangkat daging ikan dan memindahkannya ke mangkuk milik Lucas.

"Ah itu?" gunamnya kecil. Lucas menganguk meski Lisa tidak melihatnya.

"Hmm, siapa dia?" Lisa mengendikan bahunya lalu meletakan mangkuk berisi ikan itu didepan Lucas yang duduk berhadapan dengannya.

Keduanya tengah menikmati makan siang dibalkon ruang keluarga dilantai dua kediaman kekuarga Wang.

"Hanya orang iseng" ujar Lisa santai dengan senyuman pada Lucas sambil mendaratkan bokongnya kembali ke bangku miliknya. Lucas menatap pergerakan Lisa dengan tenang, sedangkan Lisa sudah kembali melanjutkan makan siangnya.

"Tapi Mark bilang dia adalah produser besar dari perusahaan Chaeyoung noona" pergerakan sendok dan garpu Lisa terhenti. Lucas terdiam menyadari kekeliruannya saat menatap tangan Lisa yang mencengkeram kecil alat makannya.

"Lice sorry"

Lisa menghelah kecil nafasnya lalu mengangkat wajahnya dan tersenyum paksa pada pria Hongkong itu.

"Tak apa" Lucas tahu selama tinggal bersama, Lisa tidak pernah baik jika membicarakan sesuatu terkait kakak tirinya. Karna itu pria tampan itu mencoba mengalihkan pembicaraan saat dilihatnya Lisa kembali melanjutkan makannya dalam diam.

"Lalu bagaimana dengan persiapan pertunangan kita?" Lisa mengangkat wajahnya dan menatap Lucas yang fokus padanya.

"Semua sudah diselesaikan oleh Jisoo eonni" Lisa tersenyum tipis pada pria itu. Sehingga Lucas bisa kembali melanjutkan makan sambil mengobrol dengannya.

"Lisa, bisakah aku meminta satu hal?" Lisa masih menatap Lucas dengan senyuman.

"Hmm?" gunam Lisa.

"Bukan satu tapi dua hal" Lisa menganguk dengan senyuman menyetujui permintaan Lucas.

"Setelah kita bertunangan nanti, aku ingin kita membangun sebuah hubungan yang sebenarnya" Lisa tersenyum tulus meski tipis menanggapi permintaan Lucas.

"Aku berusaha melakukan yang terbaik" Lucas tersenyum mendengar jawaban Lisa yang tengah menyuapkan daging kemulutnya.

"Dan ..." Lucas menghelah nafasnya sambil meletakan garpu dan sendoknya perlahan.

"Bisakah setelah ini kau memanggil bibi Jisoo seperti panggilanku untuknya?" Lisa mengangkat wajah menatap Lucas.

"Hmm?" alis gadis itu mengernyit menampilkan ekspresi kebingungan.

"Mulailah membiasakan memanggil bibi dan paman pada bibi Jisoo dan paman Yuta"

"Serta ... teman-temannya" Lisa tertawa kecil melihat ekspresi Lucas yang sedang berbicara lalu mengambil gelas air dan menegaknya sedikit.

[ON GOING]UNTITLED |21+|  (NCT-BLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang