.
.
.
.
.
[DOUBLE UPDATE, yang belum baca part sebelumnya, balik ke part sebelum ini!]
Masih rekomendasi:
NCT - TIMELESS buat backsound"Pagi" Lee Taeyong menoleh dengan wajah terkejut pada Kim Doyoung yang masuk dipintu ruang kerja mereka.
Keduanya memang tidak pernah memisahkan ruang kerja mereka sejak kantor mereka berdiri.
Taeyong membuka kacamatanya sambil menyapu wajahnya dengan telapak tangannya.
"Hmm ya pagi" balasnya lebih seperti gunaman.
Doyoung melewati mejanya yang memang lebih dekat dengan pintu lalu meletakan tasnya, dan langsung membongkar berkas diatas mejanya dan memisahkannya.
"Kau terlihat sangat kelelahan hyung, ini masih pagi padahal" ujar Doyoung sambil memindahkan berkas-berkas, setelah membacanya cepat.
"Semalam aku menelpon Mark" ujar Taeyong. Tangan Doyoung tetap bekerja, tapi Taeyong tahu pria itu mendengarkannya.
"Dan dia menolak lagi untuk pulang dimusim panas ini" ujarnya sambil menekan tombol pada laptopnya untuk menyimpan pekerjaannya.
"Kau sudah tanya alasannya" tanya Doyoung sambil memasukan beberapa berkas kedalam tas kerjanya.
"Hmm. Dia tidak menjawab apapun" Doyoung menoleh sekilas pada Taeyong untuk menatap wajah pria itu. Terlihat, lelah dan menyedihkan.
"Tapi, sepertinya dia ingin bekerja paruh waktu sepanjang musim panas disana" ingatan Kim Doyoung seketika bergulir pada pertemuannya dan Rose dengan Jennie kemarin.
Tapi, Doyoung tidak ingin membahasnya sekarang.
"Aku bingung, setahun belakangan hubungan kami semakin memburuk" Doyoung menghelah nafas pelan tanpa disadari pria itu, sambil melangkah ke tembok mengambil helm proyek miliknya.
"Aku akan melakukan survey hari ini" ujarnya cepat sambil menyandang tasnya dibahu dengan tangan kanan, karna tangan kirinya memegang helm kerjanya.
"Doyoung" gunam Taeyong. Doyoung yang baru membuang langkah pertamanya menoleh pada Taeyong dengan alis terangkat.
"Kenapa?" tanyanya tenang.
"Tidak bisakah kau tinggal?" Doyoung membalikan badannya sepenuhnya menatap Taeyong sambil menghelah nafasnya.
"Apa yang kau harapkan dariku dengan menyuruhku tetap disini? Kita hanya akan berakhir dengan bertengkar jika membahas mengenai masalah keluargamu" ujar Doyoung malas.
"Aku mohon" Kim Doyoung menghelah nafasnya lalu melangkah kembali ke mejanya, dan meletakan barang-barangnya asal disana sambil berbalik pada Lee Taeyong.
"Kau tahu hyung ... tanggapanku masih tetap sama, jika kau ingin tahu" ujar Doyoung sambil melangkah ke depan meja pria itu.
"Apa kau masih tidak mengerti kalau Mark benar-benar membenci keputusanmu untuk kembali bersama Nayeon noona?" ujarnya pelan setelah berdiri dihadapan meja kerja Lee Taeyong.
Taeyong mendongak dengan mata berkilat.
"Apa yang kau bicarakan" Doyoung tersenyum miris sambil menggeleng.
"See? Tanggapanmu sesuai yang ku katakan semenit yang lalu"
"Sorry, ku mohon jangan pergi" ujar Lee Taeyong sebelum Doyoung meloloskan niatnya untuk berbalik meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING]UNTITLED |21+| (NCT-BLACKPINK)
Fanfic©📸 @watermeloff (WP) Terinspirasi dari drakor A Gentleman's Dignity Latar belakang cerita mungkin sama, tapi isi ceritanya akan berbeda