1. Ulang Tahun Lisa (1)

30.1K 1.6K 294
                                    


.

.

.

.

.
Kim Doyoung menatap tidak enak pada teman lamanya Jennie Kim, teman masa kecil yang juga berprofesi sebagai guru dari adik tirinya, Lalisa atau biasa dipanggilnya Lisa.

Malam ini adalah malam natal yang seharusnya menjadi waktu pribadi wanita muda itu entah dengan keluarga atau kerabatnya, namun wanita lajang itu terpaksa duduk dihadapannya demi memenuhi permintaan Lisa.

Doyoung dan Lisa terlahir dari orang tua berbeda, dan menjadi saudara karna ayah Doyoung menikahi ibu Lisa. Ayah Doyoung menikahi ibu Lalisa setelah 10 tahun menduda pasca kematian ibu kandungnya, disaat  Doyoung berusia 17 dan Lisa baru 11 bulan. Ibu Lalisa sendiri telah diceraikan oleh ayahnya saat Lisa masih didalam perut ibunya. Karna itu Lisa tidak mengenal keluarga lain selain ibu kandungnya dan saudara serta ayah tirinya. 

Namun meski mereka tidak memiliki ikatan darah sama sekali, tapi Doyoung menyayangi Lisa sebagaimana seorang kakak yang menaruh kasih pada adik kandungnya..

Kedua orang tua mereka memilih menetap di Hongkong sejak Lisa masih kecil. Dan karna beberapa alasan, hak perwalian gadis itu sepenuhnya berpindah pada Doyoung sejak Lisa berusia enam atau tepatnya setelah Lisa pindah ke Korea dan tinggal dengam Doyoung.

Hari ini malam natal dan tepat hari ulang tahun Lisa yang ke 16 tahun. Karna itu Doyoung mengajak Lisa untuk makan malam diluar merayakan malam kudus sekaligus hari pertambahan usianya.

Tadinya Doyoung hanya ingin mengajak Lisa dan Rose kekasihnya, lalu mengundang sahabat Lisa yang tidak lain adalah putra sahabatnya.

Tapi Lisa bersih keras mengajak Jennie untuk bergabung bersama mereka.

Mereka duduk dengan posisi Doyoung bersama Rose dan dihadapannya Lisa dan Jennie yang masih sibuk mengobrol mengabaikan Doyoung dan Rose.

"Jennie-ya"

"Iya?" Jennie menoleh dengan senyuman tipis menatap Doyoung karna kebetulan Lisa juga tengah membuka ponselnya untuk membalas pesan singkat dari Mark.

"Ehmm ... Maaf karna adikku kau jadi harus melewatkan malam natalmu disini dan bukan dengan keluargamu" Jennie terkekeh manis.

Sangat manis. Doyoung mengakui sahabatnya sejak sekolah dasar itu memang sangat cantik dan mempesona.

Rose yang melihatnya mendelik tidak senang. Tapi Jennie tidak menyadarinya.

"Mungkin kau lupa, keluarga besarku sudah menetap di Belanda dan tak pernah lagi ke Korea sejak aku lulus sekolah dasar" ujar Jennie memamerkan eye smiled nya yang menawan.

Rose menunduk mengeluarkan ponselnya dan memainkannya sambil matanya sesekali melirik tajam pada Doyoung disisinya dan Jennie yang duduk berhadapan dengannya.

Meski Jennie tak pernah menunjukan gelagat aneh didepannya, tapi Rose tidak nyaman dengan hubungan persahabatan Jennie dengan kekasihnya.

"Iya juga ya. Tapi jujur, itu yang membuatku bingung. Kenapa kau malah menjadi guru disini dan bukan melanjutkan study mu diluar lalu meneruskan usaha orang tuamu"

"Kau tahu, seorang pebisnis yang baik tidak harus belajar bisnis secara formal" Doyoung menganguk menyetujui.

Lagian Doyoung bukan tidak tahu tingkat kecerdasan Jennie. Doyoung bahkan berani mengatakan selama mereka sekolah, Jennie hanya sekolah untuk ijazah dan pengakuan. Pengetahuannya lebih banyak dikumpulkannya secara mandiri diluar bangku pendidikan.

[ON GOING]UNTITLED |21+|  (NCT-BLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang