.
.
.
.
.
[ Tolong: VOTE & COMMENT. Makasih]
Lisa melangkah keluar dari pintu ruang makan rumah kedua orang tuanya, sambil mengamati sekeliling rumah yang berubah dari terakhir kali kunjungannya hampir dua tahun yang lalu.
Disisinya wanita paruh baya yang tidak lain ibu kandungnya, melangkah dengan langkah anggun beriringan dengan gadis muda itu.
"Aku benar-benar tidak percaya mom dan appa kembali bersama" wanita paruh baya itu tersenyum tipis sambil tetap melangkah.
"Anggaplah kemarin kami sedang bersikap kekanakan berdua" ujar wanita itu tenang dan hangat.
"Aku tahu, kau dan Doyoung pasti terguncang karna kami" Lisa menoleh secara refleks menatap wajah ibunya lalu kembali menatap lurus kedepan.
"Hmm" Lisa tidak tahu harus menanggapi seperti apa saat nama itu disebutkan oleh ibunya.
"Maafkan kami"
Langkah kaki keduanya melintasi ruangan demi ruangan dalam rumah itu.
"Apa Doyoung tahu Roseana bersamamu disini?" Lisa menoleh pada ibunya dan tersenyum pahit.
"Mom, mereka benar-benar telah berakhir" wanita tua itu menatap tenang Lisa dan menyentuh lengannya sekilas.
"Ya, aku tahu. Aku sangat terkejut tentang itu. Apalagi jika mengingat bagaimana Doyoung melawan appa kalian untuk mempertahankan hubungan mereka. Apa tidak ada harapan untuk mereka bersama?" Lisa mengalihkan tatapannya ke depan dan berdehem kecil.
"Disaat seperti ini, aku baru benar-benar merasa kalau aku hanya gadis kecil yang tidak memahami banyak hal" wanita tua itu melangkah sambil sesekali menoleh menatap Lisa.
"Aku tidak benar-benar mengerti tentang itu mom. Tapi yang aku ingat oppa sangat mencintainya, dan sepanjang aku tinggal bersama eonni, aku tahu dia terluka begitu banyak karna perpisahan mereka" wanita tua itu tersenyum teduh pada Lisa yang kebetulan menoleh menatapnya.
"Aku berharap yang terbaik. Meski sejak mereka berhubungan, aku tidak mengenal gadis itu. Tapi aku rasa dia bukan orang jahat" Lisa tersenyum tipis mendengar perkataan ibunya.
"Dia terlalu baik mom. Dia luar biasa baik, aku jamin itu"
"Ya aku percaya"
Keduanya tiba dipintu utama rumah itu dan beberapa pelayan disana menunduk memberi hormat pada Lisa dan ibunya.
"Tuan Horvejkul ingin memarkir mobilnya sendiri karna beliau ingin menelpon, jadi beliau masih berada dihalaman depan" wanita tua itu tersenyum pada pelayan senior yang berdiri didepan yang lainnya.
"Terimakasih"
"Sama-sama nyonya"
Lisa dan ibunya melangkah keluar dan berdiri didepan pintu rumah mereka, sembari menantikan tamu mereka.
"Lalu, apa kalian akan menginap disini?" Lisa menoleh menatap ibunya dan menggeleng kecil.
"Aku pikir itu tidak akan terlalu nyaman untuk eonni. Jadi mungkin aku akan bersamanya dihotel selama dia disini. Dan setelah eonni kembali ke Korea, baru aku akan pulang kesini" wanita itu tersenyum.
"Kau begitu dekat dengannya" Lisa tersenyum hangat membalas senyuman ibunya.
"Aku tidak pernah berencana untuk itu mom"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING]UNTITLED |21+| (NCT-BLACKPINK)
Fanfic©📸 @watermeloff (WP) Terinspirasi dari drakor A Gentleman's Dignity Latar belakang cerita mungkin sama, tapi isi ceritanya akan berbeda