.
.
.
.
.
Lisa menuruni mobil dengan membawa dompet kulit milik Lucas Wang karna pria itu disuruhnya menunggu dimobil.
Lucas sakit, dan sebenarnya tidak boleh masuk sekolah tadi. Tapi pria itu memaksa untuk masuk bersamanya dan hasilnya demam tinggi seperti sekarang.
Pria itu juga yang memaksakan diri mengantarkan undangan ulang tahunnya ke kantor pengacara keluarganya, Jung Jaehyun. Tapi berakhir dengan Lalisa lah yang mengantarkannya sendiri kesana.
Dalam situasi normal tidak masalah. Tapi situasinya tidak normal, untuk Lalisa terutama. Karna itu Lucas merasa bersalah pada gadis yang terlihat mengantri disebuah kedai kecil didepan tempat mobilnya parkir.
Ah, for your information ... Lalisa ... kini tinggal bersama Lucas di kediaman mewah keluarga besar Wang yang berada dilingkungan perumahan yang sama seperti Kim Jisoo dan suaminya, Nakamoto Yuta.
Bisa dibilang mereka tetangga sekaligus keluarga. Karna ibunda dari Lucas Wong, adalah kakak sepupu dari Kim Jisoo.
"Ahjussi ... aku ingin sop ayam dua porsi besar. Aku juga mau kentang rebus, dan selada segarnya" ujar Lisa dengan senyuman manis pada pria tua yang sudah sangat dikenalinya, karna Lisa cukup sering makan disana.
"Tunggu sebentar Lisa" pria tua itu bahkan tahu namanya, dan sempat terseyum ramah pada Lisa sebelum kembali melayani transaksi pembeli yang mengantri sebelum Lisa.
"Okay ahjussi" Lisa berbalik menatap ke mobil pada Lucas yang tengah menatapnya dan memberi jempol serta senyuman manis padanya.
Lucas terkekeh didalam mobil.
Lisa tersenyum lalu kembali ingin menoleh pada penjaga kedai itu bersamaan dengan matanya menangkap sosok yang tidak asing untuknya.
Tangannya refleks menarik ponsel dari saku baju seragamnya dan menekan speed dial nomor 1 disana. Tapi saat panggilan itu tersambung dan dijawab, Lisa justru mematikan ponselnya tanpa perduli suara yang memanggil namanya.
Matanya menatap benci pasangan pria dan wanita dimobil yang berhenti depan lampu merah di perempatan tak jauh dari kedai itu.
Terlebih saat si wanita mengelus wajah pria disisinya dan menyuapkan sandwich yang sebelumnya digigit oleh wanita itu.
"Semoga saja perkataan Chaeyeon eonni benar tentang perasaanmu pada Doyoung oppa. Karna kalau kau pada akhirnya hanya menyakitinya, aku yang akan membuatmu menyesal Roseana Park"
_______________________Kim Doyoung berusaha menelpon kembali nomor Lisa tapi nomor itu menolak panggilannya berulang kali dan hanya mengirimkan permintaan maaf karna tidak sengaja menelponnya.
Pria itu mendudukan dirinya di lobby kantor manajemen kekasihnya sambil mengacak kasar rambutnya.
Niatnya tadi mendatangi Rose, tapi wanita itu katanya tengah mengadakan rapat diluar untuk project barunya.
Kepalanya benar benar penat saat ini. Dia butuh sandaran. Masalah kedua orang tuanya, dan kepergian Lisa dari rumah datang secara tiba tiba benar benar mempengaruhi jiwanya.
Dia butuh Rose nya saat ini. Meksi wanita itu selalu berkata kata pedas, tapi ada kenyamanan dalam diri Rose yang tak ditemukannya dalam sosok lain.
Meski wanita itu selalu bertengkar dengan Lisa, tapi Doyoung tahu itu bukan karna dia membenci Lisa.
Hal itu bisa dilihat dari bagaimana Rose selalu mengingatkan Doyoung untuk memperhatikan pergaulan Lisa, memperhatikan cara gadis itu berpakaian, hingga memberi masukan pada Doyoung agar selalu mengawasi kesehatan dan pola makan gadis muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING]UNTITLED |21+| (NCT-BLACKPINK)
Fiksi Penggemar©📸 @watermeloff (WP) Terinspirasi dari drakor A Gentleman's Dignity Latar belakang cerita mungkin sama, tapi isi ceritanya akan berbeda