9

16.2K 1.6K 58
                                    

Allahuakbar! Dadaku mengebul rasanya ketika melihat komentar netizen di akun Benja.

Girl_squadia : Ya ampun, Mas Ben! Itu siapa cewek di sebelahnya?? Jelek banget, Mas! Mendingan aku ke mana-mana tauuu 😭😭
KiaraPanda : Huaaaa Mas Dokter akuuuuu. Potek mas lihat foto mas sama cewek jelek kayak gitu. Mulut mangap apaan tau kayak ikan. Jelek Mas jeleeeeeeek!
Pembesar_payudara : payudara anda kurang besar? Silakan hubungi kami
HeanLeodias : Bro, kok lo bisa foto sama si cewek gila itu? Gilalu! Gue kira lo langsung pulang kemarin!
JahksiArasya : @HeanLeonidas Hean! Itu siapa cewek gila yg lo bilang? Aaaargh! Gue aja nggak pernah diajak foto sama Ben dan Dea. Itu siapaaaa?

Dan masih banyak lagi komentarnya bahkan mencapai 2000. Tentu isinya adalah yang kontra denganku. God! Meskipun ada beberapa akun yang membelaku. Parah sekali sih Benja. Dia sengaja ya memasang foto ini agar aku dihujat? Huhu. Aku pun segera mengambil cermin kecil di atas meja lalu kulihat wajahku.

Aku tidak jelek kok! Kulitku memang tidak seputih Winie, tapi kulitku juga tidak hitam. Ya aku kuning langsat. Hidungku mancung. Bibirku tipis. Sayangnya, memang pipiku agak sedikit tembem. Kukempotkan pipiku berusaha meniruskan pipi ini. Tetap menarik kok. Kubuka salah satu profil foto akun instagram yang menghinaku. Hih! Masih cantikan aku kok dibanding dirinya. Menyebalkan. Ya memang kuakui wajahku yang diposting Benja amat sangat tidak menarik, tapi sakit juga kalau dihina hiks.

Aku dan Ogil sudah mengakhiri pembicaraan kami di telpon. Tapi kembali aku baca komentar-komentar yang ada di akun Benja lagi. Dokter? Benja seorang dokter? Wow! Di luar dugaanku sih. Ya selama ini aku tidak pernah menemukan info apa-apa terkait Benja. Dia benar-benar pria misterius yang menyembunyikan dirinya. Sama seperti diriku sih, tapi kan bedanya diriku dan Benja adalah banyak fans di luar sana yang menunggu kemunculannya, sedangkan aku? Haha iya ditunggu kemunculannya, tapi di dunia halu.

Tunggu-tunggu. Coba kuingat penampilan Benja tadi pas di acara reuni. Tak dipungkiri ketampanan Abenjadio Rafazeal berkurang. Ia bahkan lebih tampan dibanding SMA. Mungkin karena sekarang dewasanya lebih terlihat kali ya. Tubuh tingginya yang kira-kira mencapai 180 cm membuatku agak kalah jauh dibanding dirinya. Ya tinggiku hanyalah 160. Aku sebahunya. Terlihat jelas di foto yang sedang kutatap ini.

Sedangkan Hean, aku tahu pekerjaannya. Ia selalu memosting semua kegiatannya melalui ig story. Biasa. Tukang pamer itu tak pernah berubah. Ia bekerja sebagai salah satu manajer di perusahaan orangtuanya. Perbedaan kentara antara Benja dan Hean adalah Benja tertutup soal latar keluarganya sedangkan Hean kebalikannya. Ya sampai detik ini aku bahkan tidak tahu latar Benja. Yang aku tahu hanya satu. Dia orang kaya dan dengar-dengar dari teman sekolahku dulu, kekayaan orangtua Benja melebihi kekayaan Hean dan Winie.

Astaga, aku jadi teringat Winie. Tak pernah kuduga ia akan pulang ke Maha Kuasa di umurnya yang masih muda. Ia juga meninggalkan suami dan anaknya. Tapi memikirkan bagaimana Benja dan Winie bisa menikah itu masih tak masuk ke logikaku. Winie memang cantik, tapi aku tahu jelas Benja tidak suka jika Winie mulai menempel dengan dirinya. Apa mungkin seiring bertambahnya waktu perasaan juga bisa berubah? Entahlah. Aku bingung.

Aku pun bangun beranjak dari kursi. Aku berhenti sebentar memandang cermin panjang di kamarku. Aku tidak gemuk loh dan aku sungguh tidak pantas dikatakan jelek oleh netizen. Yasudahlah lupakan. Toh tidak akan ada lagi pertemuanku dengan Benja. Postingannya di instagram tadi itu pasti hanya untuk kenangan saja. Tidak punya maksud apa-apa.

Mulutku menguap. Lelah sekali hari ini. Lebih baik aku tidur dan berdoa semoga hari esok baik-baik saja.

***

"Qinsy! Sarapan!" pekik Kak Divi kencang dari luar kamar yang membuatku mau tak mau harus bangun. "Oy! Bangun buruan! Antarin Oim sekolah!" lanjut Kak Divi lagi.

Cita-cita : MENIKAH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang