20

17.2K 1.7K 162
                                    

Vote dan komen ya :)

Happy reading!

------------------------------------------------------------


Mood-ku kembali berantakan gara-gara si Bentoloyo Kampret itu. Argh! Apa maksudnya sih mengirimkan foto kami yang seperti ini? Ini kedua kalinya loh. Pertama fotoku dalam keadaan mulut menganga ia posting di Instagram dan sekarang dengan gaya intimidasinya ia memaksaku untuk mengingat bahwa aku pernah seolah minta dicium olehnya.

God! Benar-benar tak habis pikir sama orang yang katanya jenius, tapi ternyata sikapnya norak bin menyebalkan. Yang aku heran sebenarnya ia dapat dari mana foto itu? Setahuku kala itu yang membuat dokumentasi ujian drama musikal ini adalah salah satu anak di kelasku dan bukan Benja.

Astaga! Mataku melotot. Aku lupa bahwa dia adalah ketua kelasku kan? Meskipun Benja adalah pemeran utama, tapi dia tetap termasuk salah satu orang yang bertanggungjawab demi kelangsungan acara drama musikal di masa itu. Huaaaaa. Pantas saja bisa ada foto ini di tangannya. Dasar licik. Lagipula kalau kuperhatikan, foto ini memang sudah dalam bentuk cetak yang difoto oleh Benja lagi melalui ponselnya. Kesalnya ya Allah.

Lalu soal nomor ponselku. Dia tahu dari mana ya? Seingatku aku sama sekali tak berhubungan dengannya. Satu-satunya yang membuat kami terhubung hanyalah grup reuni di whatsapp. Apa dia mendapatkan nomorku dari grup reuni itu? Hmm tapi dia kan sudah keluar dari grup. Hmm bukannya kepedean ya. Apa mungkin tujuan dia masuk grup untuk mendapatkan nomorku? Lalu setelah dia mendapatkannya, dia langsung left. 

Langsung kugelengkan kepalaku kencang. Tidak mungkin tidak mungkin. Seorang Benja gitu mau masuk ke grup hanya demi aku? HAHAHA aku tertawa terbahak-bahak memikirkan kekonyolan ini. Sudahlah. Lupakan soal Benja. Dia itu hanya pria yang jauh dari jangkauanku. Kelakuannya padaku selalu minus. Tidak mungkin dia punya niat aneh-aneh. Pasti dia mengirim foto ini hanya untuk sekedar membuat dirinya menang dariku. Maklum kami kan sudah lama tidak berjumpa. Dendamnya mungkin masih membara. Iya kan? Lagipula aku juga tidak membalas pesan WA dari Benja. Buat apa gitu? Yang ada hanya menghabiskan pikiranku karena sibuk bertengkar dengannya.

Kini aku sudah sampai di rumah. Untungnya tadi tak ada polisi. Ya aku lupa membawa helm. Alhasil aku melewati jalan tikus. Aku sudah mengganti bajuku juga menjadi kaos putih dan celana pendek. Bi Jayko seperti biasa bekerja di belakang sana dan aku kembali menjalani kehidupan normalku sebagai penulis. Kubuka blogku tempat biasa aku mempromosikan buku jualanku dan beberapa hal menarik yang kadang ingin ku-share ke para pembacaku.

Hmmm meskipun bukuku sudah tak begitu laku seperti dulu, aku masih memiliki beberapa pembaca setia. Editorku--Trian Alaska juga masih bersemangat mengedit naskahku meskipun tiap kali aku mengeluarkan naskah setiap tahunnya tingkat penjualan dariku semakin menurun. Ya aku termasuk beruntung karena telah memiliki seorang editor yang sangat setia seperti dirinya. Seorang pria dengan tinggi 175 berambut plontos dan sering memakai kupluk. Penampilannya sangat mirip dengan pria milenial jaman sekarang padahal usianya sebentar lagi akan menjadi kepala tiga. Ya tahun depan dia akan berumur 30 tahun. Asal kalian tahu juga, jabatannya adalah kepala editor di penerbit kami.

Loh kok malah bahas Trian? Ini karena aku melihat namanya di blog-ku. Aku sengaja memasang wajah gantengnya di home blogku. Seperti yang kita tahu bahwa aku adalah penulis anonim. Tidak ada yang tahu rupaku seperti apa. Aku tahu bahwa jumlah pembaca kebanyakan adalah wanita. Menjadi salah satu penulis pria menjadi poin penting tersendiri untuk menggaet pembaca. Hal ini juga yang membuat buku pertamaku laku keras karena nama pena Qsz disangka adalah seorang pria. Sebenarnya ini adalah ideku. Trian tidak mempermasalahkan wajahnya dipasang seolah sebagai penulis. Toh dia bilang bahwa dia juga saksi dalam setiap ceritaku. Tapi semua itu hanya sementara. Aku sedih kalau mengingatnya.

Cita-cita : MENIKAH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang