sudah 2 bulan Nara menghilang, semua tempat sudah aku cari dan jelajahi, dan aku juga menyewa seorang detektif untuk mencarinya.
aku hidup bagai dineraka tanpa kehadirannya. aku juga melupakan kesehatan sendiri. 2 minggu setelah kepergian Nara aku sempat dirawat di rs karena dehidrasi. aku menghukum diriku dengan cara tidak makan ataupun minum. aku kalut dan merasa bersalah.
papa dan mama sampai mendiamkanku karena aku tidak berhasil mencari Nara... dan untungnya papi dan mami masih bisa memaafkanku setelah apa yang aku lakukan kepada putri mereka.
Rania dan Radya masih aku titip di rumah mama, setiap hari Rania meneleponku dan bertanya tentang mamanya. aku hanya bisa bilang mamanya lagi sakit dan berobat ke luar negeri dan untungnya Rania percaya.
siang itu aku kedatangan detektif yang aku sewa untuk mencari Nara.
"bagaimana... sudah tau keberadaan istri saya?"
"belum pak... semua tempat sudah saya cari.... ibu Nara menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun"
"rumah sakit atau klinik sudah kamu cari?"
"sudah juga... atau jangan2 ibu keluar dari kota Jakarta pak?"
"iya juga sih, kalo masih di jakarta kita pasti bisa mencarinya"
"saya akan coba mencari kekota - kota lain, atau kita tunggu dia muncul sendiri dihadapan Bapak"
"tapi.... apa dia gpp ya, apalagi dia pergi dengan orang asing, aku takut ibu itu orang jahat" kataku kuatir
"selagi tanpa kabar, kita masih berharap ibu sehat disuatu tempat" katanya lagi.
"kabarin jika sudah ada kabar walau sedikit pun" kataku dengan penuh harap
"baik pak"
pria itu pergi dan meninggalkan aku yang masih stress memikirkan istri dan anakku yang masih hilang bagai ditelan bumi.
"kamu dimana Nara... aku harus cari kamu dimana lagi..." kataku dalam hati.
"tak bisakah kamu memberikan petunjuj walau sedikitttt saja, aku gak peduli jika kamu gak memaafkan aku... yang penting aku tau kamu dan bayi kita baik- baik saja"
tok tok tok
"masuk"
"permisi pak hari ini jadwal Bapak ke bogor untuk bertemu ibu rahma, pemilik perusahaan "RGT GROUP"
"oh iya... ya sudah kamu siapkan datanya dan suruh sopir nunggu di lobby"
"baik pak"
aku melupakan masalah Nara sejenak dan kembali ke rutinitas yang mau gak mau harus aku jalanin.
"ke bogor pak ke kantor RGT GROUP" perintahku ke sopir yang membawa mobil.
"baik pak"
"saya mau tidur sebentar, kalo sudah tiba kamu bangunin saja"
"baik pak"
sudah 2 bulan ini kualitas tidurku sangat buruk, tidur jam 3 pagi bangun jam 6 selalu itu rutinitas yang aku lalui. dan ini kesempatan buat memejamkan mata walau hanya sekejap.
citttttttt
aku terbangun karena merasakan mobil ini merem mendadak.
"kenapa pak"
"ada ibu hamil sedang menyeberang pak... untung saya rem kalo gak...."
"coba saya lihat ibu itu baik-baik saja gak?"
"baik pak"
aku turun dan mencari wanita hamil yang sedang duduk di tepi jalan. aku gak melihat siapa orangnya karena dia sedang duduk dan wajahnya melihat kearah perutnya yang besar.