Turun Ranjang - masa lalu yang kelam

165K 7.4K 96
                                    

Reader tersayang… part ini bukan merupakan lanjutan, tetapi masa lalu antara Nara dan Randy, di part ini akan diceritakan kenapa Randy bisa begitu benci dengan Nara.

****

12 tahun yang lalu

Sebagai murid  di sebuah SMA aku termasuk murid yang mempunyai banyak teman, apalagi aku termasuk murid yang gampang bergaul, baik dengan sesama angkatan maupun dengan kakak kelas. Tapi hanya ada satu orang yang tidak bisa dan tidak mau aku dekati, dia berada di kelas 3 dan merupakan kakak kelas.

Jika ditanya kenapa aku gak mau dekat atau berteman dengan dia, hanya satu jawabannya, dia cupu dan gendut, tapi aku sangat ingin mengganggunya dan menjahilinya.

Ya, entah jiwa muda yang masih bisa di  bilang labil, aku dan teman – teman sangat suka membully pria itu, aku suka mengolok dan mengejeknya.

“eh kakak gendut, bawa bekal apa , bagi donk” tanyaku ketika kami sedang berada di kantin.

“aku… aku… bawa nasi goring, kamu mau?”

“gak ah kalo aku makan, nanti aku ketularan gendut….”

“hahahhahahah” para teman dan aku pun ikut tertawa

“makanya kak, jangan banyak – banyak makan, itu badan sudah bongsor, gak takut apa kursinya patah?”

“kamu kok jahat sih, aku salah apa.. kok selalu di kerjai sih”

“habis kakak gendut dan cupu sih, mata Nara jadi sepet lihat pemandangan, mending kakak fitness, biar kurusan dan lepas itu kacamata pantat botol, tebel amat”

“aku kan gak pernah gangguin kamu, kenapa sih suka banget menghina aku”

“nangis… nangis…. Cengeng banget sih jadi cowok…. Malu donk dengan badan, badan gede hat icemen”

Aku ketawa begitu juga dengan teman – temanku.

Akhirnya dia bangkit dan meninggalkan kotak makanannya. Setelah dia pergi dengan lahap aku memakan makanannya. Hihihi lumayan dapat makanan gratis.

Esoknya begitu juga, ketika akan melakukan olahraga, aku melihat pria itu sedang berbaris… aku mendekatinya.

“kak, kok pake traning, baju olah raganya mana?”

“Hei Nara…  baju olah raga gak ada yang muat, makanya kakak minta izin guru supaya make  baju traning aja”

“hahahhahahha hei teman – teman tau gak, kakak ini saking gendutnya baju olah raga kita gak ada yang muat, lucu yah… atau kita buatin baju baru bagaimana… tapi berapa meter ya untuk dia”

“hahahhahahahah iya nara, beliin aja kira – kira 10meter muat kali tu” sambung temanku masih dengan nada mengejek

“emang muat 10 meter, eh sini deh kak coba aku ukur” aku mendekatinya dan mengukur pinggangnya dengan tanganku.

“wahhhh 10 meter gak bakal muat ini, 15 meter baru muat hahahhahah, itu badan apa jalan sih kak besar banget”

“kamu jahat Nara” dia melepaskan peganganku dari pinggangnya dan berlari meninggalkan lapangan olah raga

“kaka jangan lari… gempaaaaaa nihhhh” kataku sambil memperagakan ketika gempa terjadi.

Begitulah selanjutnya tiada hari tanpa pembullyan dan pengejekan, ada saja setiap hari aku kerjai dia. Setiap hari pasti dia lari dan menangis, dan aku bahagia jika dia menangis. Ah dunia terasa indah jika dia menangis. Aku kejam… iya aku akui aku kejam… tapi hanya ke dia aku begitu, padahal disekolah bukan hanya dia yang gendut, tapi aku hanya suka jahilin dia.

4. Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang