Turun Ranjang 22 - End

180K 6.4K 120
                                    

"aduh cantiknya... siapa sih namanya" kata orang tua kami ketika menjenguk ku dirumah sehabis melahirkan.

"Runna oma, Runna Alaika Bratawijaya" jawabku semangat.

"aduh Runna, nama kamu cantik sekali... secantik kamu, mudah2an jadi anak yang nurut kepada orang tua, baik dan cerdas"

"aminnnn ya sayang ya" kataku sambil mencium pipinya yang gembil.

"mama rania boleh gendong dedek gak?"

"belum sayang... rania lihat saja ya, soalnya dedeknya masih kecil, nanti kalo jatuh kan kasian dedeknya sakit" kata suamiku.

aku melihat wajah anak gadisku berubah, pasti dia sedih gak bisa menggendong adiknya.

"nanti ya sayang, kalo adiknya udah agak kuat, mama izinkan kamu gendong" kataku membujuk.

"beneran ma? gak bohong kan" katanya dengan wajah berbinar.

"iya mama janji"

"nah sekarang dedeknya mimik dulu ya kak" aku mengubah posisi runna dan mulai menyusuinya.

"kami balik dulu deh nak, kasian Radya ditinggal sama sonya dan raskal"

"hahahaha mama ada2 saja kok Radya gak dibawa aja sih, malah dititipin ama sonya, pasti mereka berdua ribet ngurus Radya yang sedang nakal2nya"

"gpp sayang... belajar jadi orang tua mereka biar gak kayak anak2 suka ngambekan, pusing juga mama tiap hari om burhan neleponin mama supaya nasehatin sonya supaya kasih papinya cucu"

"ya deh... hati2 ya dan tolong jagain rania dulu  ya ma"

"aman... bye Runna oma dan opa balik dulu ya"

setelah kepulangan orang tua kami, aku kembali menyusui anakku.

"wah lapar ya nak, semangat amat mimiknya" kataku

"Runna mirip kami banget mas, apalagi pipinya, gemesin kayak bakpao"

"maksud kamu aku bakpao nih?"

"dulu kamu kan gendut kayak bakpao makanya aku suka isengin"

"wah harus kena hukuman nih karena sudah bilang aku gendut, tapi berhubung kamu baru lahiran... hukumannya di pending"

"hahhhahaha ada pula di pending... mas janji kamu masih berlakukan"

"janji apa?"

ishhh nyebelin kok malah lupa, katanya setelah lahiran akan ngadain resepsi buat aku. kok sekarang lupa.

"apa sih sayang janji apa, aku pernah janji apa?"

"gak ada!!! aku lupa"

papa kamu menyebalkan runna, waktu itu janjiin resepsi dan honeymoon, sekarang malah lupa.

"sayang... aku janji apa sih... aku beneran lupa, ayo bilang"

"udah lupain aja aku pernah ngomomg" kataku sedih.

"ya sudah, selesai nyusuin runna, kamu bobok ya, aku pergi dulu ada rapat dikantor"

"bisa gak ya sehari ini temenin aku disini, aku masih gak bisa banyak jalan, kalo mau apa2 atau mau ganti popoknya runna bagaimana" kataku kesal. istri baru melahirkan dia lebih memilih pergi ke kantor.

"gak bisa sayang, ini rapat dengan investor gak bisa ditunda"

aku diam tanpa kata, dan kembali melihat wajah putriku.

"aku pergi dulu ya sayang... bye runna jaga mama ya, papa pergi dulu nanti balik lagi"

dia mencium kening Runna dan berlalu meninggalkan aku sendirian.

4. Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang