2 | Birthday

5.9K 723 169
                                    





Mikasa tidak henti-hentinya memikirkan kejadian kemarin. Tidak mungkin itu dirinya, kan? Mungkin Mikasa yang lain.

Tetapi kenapa harus bertepatan saat besoknya adalah ulang tahun Mikasa. Apa hanya kebetulan saja? Atau si Ketua memang memiliki perasaan padanya?

Ditambah lagi, semalam ada pesan dari nomor asing yang masuk ke ponselnya. Mikasa buru-buru mengeluarkan ponselnya, tiba-tiba ia ingin kembali membaca pesan dari orang misterius tersebut.

From : 112-876-XXX
To : Mikasa A.
Saturday, February 10th
00:01 AM

Hai, selamat malam.
Ah, atau ini sudah pagi? Hahaha..

Maaf mengganggumu tengah malam seperti ini, Mikasa. Aku hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Ini ulang tahunmu yang ke-16 kan? Kuharap kau selalu bahagia, dan bisa mencapai apa yang kau inginkan.

Sekali lagi,
Selamat Ulang Tahun, Mikasa!

P.S : tidak usah memikirkan aku siapa, tidur yang nyenyak, ya!

P.S 2 : hadiah untukmu ada di loker milikmu, kuharap kau menyukainya.

Setelah membaca sekali lagi pesan itu, tidak tahu kenapa jantung Mikasa berdegup kencang. Ia lalu tersenyum malu sambil mengusap layar ponselnya.

Tunggu! Sejak kapan ada P.S 2? Kenapa Mikasa baru sadar sekarang? Hadiah? Di loker miliknya? Benarkah?

"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Pertanyaan Eren membuat Mikasa yang sedang melamun kaget setengah mati.

"E-Eren! Kau mengagetkanku." Seru Mikasa.

"Kau mengerikan. Tersenyum seperti orang gila. Ini hadiah untukmu, selamat ulang tahun." Eren menyodorkan sebuah kotak kado kecil pada Mikasa.

Mikasa menerimanya dengan wajah berbinar senang.

"Boleh kubuka?" Tanya Mikasa. Eren menatapnya aneh. "Tentu saja, itu milikmu." Balas Eren tersenyum setelahnya.

Mikasa membukanya dengan semangat. Ia lalu mendapati sebuah gantungan ponsel yang lucu. Astaga, Eren memberinya hadiah ulang tahun yang sangat lucu. Rasanya Mikasa tidak apa-apa jika ia mati saat ini juga.

"Wajahmu terlihat seperti kau bersedia mati saat ini juga." Ucapan orang itu membuat Mikasa terkejut. Kenapa ia bisa tahu?

"Ka-Kaichou!" Kaget Mikasa. Ia sedikit terkejut dengan kedatangan Levi, karena kejadian kemarin masih berputar di otaknya.

Ia menyimpan ponsel dan gantungan itu ke dalam tas miliknya.

Lelaki dengan coat hitam itu meliriknya. "Apa? Oh, sepertinya panggilan pendek untukku sudah hilang. Ya, terimakasih." Jawabnya acuh. Lalu berjalan pergi meninggalkan Mikasa dan Eren. Eren yang menatap bingung, dan Mikasa yang sebal.

Si pendek itu! Tidak mungkin orang macam dia memberiku kado. Pasti Mikasa yang lain! Mikasa membatin kesal.

"Ayo, cepat, Mikasa! Diluar sini dingin!" Eren mengusap kedua lengannya yang tidak dibaluti mantel. Mikasa mengangguk lalu berjalan bersama Eren memasuki gedung sekolah.

Saat akan menukar sepatunya dengan sepatu dalam ruangan. Benar saja, Mikasa mendapati sebuah kado kecil didalam loker sepatunya. Sebuah kotak hadiah yang cantik dengan pita diatasnya. Mikasa dengan cepat mengambilnya lalu memasukkan kado itu ke dalam tas miliknya dengan senyum yang mengembang lebar.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Eren yang menghampiri Mikasa.

"Oh, maaf." Setelah menukar sepatunya, Mikasa langsung berjalan menuju kelas.


[✔️] KAICHOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang