XTRA

7.4K 572 118
                                    



DO NOT FORGET TO GO TO ANOTHER WORKS GUYS💕



[!!]


Laut berwarna hijau kebiruan memanjakan mata Mikasa yang kini berdiri ditepi pantai pulau buatan yang indah itu. Ya, Maldives. Pulau buatan dengan laut biru yang kehijauan yang indah itu menjadi tempat liburan dalam rangka bulan madu keduanya.

Pelukan lembut menyambut Mikasa dari belakang. Tidak perlu bertanya, ia pun sudah tahu bahwa itu ulah seseorang yang baru satu minggu menjadi suaminya, Levi Ackerman.

"Kau senang?" Levi bertanya dengan dagu tersandar dibahu Mikasa yang terekspos, karena pakaiannya yang memang merupakan gaun off-shoulders berwarna oranye dan sangat cocok karena tulang bahunya yang indah.

"Kenapa lagi?" Tanya Mikasa setelah mendengar nada muram Levi sembari satu tangannya mengusap lengan suaminya dari depan, dan satu tangan lagi mengusap wajah Levi disamping kepalanya.

Mendengar desahan berat prianya, Mikasa sudah bisa menebak apa yang suaminya pikirkan saat ini.

Lagi. Pasti masalah Hanji dan Erwin.

"Itu kebetulan, Sayang. Mereka juga sedang berlibur di Maldives. Kita tidak bisa melarang, kan? Lagipula mereka juga membayar."

Levi mendengus sembari membalik tubuh Mikasa, membenamkan wajahnya pada dada sang istri dan memeluknya erat.

"Tahu begitu, aku sewa saja pulau ini."

Mikasa tertawa kecil, tidak habis pikir dengan sikap kekanakan suaminya yang semakin menajdi semenjak pernikahan mereka minggu lalu.

"Ayo jalan-jalan," Ajak Mikasa.

Levi melenguh sambil menggeleng. Kepalanya masih berada didada istrinya. Dengan tinggi seperti itu, ia menjadi mudah melakukan pelecehan pada sang istri seperti saat ini, mulai mengecupi bagian atas dada Mikasa setelah menarik turun sedikit gaunnya.

Mikasa menggigit bibir karena serangan tiba-tiba Levi. Dengan wajah memerah malu, Mikasa mendorong tubuh suaminya perlahan dan menatap mata sang suami.

"Jangan disini," Bisiknya malu-malu.

Levi tersenyum disela kecupannya, dengan hisapan kecil sebagai penutup yang meninggalkan jejak kemerahan, Levi mengakhirinya.

"Ayo jalan-jalan." Ujarnya dengan tangan menggenggam erat Mikasa.

Mikasa mengusap bekas kemerahan yang Levi tinggalkan beberapa kali, ia akan sangat malu jika seseorang melihat tanda kepemilikan itu.

Mikasa menarik lemah kemeja putih yang Levi kenakan, tetapi mampu membuat sang empu menoleh ke arahnya. "Hm?"

Dengan ragu serta wajah merona malu, Mikasa berucap. "K-kita kembali ke penginapa saja."

"He?" Levi menyeringai tipis melihat istrinya yang bersikap seperti kucing betina di musim kawin, meminta dijamah.

Mikasa menautkan kedua jemari tangannya. "Kau cukup berani ya, Mikasa," Ujar Levi santai.

Mikasa meringis. Mendengar nada remeh suaminya membuat nyalinya menciut. Cih, lagian apa salahnya juka seorang istri juga ingin dipuaskan.

"Yasudah kalau tidak mau!"

Ouch. Istrinya dalam mode ngambek. Bisa-bisa selama sepuluh hari di Maldives, Levi tidak mendapatkan jatah malamnya.

[✔️] KAICHOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang