#NP Dengan Caraku- Arsy Widianto feat Brisia Jodi 🎶
----
Di dalam hidup Genta, ada dua hal yang selalu ia syukuri setiap hari di saat membuka matanya di pagi hari. Hal pertama adalah ia mempunyai keluarga yang utuh dan bahagia. Bunda yang menyayanginya walaupun ia sering membuat bunda marah, Ayah yang bertanggung jawab terhadap keluarga hingga Genta sangat mengidolakan ayahnya itu. Ada juga kak Galang yang walaupun setiap hari selalu memancing keributan dengannya, tapi ia sangat sangat peduli terhadap Genta.
Lalu, hal keduanya adalah Genta mempunyai dua orang sahabat yang selalu berada di sisinya dalam kondisi apapun. Caca yang akan selalu memeluknya jika ia ada masalah, ataupun Jeffrey yang akan memberikan sebuah petuah walaupun mungkin masalah Genta tidak seberat permasalahan Jeffrey sendiri. Dari kecil hingga sekarang, kemanapun, di manapun dan dalam kondisi apapun, kedua sahabatnya itulah yang selalu ia andalkan. Bahkan ia bangga akan hubungan persahabatan mereka bertiga yang selalu terjaga hingga bertahun-tahun ini.
Jika ada yang menanyakan, "Kalian pernah bertengkar?"
Tentu saja mereka pernah! Di lihat dari 3 orang dengan karakter yang berbeda-beda, mana mungkin tidak ada pertengkaran yang terjadi di antara mereka? Tapi di antara ketiganya, yang sering adu mulut hingga memunculkan sebuah keributan itu tentu saja Genta. Genta adalah tipe orang yang mudah terpancing emosi, tapi sangat mudah juga kepalanya mendingin setelah lima menit kepalanya berapi-api.
Akan tetapi berbeda dengan saat ini, kepalanya masih panas mengingat kejadian semalam. Pertengkarannya dengan Jeffrey di Cafe-In membuatnya tidak bisa berpikir jernih seharian ini. Memang benar ini bukan kali pertamanya mereka berdua bertengkar, tapi sepertinya ini adalah pertama kalinya pertengkaran mereka serius.
Walaupun sejujurnya Genta juga tidak mengetahui inti permasalahannya, tapi ia sudah merasa sangat kesal dengan Jeffrey sejak hari minggu saat ia melihat dirinya bersama Sekar. Bukan apa-apa, sebodohnya Genta, secueknya Genta, tapi matanya tidak buta untuk bisa melihat perasaan Caca yang sebenarnya terhadap Jeffrey. Mungkin hal itu juga yang mendasari ia tidak bisa berbaikan dengan Jeffrey sesuai permintaan Caca saat ini. Ia cemburu.
"Ta, udahan dong marahannya." Caca menggoyangkan tubuh Genta. "Kayak anak kecil banget sih."
Genta masih saja bungkam tak menjawab Caca.
"Sebenarnya juga apa coba masalahnya tadi malem? Kenapa juga kalian marahan serius gini? Biasanya juga lo marah cuma lima menit doang!"
Genta hanya mengedikkan bahunya saja. Membiarkan Caca yang terus saja merayunya untuk berbaikan dengan Jeffrey.
Merasa kesal karena Genta mengacuhkannya, Caca bangkit dari duduknya. "Pokoknya gue gak mau tahu ya, harus baikan hari ini!"
Caca berjalan meninggalkan kelas Genta yang tergolong sepi karena sekarang adalah jam istirahat. Di pintu ia berpapasan dengan Al, "Al, tolong dong manusia satu itu di guyur sama es teh yang lo pegang!"
Al melongo, melihat seplastik es teh di tangannya, kemudian pandangannya berganti melihat Genta yang duduk diam mengamatinya dengan Caca.
Setelah Al menganggukkan kepalanya untuk setuju dengan apa yang di suruh oleh Caca, ia berjalan menuju tempat duduknya di sebelah Genta. Jika ini bukan berada di dalam kelas, maka Al benar-benar akan mengguyur kepala Genta dengan es teh di tangannya. Al mengetahui jika Genta hari ini dalam suasana hati yang tidak bagus. Semenjak pagi tadi Genta bersikap murung, Al menjadi curiga. Dan setelah itu Genta menceritakan semuanya pada Al secara gamblang.
"Lo ngapain supri???!!!" Genta setengah berteriak melirik Al yang tengah menahan tawanya.
"Biar dingin." jawab Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise ( ✔ )
Fanfiction[COMPLETED] "I promise not to fall in love with my bestfriend." "Let's not fall in love." Banyak orang bilang sahabat bisa jadi cinta? Namun Caca, Jeffrey, Genta dan Leah sudah mengikrarkan janji bersama untuk tidak akan pernah melibatkan 'cinta' d...