"Ca, gue ada latihan Basket. Pulang sama Genta ya?"
"Oh.. Oke Jeff!"
Caca membereskan bukunya ke dalam ranselnya ketika Jeffrey datang ke kelas menemuinya untuk mengabarkan bahwa ia ada latihan basket sampai sore.
"Jeffrey makin bening ajasih Ca..." celetuk Dea sambil menatap Jeffrey yang berjalan keluar kelas XI IPA 3.
Caca menoyor kepala Dea tanpa menggubris omongan temannya itu. Bahkan kambing memakai pomade saja mungkin Dea akan bilang bahwa kambing itu ganteng!
Kemudian mereka berdua segera bangkit dari tempat duduknya menuju ke kelas Genta.
Sampai di kelas Genta, Caca mengedarkan pandangannya ke dalam ruangan kelas. Tapi ternyata Genta sudah tidak ada di dalam kelas.
"Genta udah keluar tadi Ca."
Tiba-tiba Al mendekati Caca di depan pintu kelas. Lalu Caca-pun mengangguk mengerti.
"Oh oke deh. Kemana dia Al?"
"Eh Al... haloo!! " Dea yang masih bersama Caca daritadi melambaikan tangannya ke Al.
"Coba cari di taman Ca, tadi katanya mau nemuin gebetan barunya." kata Al tanpa mempedulikan sapaan Dea.
"Ya allah dedek di kacangin. Sakiitt.." Dea mengerucutkan bibirnya.
Al tersenyum kecil melihat Dea. "Pulang De."
"Yaudah makasih ya Al!" jawab Caca lalu menarik tangan Dea untuk pergi.
Namun bukannya mencari Genta di taman sesuai petunjuk Al, tapi Caca malah langsung menuju ke pintu gerbang utama sekolah.
"Eh gue kira lo mau nyari Genta? Lo pulang sama siapa deh?" tanya Dea ketika baru sadar mereka sudah hampir sampai di pintu gerbang sekolah.
"Sendirianlah! Udah gede ini berani pulang sendiri."
"Wah wah gak bisa, nanti kalau ada apa-apa gue bisa di salahin sama Jeffrey Genta!"
"Halah De, gak usah lebay, gue tau jalan pulang. Tinggal naik taxi aja sampai. Lo juga naik taxi kan? Barengan aja."
"Duh... masalahnya gue mau ke toko buku dulu beli komik. Nyari Genta ajalah ayo!" Dea mencoba menarik tangan Caca.
Tapi Caca menolaknya. "Gak De, gak mau ganggu gue. Genta lagi mau pdkt gebetannya, nanti gagal kalau gue minta di anterin pulang."
Sebenarnya Caca selalu merasa tidak enak hati jika terus mengganggu urusan asmara si playboy hitam satu itu. Meskipun Caca tidak pernah sekalipun meminta Genta untuk di prioritaskan daripada perempuan yang pernah menjadi kekasih kilat Genta.
Namun, Caca pernah beberapa kali di tuduh sebagai pelakor oleh mantan kekasih Genta. Ia sempat beberapa kali kena pesan teror yang ia sendiri tidak tahu siapa pelakunya. Bahkan ia malah merahasiakan semua pesan teror itu dari Genta ataupun Jeffrey.
"Ya ampun Ca, gak bakalan Genta marah ke lo kan."
"Ya enggak, tapii...."
Perkataan Caca terputus ketika matanya menangkap seseorang yang sedang berdiri di depan pintu gerbang sekolah.
"Yaudah De sana lo ke toko buku, gue pulang bareng Sekar aja!"
Caca berlari menuju arah Sekar yang tadi di lihatnya. Meninggalkan Dea yang masih bingung.
"Eh Ca Ca..." panggil Dea.
Tapi Caca tidak menggubris Dea di belakangnya.
"Sekar! Sendirian? Mau pulang bareng gak?" tanya Caca ketika sudah berada di depan Sekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise ( ✔ )
Fanfiction[COMPLETED] "I promise not to fall in love with my bestfriend." "Let's not fall in love." Banyak orang bilang sahabat bisa jadi cinta? Namun Caca, Jeffrey, Genta dan Leah sudah mengikrarkan janji bersama untuk tidak akan pernah melibatkan 'cinta' d...