CA •1

1K 132 23
                                    

"Riii...!"

Ceklekk...

"Kamu kenapa sih teriak-teriak?"

"Hah? Si-siapa mah, orang ngga ada yang teriak-teriak" jawab Aria gugup ia nampak merebahkan tubuhnya di kasur dengan posisi se santai mungkin.

"Masa? Tapi Mamah tadi denger loh kalo kamu teriak-teriak?"

"Itu, ta-?? Tadi ada kecoak mah, kecoak-nya gede banget mah serius mana bau lagi mulutnya"

"Lah ngawur kamu, mulut kecoak mana yang kamu cium?" Tanya mamahnya.

"Ga tau mah, penghuni selokan pokoknya" Jawab Aria dengan memejamkan matanya.

"Ada ada kamu ini" Heran mamahnya kemudian pergi tanpa lupa menutup kembali kamar anaknya.

"Woii... Uhuk-woeey gu-gua ga-bi gabisa napas goblok, huff huaah...! Weh keb-bo!" Teriaknya di bawah sana.

Untung sja Aria langsung mendorong ke kasur Makhluk astral yang mengaku sebagai jelmaan ponselnya. Dengan gerakan cepat ia menutupi dengan selimut, setelahnya ia tidur di atas selimut itu.

"Apasih! Udah pokonya cepetan pergi sebelum mamah sama papah gue balik!"-Aria dengan berdiri. "Cepetan!" Lanjut Aria membuka pintu Balkon dan menarik cowok itu.

"Eh lu mau ngapain?" Tanyanya.

"Udah lo pergi gih cepetan."

"Caranya gimana ini gaada tangga, tinggi juga woee...?"

"Ya lompat lah," jawab Aria.

"Eh elu saraf ya?? Nyuruh gua lompat, tinggi berapa meter ini? 12 meter."

"Ah sotau, lu. Udah buru lo lompat ato gua yang dorong."

"Eh elo nyuruh gue pergi?" Tanya-nya seraya berdiri mendekati Aria.

"Iya lah!"

"Simpel aja, Lo tekan power (matiin) tuh hp otomatis gue udah pergi"

"Ckk! Kumat nih sakit nya!"

"serah gue mau tidur!" Ucap bocah laki-laki itu kemudian masuk ke kamarnya Aria dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur Aria.

"Heh...heh..??? Nih orang lama-lama gue teriak maling juga" kata Aria dengan menarik Tangannya.

"Kasian banget ngga punya tenaga" ledeknya.

Aria hanya diam memikirkan cara bagaimana cowok itu pergi.

"Udah? Kenapa? Capek? Tidur sini?"- Si Misterius itu  menepuk-nepuk kasur.

Aria pun diam-diam mengambil Bantal yang agak lebar dan tebal. Aria mulai diam-diam mendekati bocah itu dan....

'BRUUKK'
Aria menutup muka anak itu dengan Bantal kemudian Aria menepuk dan memukul bantal itu sekencang-kencangnya.

"Woii.. hueh..agfhhsb gube gabidsa nabas hjshg." Berontaknya namun Aria tidak perduli.

"Mati lo!" Buk/Buk/bughh/ "mati Lo mati hya" Bukbukk/Egh... "Mati Ngga lo!?" Gubhh/bughhh "lo harus mati!!" Sibuk Aria memukul dan menyumpahkan agar dia mati.

'Bruuk' "aduuh sakit" Aria terjatuh, karena dia berhasil memberontak.

"Huhf...huhft... Eh lo mau memperkosa gue ya!??"

"Eh enak aja Kalo ngomong!!"-Aria.

Kemudian anak itu mendekati wajah Aria dengan perlahan. Aria yang mengetahui perubahan jaraknya sangat dekat akhirnya memundurkan wajahnya.

Brukk

"Awhh..." Ringis Aria setelah punggungnya menabrak dinding.

"Mau ngapain lo?" Tanya Aria. Setelah saling berhadapan dengan cowok itu.

COGAN ANDROID •JIA HANYU {BS} |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang